Smartphone bisa cegah manusia tumbuh tinggi
Kegiatan seperti sms di perangkat smartphone dilaporkan dapat mengganggu pertumbuhan tulang penggunanya
Smartphone khususnya kegiatan sms pada perangkat tersebut memaksa tubuh ke posisi membungkuk yang dapat menyebabkan postur tubuh yang buruk, hilangnya keseimbangan, dan gangguan tulang untuk tumbuh tinggi.
Padahal, manusia memerlukan jutaan tahun evolusi untuk berjalan tegak tapi tampaknya kegiatan SMS di perangkat smartphone bisa menghilangkan postur alami kita tersebut.
-
Bagaimana smartphone memengaruhi bentuk tengkorak manusia? Secara mengejutkan, tanduk hingga sepanjang 30 milimeter mulai muncul di kepala masyarakat saat ini. Benjolan yang muncul pada bagian bawah tengkorak dan sedikit di atas leher ini sangat langka pada 100 tahun lalu. Hal aneh ini muncul karena penggunaan smartphone, yang biasanya membuat orang menunduk dan bahkan jika diakumulasi bisa sampai empat jam dalam sehari. Hal ini membuat leher bekerja lebih keras dan tubuh meresponsnya.
-
Apa yang dimaksud dengan ponsel lipat? Seperti namanya, ponsel lipat dapat diartikan sebagai ponsel cerdas yang memiliki layar yang dapat dilipat menjadi dua. Ini memungkinkan pengguna untuk memiliki perangkat dengan ukuran layar yang lebih besar namun tetap dapat dilipat menjadi ukuran yang lebih kecil dan portabel.
-
Bagaimana cara orang Indonesia menggunakan smartphone dalam sehari? Indonesia juga termasuk ke dalam daftar negara yang tidak bisa hidup tanpa ponsel. Menduduki urutan ke enam, netizen Indonesia mengantongi angka sebanyak 29,1 persen dari waktu harian mereka untuk dihabiskan di depan layar HP.
-
Bagaimana manusia beradaptasi dengan teknologi smartphone di masa depan? Tubuh manusia pada umumnya beradaptasi dengan keadaan lingkungan di sekitarnya. Jika demikian, bisa saja bentuk tangan dan leher manusia di masa depan akan berbeda.
-
Kapan pencurian toko ponsel itu terjadi? Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Bery Juana Putra mengatakan pencurian terjadi sekitar pukul 04.15 WIB.
-
Apa yang ditemukan oleh penelitian terbaru tentang penggunaan smartphone dan risiko kanker otak? Sebuah penelitian sistematis terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Environment International mengungkapkan bahwa penggunaan smartphone tidak terkait dengan risiko kanker otak.
Seperti dilansir Telegraph (23/1), penelitian terakhir menyebutkan jika posisi membungkukkan saat mengetik atau membaca pesan teks menyebabkan orang terlalu sering membungkuk yang dapat memperlambat dan menghilangkan keseimbangan tubuh manusia.
Penelitian in sendiri dilakukan dengan meminta 26 relawan untuk memonitor mereka ketika mereka membaca atau teks atau mengetik pesan.
Sebuah software komputer khusus yang digunakan untuk melacak gerakan tubuh relawan tersebut mengungkapkan bahwa SMS dapat mengubah postur dan cara orang berjalan. Dengan posisi membungkuk dengan kepala agak ke bawah, pengirim SMS kurang mampu berjalan dalam garis lurus dan lebih mungkin untuk berbelok dan kehilangan keseimbangan.
Dr. Siobhan Schabrun dari University of Queensland mengatakan "Menulis dan membaca SMS di ponsel mempengaruhi kemampuan Anda untuk berjalan dan keseimbangan badan Anda."
"Terlebih ini dapat mempengaruhi keselamatan orang-orang yang berjalan dan SMS pada waktu yang bersamaan." tambahnya.
Jika dilihat secara ilmiah, kebanyakan orang mengadopsi posisi kepala ke depan dan sedikit ke bawah saat mereka melakukan kegiatan SMS. Membiarkan kepala Anda dalam posisi seperti ini dalam waktu cukup lama akan menambahkan hingga 30 pon atau 15kg berat ekstra untuk tulang vertebra atas yang dapat membuat tulang belakang tidak sejajar.
Sebelumnya para kalangan fisioterapis juga telah menamakan rasa sakit yang dialami karena terlalu lama membungkukkan ketika menggunakan smartphone dengan nama'text neck' yang disebabkan otot-otot di leher dan bahu menjadi tegang.
Sebuah studi lain sebelumnya yang dilakukan oleh peneliti dari San Francisco State University menemukan bahwa 83 persen dari subyek melaporkan beberapa nyeri tangan dan leher selama SMS. Sebagian juga menunjukkan tanda-tanda lain selain nyeri otot seperti sesak napas dan detak jantung yang meningkat.
(mdk/dzm)