Smartphone menjadi penyebab utama susah konsentrasi di jalan
Hampir 90 persen remaja pernah menggunakan smartphone ketika berkendara
Sebuah studi baru mengungkapkan statistik yang mengkhawatirkan mengenai penyebab terganggunya konsentrasi pengendara kendaraan bermotor pada kalangan remaja. Lagi-lagi, perangkat smartphone menjadi penyebab paling besar pengendara mengalihkan perhatian saat sedang berkendara.
Sebanyak 88 persen remaja yang menganggap dirinya sebagai pengendara yang aman, mengakui menggunakan aplikasi smartphone di jalan raya. Aplikasi smartphone yang paling banyak mengalihkan adalah media sosial.
-
Dimana tempat penelitian ini dilakukan? Bukti ini ditemukan lewat studi yang dipimpin oleh Gaia Giordano dari Universitas Milan, Italia.
-
Kapan penelitian ini dilakukan? Studi ini didasarkan pada National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) 1999–2018, yang melibatkan lebih dari 17.000 wanita berusia 20 hingga 65 tahun.
-
Di mana penelitian ini dilakukan? Tim peneliti dari Universitas Yonsei di Seoul, Korea Selatan, berhasil mengembangkan varietas beras hibrida yang dipadukan dengan protein daging sapi dan sel lemak.
-
Apa yang diluncurkan oleh Fakultas Teknik UGM? "Tentunya pesawat tanpa awak ini bisa diaplikasikan ke banyak hal. BPBD salah satunya yang akan memanfaatkannya karena pesawat ini bisa memantau bila telah terjadi bencana, misalnya gempa bumi," kata Dekat Fakultas Teknik UGM Prof. Selo pada Rabu (3/9).
-
Siapa yang memuji penelitian ini? T. Thang Vo-Doan, seorang insinyur di Universitas Queensland, Australia, yang telah bekerja secara independen pada serangga cyborg, memuji penelitian ini karena pengaturannya yang sederhana.
-
Dimana penelitian tentang tektonik lempeng dan peradaban alien dilakukan? Demikian menurut penelitian baru oleh Universitas Texas di Dallas dan Institut Teknologi Federal Swiss di Zurich.
Selain aplikasi media sosial yang mengganggu pengendara remaja, 37 persen remaja yang di survei mengaku pernah mengirim SMS saat berkendara kendaraan. Survei tersebut dilakukan oleh Liberty Mutual Insurance dan Students Against destructive Decisions (SADD) yang melibatkan 1.622 siswa kelas 11 dan 12 di berbagai negara.
"Para remaja akan lebih berisiko ketika berkendara kendaraan bermotor karena mereka sangat mengandalkan perangkat elektronik mereka (smartphone). Hal tersebut dapat mengganggu konsentrasi saat berkendara," ujar Dr William, Ph.D, ilmuwan di Liberty Mutual Research Institute for Safety.
Untuk menimbulkan kesadaran kepada remaja dalam berkendara, peran orang tua juga sangat diperlukan agar anak mereka mengetahui bahayanya pengaruh aplikasi smartphone di jalan.
"Remaja akan mempunyai risiko lebih tinggi, karena mereka tidak selalu siap menangani semua keruwetan di jalan raya. Gangguan tersebut mungkin juga disebabkan karena kelelahan dan kurangnya pengalaman berkendara. Ini sangat penting bagi para orang tua untuk membicarakan dengan anaknya tentang keamanan yang baik saat berkendara," tambah Dr William.