SpaceX Tunda Kepulangan Crew-8, Ada Persoalan Serius
NASA menjadwalkan Crew-8 pulang dari ISS pada Minggu (13/10). Tapi ditunda. Ada apa?
Badai Milton telah melanda Florida, Amerika Serikat, sejak 7 Oktober 2024. Badai ini tercatat sebagai salah satu badai Atlantik paling hebat dalam sejarah. Akibat badai ini, sekitar 1 juta orang terpaksa mengungsi dan lebih dari 3.000 penerbangan dibatalkan.
Selain itu, badai yang membawa angin kencang dengan kecepatan maksimum 165 mph ini juga menyebabkan sejumlah astronaut terjebak di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).
- Cara Elon Musk Hancurkan Stasiun Luar Angkasa, Pakai Kapsul Khusus
- SpaceX Jemput Dua Astronot yang Terdampar di Luar Angkasa Sejak 3 Bulan Lalu
- Elon Musk Girang Dapat Proyek Rp 13,8 Triliun dari NASA Buat Pesawat Luar Angkasa yang Bisa Hancurkan ISS
- Gawat, Ada Kebocoran Udara di Stasiun Luar Angkasa
Menurut informasi dari SpaceX pada Kamis (10/10/2024), terdapat empat astronaut dari Crew-8 SpaceX yang harus tetap berada di luar angkasa lebih lama karena dampak Badai Milton.
Seharusnya, para astronaut tersebut kembali dari ISS pada Senin (7/10/2024), namun pesawat luar angkasa mereka dijadwalkan mendarat di lepas pantai Florida, sehingga NASA dan SpaceX terpaksa menunda kepulangan mereka.
Badai Milton kini semakin kuat dan telah meningkat menjadi kategori 5, dengan angin berkelanjutan mencapai kecepatan maksimum 270 km per jam, yang berpotensi membahayakan keselamatan pendaratan para astronaut.
Saat ini, NASA merencanakan agar Crew-8 dapat berangkat dari ISS pada Minggu (13/10/2024). Penundaan ini mengharuskan para astronaut tinggal lebih lama di ISS, meskipun hanya beberapa hari, hal ini tetap menimbulkan tantangan dalam manajemen logistik.
Sebelumnya, terdapat dua astronaut lain dari Boeing Starliner yang juga terjebak di ISS hingga tahun 2025 akibat kerusakan pesawat. Dengan penundaan kepulangan empat astronaut Crew-8, jumlah penghuni ISS kini bertambah menjadi 11 orang, yang terdiri dari empat astronaut Crew-8, dua astronaut dari Boeing Starliner, dua kosmonot Rusia, dan dua anggota misi Crew-9 yang baru tiba pada 29 September.
Astronot di ISS Bagikan Gambar Badai
Di tengah ancaman badai yang dapat mengakibatkan kerusakan serius, para astronaut di ISS menangkap pemandangan menakjubkan dari ketinggian. Salah satu astronaut Crew-8 SpaceX, Matthew Dominick, berhasil mendokumentasikan foto-foto Badai Milton.
Foto dan video timelapse yang dihasilkan menunjukkan ukuran serta intensitas badai yang sangat besar. Dominick membagikan hasil tangkapannya melalui akun X miliknya, @dominickmatthew, pada Selasa (08/10/2024).
"Kami melewati Badai Milton sekitar 90 menit yang lalu. Inilah pemandangan dari jendela Dragon Endeavour," tulis Dominick.
Selain karya Dominick, beberapa kamera NASA yang terpasang di sekitar ISS juga merekam gerakan Badai Milton. NASA bahkan membagikan video tentang badai tersebut yang diambil pada 8 Oktober 2024.
Citra Satelit Tunjukan Badai Milton
Badai Milton bergerak dengan cepat melintasi Samudra Atlantik menuju Florida, Amerika Serikat. Para ahli dari National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) menyatakan bahwa badai ini merupakan salah satu badai tropis paling merusak yang pernah tercatat. Dikenal sebagai 'monster', badai ini menjadi yang terkuat dalam seratus tahun terakhir.
Pusat Badai Nasional AS (NHC) mengungkapkan bahwa Milton berpotensi menjadi salah satu badai paling menghancurkan di Florida bagian barat hingga tengah. Dalam waktu kurang dari sehari, badai Milton meloncat dari Kategori 1 ke Kategori 5.
Badai tropis yang biasanya menjadi yang terkuat ini dapat menyebabkan kerusakan lingkungan dengan cepat dan intens. Gambar satelit dari NOAA menunjukkan pertumbuhan dan kekuatan Milton. Diperkirakan, badai ini akan mendarat di pantai barat semenanjung Florida dan bergerak menuju kawasan teluk Tampa Bay.
Menurut NOAA, ledakan badai ini disebabkan oleh suhu tinggi yang memecahkan rekor di Teluk Meksiko. Semakin hangat lautan, semakin banyak bahan bakar yang tersedia untuk memperkuat badai. Badai Milton terbentuk akibat tekanan udara tropis di atas Teluk Meksiko bagian barat daya pada 5 Oktober 2024.
Beberapa jam setelah terbentuk, NOAA mengklasifikasikan Milton sebagai badai tropis. Dalam waktu 24 jam setelah pembentukannya, badai ini meningkat menjadi Kategori 1. Intensifikasi cepat didefinisikan sebagai peningkatan kecepatan angin sebesar 35 mph dalam waktu 24 jam.
Pada 7 Oktober 2024, kecepatan angin badai tersebut meningkat menjadi 95 mph. Kecepatan angin mencapai puncaknya di 180 mph, yang mengategorikannya sebagai Kategori 5, dengan tekanan badai mencapai titik terendah 897 mb.
Berdasarkan kecepatan angin, Milton menjadi badai terkuat di Teluk Meksiko sejak Badai Rita pada tahun 2005. Selain itu, berdasarkan tekanannya, Milton merupakan badai kelima terkuat yang tercatat di lembah Atlantik.