SpaceX Jemput Dua Astronot yang Terdampar di Luar Angkasa Sejak 3 Bulan Lalu
Kedua astronot itu terjebak lantaran wahana antariksa Starliner mereka rusak.
SpaceX telah memulai misi untuk menjemput dua astronot yang terjebak di Stasiun Ruang Angkasa Internasional (ISS) sejak Juni 2024. Kapsul Dragon, yang menyisakan dua kursi untuk Butch Wilmore dan Suni Williams, lepas landas dari Cape Canaveral, Florida pada Sabtu (28/9).
Menurut laporan BBC pada Minggu (29/9), misi pasangan tersebut di stasiun luar angkasa diperkirakan akan berlangsung sekitar delapan hari, namun setelah terdeteksi masalah pada Boeing Starliner yang baru, wahana tersebut kembali ke Bumi tanpa muatan sebagai langkah pencegahan.
-
Kenapa astronot NASA terjebak di luar angkasa? Serangkaian masalah dengan pesawat luar angkasa Boeing CST-100 Starliner menunda kepulangan dua astronot dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Dua astronot NASA, Suni Williams dan Butch Wilmore, yang sedang menguji pesawat luar angkasa Boeing CST-100 Starliner, terpaksa tetap berada di ISS setelah mengalami kesulitan teknis dengan pesawat mereka.
-
Siapa Astronot NASA yang tinggal lama di luar angkasa? Peggy Whitson Merupakan astronot wanita asal AS yang memiliki jumlah durasi perjalanan misi terlama yaitu 675 hari, dari hasil akumulasi perjalanannya selama di luar angkasa.
-
Siapa astronot NASA yang terjebak? Dua astronot NASA, Suni Williams dan Butch Wilmore, yang sedang menguji pesawat luar angkasa Boeing CST-100 Starliner, terpaksa tetap berada di ISS setelah mengalami kesulitan teknis dengan pesawat mereka.
-
Apa yang Astronot NASA lakukan di luar angkasa? Seorang astronot biasanya bekerja di luar angkasa dalam jangka waktu 6 bulan lamanya. Mengutip Starlust, Selasa, (19/9), durasi seorang astronot bekerja di luar angkasa biasanya dipengaruhi oleh jenis misi dan tujuan seperti penelitian atau pemeliharaan alat.
-
Siapa saja astronot yang terjauh dari Bumi? Adapun misi yang menyebabkan manusia melakukan perjalanan terjauh dari Bumi, diberikan kepada Apollo 13 dan tiga astronot di dalamnya: John “Jack“ Swigert, Fred Haise, dan James Lovell.
-
Bagaimana Astronot NASA bisa tinggal lama di luar angkasa? Mengutip Starlust, Selasa, (19/9), durasi seorang astronot bekerja di luar angkasa biasanya dipengaruhi oleh jenis misi dan tujuan seperti penelitian atau pemeliharaan alat.
Astronot NASA Nick Hague dan kosmonot Rusia Alexander Gorbunov berangkat dengan membawa persediaan baru untuk Butch dan Suni, serta berharap bisa membawa mereka pulang pada Februari mendatang. Peluncuran kapsul Dragon awalnya dijadwalkan pada Kamis, tetapi ditunda akibat Badai Helene, yang menyebabkan kerusakan di Florida.
Dragon diperkirakan akan berlabuh di ISS pada Minggu sekitar pukul 21.30 GMT. Sesuai dengan kontrak antara NASA dan Roscosmos, badan antariksa federal Rusia, pesawat ruang angkasa Soyuz Rusia yang memiliki kapasitas tiga kursi akan mengangkut satu astronot NASA dalam setiap penerbangan ke ISS, sementara satu kosmonot akan terbang dalam setiap misi Dragon yang memiliki kapasitas empat kursi.
Perjalanan Berisiko
Kepala astronot NASA, Joe Acaba, menyatakan bahwa Wilmore dan Williams telah mempersiapkan misi tersebut dengan memahami berbagai risiko yang mungkin terjadi.
"Penerbangan luar angkasa selalu mengandung risiko, dan sebagai astronot, kami menerima hal itu sebagai bagian dari tugas kami," ujarnya.
"Sebagai profesional di bidang ini, mereka telah siap untuk tantangan ini dan melakukannya dengan sangat baik."
Wilmore, yang menjabat sebagai komandan misi, sebelumnya telah menghabiskan 178 hari di luar angkasa sebelum misi dengan Boeing, sedangkan Williams, sebagai pilotnya, telah menghabiskan 322 hari. Saat ini, terdapat kapsul SpaceX dengan kapasitas empat kursi yang berlabuh di ISS, di mana juga terdapat empat astronot lainnya selain Wilmore dan Williams.
Pada tahun 2014, Boeing dan SpaceX mendapatkan kontrak senilai miliaran dolar untuk mengangkut astronot NASA ke ISS setelah program pesawat ulang-alik berakhir pada tahun 2011. SpaceX berhasil melakukan uji coba berawak pertamanya pada tahun 2020 dan telah membawa banyak astronot sejak saat itu.