Teknologi ini diklaim mampu kurangi tragedi saat musim haji
Alat ini bisa dipakai untuk berkomunikasi meski tanpa internet atau sinyal seluler
Tragedi Mina saat musim jadi bulan September lalu diklaim membawa korban jiwa sekitar 2.268 orang. Insiden yang memilukan itu lantas membuat ilmuwan berupaya melahirkan teknologi yang bisa menghindari terjadinya tragedi yang sama di masa depan.
Berdasarkan beberapa survei, ibadah haji di bulan September 2015 setidaknya dijalankan oleh 2 juta jemaah dari berbagai negara di dunia. Tak ayal, tingkat kepadatan dari kerumunan jemaah sangat tinggi, mencapai 6 orang per meter persegi. Angka itulah dinilai tidak aman dan berpotensi berdampak buruk bila terjadi insiden, seperti tragedi Mina.
-
Apa itu haji? Haji sendiri merupakan salah satu rukun Islam yang bisa ditunaikan. Haji merupakan ibadah yang ditunaikan setelah syahadat, salat, zakat, dan puasa. Namun dalam syariatnya, menunaikan ibadah Haji dapat dilakukan apabila seorang muslim mampu melaksanakannya.
-
Kapan calon jamaah haji plus berangkat? Dalam hal waktu tunggu, periode untuk haji plus biasanya lebih singkat dibandingkan haji reguler.Akibatnya, biaya untuk program haji plus cenderung lebih tinggi.
-
Bagaimana haji plus bekerja? Haji plus diorganisir oleh penyelenggara haji khusus yang memanfaatkan alokasi visa dari kuota haji yang ditentukan oleh pemerintah. Aturan ini diatur dalam Undang-Undang (UU) Nomor 8 Tahun 2019, yang menjadi dasar hukum bagi pelaksanaan haji plus.
-
Siapa yang berangkat haji? Rezky Aditya merasa sangat bersyukur atas kesempatan yang diberikan oleh Yang Maha Kuasa kepada dirinya dan istrinya, Citra Kirana, untuk dapat menunaikan ibadah haji tahun ini.
-
Apa yang dimaksud dengan haji mabrur? Haji mabrur adalah ibadah haji yang dilaksanakan sesuai dengan petunjuk Allah dan Rasul-Nya. Di mana ibadah haji dilakukan dengan memperhatikan syarat, rukun, wajib, serta menghindari hal-hal yang dilarang. Sehingga ibadah haji yang dilakukan penuh dengan konsentrasi dan penghayatan. Di mana setiap umat muslim yang datang ke Tanah Suci dengan niat bersih dan tulus, memenuhi panggilan Allah untuk beribadah kepada satu-satunya Tuhan yang pantas disembah.
Sekelompok insinyur dari Pakistan lantas mengembangkan sebuah gelang pintar khusus untuk jemaah haji. Gelang tersebut dilengkapi dengan sebuah aplikasi yang memungkinkan jemaah untuk berkomunikasi dua arah melalui suara.
Hajj Guider
Selain itu, jemaah juga dapat mengetahui lokasi satu sama lain, memberikan instruksi atau arahan, dan mendapat arahan untuk sampai ke lokasi tujuan selama haji. Alat ini dinamakan 'Hajj Guider' oleh start-up asal Pakistas itu.
Menariknya, gelang pintar ini bisa bekerja tanpa koneksi internet menggunakan teknologi jaringan yang masih dirahasiakan. Gelang ini juga dianggap bisa menggantikan smartphone yang aksesnya terbatas sinyal dan daya baterai. Sehingga lebih dianggap lebih efektif untuk menghindari insiden serupa tragedi Mina.
"Kami menyadari bahwa aplikasi smartphone memiliki batas, seperti sinyal seluler dan baterai. Jadi, kami memutuskan untuk fokus membuat gelang pintar yang memungkinkan para jemaah untuk melacak satu sama lain, misalnya dengan menekan tombol panik dalam keadaan darurat dan berkomunikasi secara offline," ujar Moeez Qadari, salah satu pendiri start-up asal Pakistan itu, Forbes (27/10).
Rencananya, gelang pintar ini bakal dijual dengan harga di bawah USD 100 (setara Rp 1,3 jutaan) dan diharapkan sudah tersedia untuk umum di bulan Haji 2016.
Baca juga:
Pasar chipset ponsel lesu, Qualcomm lebarkan sayap buat kamera CCTV
Buruan! Ikuti lomba pembuatan aplikasi untuk Pilkada Serentak 2015
Bukalapak gandeng Indomaret tambah fitur pembayaran
5 Gadget unik yang diciptakan para ilmuwan untuk melawan Zombie
Waspada, jangan pernah download aplikasi dari 3 tempat ini!