Terlilit Hutang, Vendor Smartphone Gionee Gulung Tikar
Terlilit Hutang, Vendor Smartphone Gionee Gulung Tikar
Salah satu vendor smartphone asal China, Gionee, kini nasibnya sudah di ujung tanduk. Pasalnya, pabrikan smartphone tersebut terlibat hutang di mana-mana. Tercatat, Gionee terjerat utang di institusi keuangan, pemasok hardware, agensi iklan dan agensi pemasaran.
Mengutip laman GSM Arena via Tekno Liputan6.com, Jumat (30/11/2018), total utang Gionee sebesar USD 2.45 miliar. Tak hanya itu, utang Gionee diperparah lantaran sang chairman Liu Lirong kalah judi sebesar USD 144 juta.
-
Bagaimana smartphone memengaruhi bentuk tengkorak manusia? Secara mengejutkan, tanduk hingga sepanjang 30 milimeter mulai muncul di kepala masyarakat saat ini. Benjolan yang muncul pada bagian bawah tengkorak dan sedikit di atas leher ini sangat langka pada 100 tahun lalu. Hal aneh ini muncul karena penggunaan smartphone, yang biasanya membuat orang menunduk dan bahkan jika diakumulasi bisa sampai empat jam dalam sehari. Hal ini membuat leher bekerja lebih keras dan tubuh meresponsnya.
-
Apa yang dimaksud dengan kemampuan "menguping" smartphone dalam konteks iklan? “mereka tidak mendengarkan,” jawabnya. Lantas hal ini menjadi pertanyaan, mengapa platform seperti Facebook begitu sering menampilkan iklan tertentu. Bahkan, beberapa contoh iklan yang hadir menampil produk-produk yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
-
Bagaimana cara orang Indonesia menggunakan smartphone dalam sehari? Indonesia juga termasuk ke dalam daftar negara yang tidak bisa hidup tanpa ponsel. Menduduki urutan ke enam, netizen Indonesia mengantongi angka sebanyak 29,1 persen dari waktu harian mereka untuk dihabiskan di depan layar HP.
-
Apa yang dimaksud dengan ponsel lipat? Seperti namanya, ponsel lipat dapat diartikan sebagai ponsel cerdas yang memiliki layar yang dapat dilipat menjadi dua. Ini memungkinkan pengguna untuk memiliki perangkat dengan ukuran layar yang lebih besar namun tetap dapat dilipat menjadi ukuran yang lebih kecil dan portabel.
-
Bagaimana manusia beradaptasi dengan teknologi smartphone di masa depan? Tubuh manusia pada umumnya beradaptasi dengan keadaan lingkungan di sekitarnya. Jika demikian, bisa saja bentuk tangan dan leher manusia di masa depan akan berbeda.
-
Bagaimana penggunaan smartphone saat berjalan dapat memengaruhi mood kita? Tidak hanya berdampak pada postur tubuh, penggunaan ponsel saat berjalan juga dapat memengaruhi mood kita. Penelitian telah menunjukkan bahwa multitasking, seperti berjalan sambil menggunakan ponsel, dapat meningkatkan tingkat stres seseorang. Bahkan, semakin banyak orang menggunakan ponsel saat berjalan, semakin tinggi tingkat hormon stres, seperti kortisol, yang diproduksi dalam tubuh mereka.
Dalam pertemuan antara perwakilan perusahaan dan para pemasok, Gionee dilaporkan mengadakan kesepakatan dengan 400 perusahaan pemasok kecil terkait dengan utang perusahaan smartphone tersebut. Jika nanti Gionee tak bisa melunasi utangnya, perusahaan tersebut bakal masuk dalam daftar likuidasi.
Media lokal melaporkan, pertemuan dengan para pemasok tersebut terjadi setelah 20 perusahaan pemasok utama Gionee mengajukan gugatan hukum di Shenzhen People Court gara-gara Gionee telat bayar utang. Para mitra Gionee kehilangan kepercayaan pada pembesut smartphone itu setelah ada laporan bahwa founder Gionee menderita kerugian 1-200 juta yuan per bulan.
Derita Kerugian Operasional
Dalam pembelaannya, Liu Lirong mengatakan, perusahaannya merupakan satu-satunya penghasil uang.
"Tak terelakkan nantinya akan ada aktivitas publik yang dibiayai oleh perusahaan," tuturnya.
Laporan lain dari media Tiongkok menyebut, Liu menderita kerugian hingga 100 miliar yuan, sementara 6 miliar yuan lainnya disalahgunakan. Selain itu, Gionee juga menderita kerugian operatif.
Meski perusahaan terjerat utang, sejumlah perangkat Gionee masih dijual di pasaran di Tiongkok. Para retailer mengatakan, Gionee M7 menjadi smartphone Gionee paling banyak dibeli. Oleh karenanya, perusahaan masih terus menjualnya disertai garansi hingga unit terjual habis.
Sempat Masuk Pasar Indonesia
Sebelum diberitakan mengalami kebangkrutan, Gionee sempat melebarkan sayapnya ke Indonesia pada akhir tahun 2017 lalu.
Saat itu, vendor Tiongkok tersebut mengumumkan akan menghadirkan produk besutannya ke pasar Indonesia. Sebagai langkah awal, perusahaan itu memboyong Gionee M7 Power.
Sesuai namanya, smartphone ini hadir dengan keunggulan dari sisi daya tahan baterai. Gionee membekali perangkat ini dengan baterai berkapasitas 5.000mAh yang diklaim mampu bertahan selama 2 hari.
"Baterai berkapasitas besar merupakan DNA Gionee. Karena itu, kami memperkenalkan M7 Power yang dibekali dengan baterai berkapasitas besar," ujar CEO Gionee Indonesia, David Yeung, saat perkenalan M7 Power di Indonesia, Jumat (8/12/2017).
Saat disinggung mengenai alasan Gionee hadir di pasar Indonesia, Yeung menuturkan Indonesia merupakan pasar yang sangat potensial. Ia mengatakan, Indonesia adalah pasar smartphone terbesar nomor tiga di Asia Pasifik.
"Selain itu, kami juga merasa sudah siap untuk pasar Indonesia, sehingga kami merasa waktunya tepat untuk menghadirkan produk di sini," ujarnya menjelaskan. Hal itu didukung pula dengan keunggulan produk dari Gionee yang dibanderol dengan harga terjangkau.
Sebenarnya, Gionee sudah memiliki pasar yang cukup stabil di Asia dan juga beberapa negara di Afrika. Negara tersebut di antaranya adalah Vietnam, Thailand, Filipina, serta Nigeria. Hal inilah yang membuat Gionee 'pede' untuk dibawa ke Indonesia.
Sumber: Liputan6.com
Reporter: Agustin Setyo Wardani
Baca juga:
Huawei Beri Teaser Smartphone Tanpa Poni Dengan Lubang Kamera di Layar
Apple: iPhone XR Adalah iPhone Paling Populer Saat Ini
OPPO dan Nokia Kerja Sama Lisensi Paten
Samsung Galaxy S10+ Muncul di AnTuTu, Bakal Jadi gadget Ngebut!
Sony Xperia Masih Tak Mau Pakai
Warga Miskin di China Justru Pakai iPhone
Rilis Oppo A7, Sebut Belum Ingin Garap Smartphone Banyak Kamera