Ternyata, pria berjenggot tak becus bikin password
Password milik pria berjenggot dituding paling buruk sedunia
Ketika akan membuat sebuah password untuk akun baru, ternyata gender, gaya rambut, bahkan warna rambut sangat berpengaruh. Bagaimana bisa?
Inilah sebuah studi terbaru yang dilakukan oleh beberapa peneliti dengan hasil yang sangat menarik. Dalam studi tersebut, pria yang memiliki jenggot ternyata cenderung memilih password paling buruk di dunia, seperti yang dikutip dari BBC (2/12).
Hal ini didasarkan pada kepribadian yang dimiliki pria tersebut yang pada umumnya bersifat berantakan, sehingga mereka cenderung memilih password dengan keamanan yang sangat buruk. Bisa dikatakan bahwa golongan ini sangat tidak becus untuk membuat password.
Biasanya, mereka akan lebih menggunakan password dengan sebuah warna, nama hewan peliharaan, nama kekasih, tanggal lahir, dan sebagainya. Percayalah, itu adalah kombinasi password yang sangat buruk. Hampir 80 persen akun Anda akan gampang dibobol oleh hacker iseng.
Apabila Anda termasuk seorang pria yang berjenggot atau tergolong dalam orang-orang yang menggunakan password dengan nama-nama di atas, segeralah menggantinya dengan yang lebih baik. Selagi masih ada kesempatan.
Sebaliknya, pembuat password terbaik adalah wanita dengan rambut merah. Menurut studi tersebut, wanita dengan rambut merah cenderung memilih menggunakan password dengan kombinasi yang cukup panjang guna menyelamatkan akun pribadi dari keisengan hacker.
Baca Juga:
Botol minuman mineral dituding sebagai penyebab migrain
Kolesterol tinggi bikin kanker payudara makin ganas
Orang Inggris malas ngeseks jika sedang bokek
Peneliti berhasil temukan bahan bakar cair dari karbondioksida
Tak hanya manusia, paus juga lakukan seks threesome
-
Apa yang diamati oleh para ilmuwan? Para ilmuwan berhasil menyaksikan dua pasang lubang hitam supermasif yang hampir bertabrakan. Dua fenomena alam itu terletak jutaan hingga miliaran tahun cahaya dari Bumi.
-
Apa yang ditemukan oleh para ilmuwan? Ilmuwan menemukan dua spesies dinosaurus baru, yang hidup 66 juta tahun lalu.
-
Mengapa penelitian ini penting? Selain membantu memahami lebih lanjut tentang sistem cuaca unik di planet es, temuan ini juga dapat membantu menjelaskan mengapa medan magnet Neptunus dan Uranus berbeda dengan medan simetris yang dimiliki Bumi.