Tiba-tiba lubang raksasa menuju 'neraka' muncul di Rusia
Lubang raksasa itu mencapai lebar hingga 40 meter
Rusia mempunyai banyak kota tambang tua yang sudah ditinggalkan oleh penduduknya, salah satunya di kota Perm. Penduduk-penduduk itu sangat beruntung, karena sebuah lubang 'neraka' muncul salah satu kawasan di kota itu.
Seperti yang dilansir oleh Daily Mail (20/11), lubang raksasa tersebut tiba-tiba muncul pertama pada pada tanggal 18 November lalu. Yang mengerikan, diameter dari lubang itu mencapai 30-40 meter! Sementara kedalamannya belum diketahui, oleh sebab itu banyak yang menyebutnya sebagai lubang 'neraka' karena tidak berdasar.
-
Mengapa penelitian ini penting? Selain membantu memahami lebih lanjut tentang sistem cuaca unik di planet es, temuan ini juga dapat membantu menjelaskan mengapa medan magnet Neptunus dan Uranus berbeda dengan medan simetris yang dimiliki Bumi.
-
Apa yang diamati oleh para ilmuwan? Para ilmuwan berhasil menyaksikan dua pasang lubang hitam supermasif yang hampir bertabrakan. Dua fenomena alam itu terletak jutaan hingga miliaran tahun cahaya dari Bumi.
-
Apa yang ditemukan oleh para ilmuwan? Ilmuwan menemukan dua spesies dinosaurus baru, yang hidup 66 juta tahun lalu.
Saat ini ahli geologis Rusia masih terus melakukan penelitian untuk menyingkap rahasia di balik munculnya lubang raksasa itu. Saat ini, ilmuwan masih berpendapat bila bencana gemba bumi 20 tahun lalu yang membuat stuktur tanah di dekat di daerah itu melemah. Apalagi lubang itu terletak di dekat tambang potash bernama Solikamsk-2 yang sudah ditutup akibat kebanjiran.
Ilmuwan juga berpendapat bila munculnya lubang raksasa itu muncul akibat air yang telah membanjiri tambang meresap masuk ke lapisan tanah atasnya sehingga membuat lapisan tanah itu rentan longsor. Oleh sebab itu, kini warga sekitar tambang dan lubang raksasa itu di cekam ketakutan.
"Orang-orang tidak tidur selama tiga hari, menunggu lubang baru muncul," ujar salah satu warga.
Akibat kemunculan lubang raksasa itu, sekitar 1.300 penambang tidak diperbolehkan untuk masuk ke lokasi tambang. Bahkan, banyak warga sekitar daerah itu yang ramai menjual rumah-rumah mereka. Sayangnya, diprediksi tidak ada yang mau membeli rumah-rumah itu karena masuk kawasan yang berbahaya.
Perusahaan yang mempunyai tambang itu, Urakali, menyatakan bila munculnya lubang itu berkaitan dengan bencana banjir di tambang di daerah itu pada tahun 1955 akibat gempa bumi. Namun, pihak Urakali mengatakan bila kejadian ini tidak akan berdampak besar bagi perusahaan mereka dan warga sekitar.
"Kecelakaan ini bukan bencana besar bagi kinerja perusahaan atau warga yang hidup di daerah itu," ujar CEO dari Urakali, Dmitry Osipov.
(mdk/bbo)