Tim mahasiswa ini sukses rancang satelit, harumkan nama Indonesia
Tim mahasiswa ini sukses rancang satelit, harumkan nama Indonesia. Tim mahasiswa Universitas Gunadarma meraih juara runner-up di CanSat International Competition 2016 yang diselenggarakan di Mongolia. Mereka merancang dan mengimplementasikan satelit kecil berukuran kaleng minuman.
Rasanya pasti membanggakan jika salah satu perguruan tinggi tanah air mampu berhasil menjuarai kompetisi CanSat International Competition 2016. Kompetisi CanSat ini merupakan kompetisi rancang bangun dan implementasi satelit kecil berukuran kaleng minuman standard Eropa.
Kompetisi ini diikuti oleh Perguruan Tinggi dari berbagai negara termasuk Mongolia yang menjadi tuan rumah dari kompetisi ini. Kompetisi yang diselenggarakan pada 21-22 September 2016 di Ulanbator, Mongolia, ini diorganisir oleh Asia-Pasific Space Cooperation Organization (APSCO) bekerja sama dengan Information Technology, Post and Telecommunication Mongolia (ITPTA Mongolia).
-
Apa yang diamati oleh para ilmuwan? Para ilmuwan berhasil menyaksikan dua pasang lubang hitam supermasif yang hampir bertabrakan. Dua fenomena alam itu terletak jutaan hingga miliaran tahun cahaya dari Bumi.
-
Apa yang dilakukan mahasiswa UGM dalam KKN mereka di Sulawesi Barat? Mahasiswa adalah agen perubahan. Tak sedikit mahasiswa yang melakukan inovasi untuk memberikan perubahan di tengah masyarakat. Bentuk inovasi itu bisa dilakukan melalui berbagai cara, salah satunya saat program Kuliah Kerja Nyata atau KKN. Melalui program KKN, Mahasiswa Universitas Gadjah Mada bakal memasang teknologi pemanen air hujan, tepatnya di Pulau Karampuang, Mamuju, Sulawesi Barat.
-
Apa yang ditemukan oleh para ilmuwan? Ilmuwan menemukan dua spesies dinosaurus baru, yang hidup 66 juta tahun lalu.
-
Siapa yang lulus SMA dan siap menjadi mahasiswa? Potret Mengharukan Ara Anak Ussy Sulistiawaty Lulus SMA da Siap Jadi Mahasiswa
Seperti dikutip dari situs Lembaga Penerbangan Antariksa Nasional (Lapan), Universitas Gunadarma merupakan salah satu dari dua belas Perguruan Tinggi yang dinominasikan oleh LAPAN untuk mengikuti kompetisi CanSat 2016. Mahasiswa Universitas Gunadarma merupakan yang tergabung dalam tim Garuda. Tim Garuda sendiri berangkat ke Mongolia pada Senin, 19 September 2016 didampingi oleh Eri Prasetyo Wibowo yang mewakili institusi Universitas Gunadarma.
Terdapat sepuluh tim yang terdaftar dan ikut serta dalam kompetisi CanSat 2016 ini. Setelah CanSat diluncurkan oleh roket, CanSat harus mampu mengambil data atmosfer, seperti ketinggian, temperatur, tekanan udara, kelembapan, dan lainnya, kemudian mengirimkannya ke ground station. Tim Garuda juga menanamkan beberapa sensor dalam CanSat-nya sehingga mampu mengambil data atmosfer, seperti temperatur, tekanan udara, kelembapan.
Selain data atmosfer, tim Garuda juga mampu mengolah data sikap CanSat terhadap bumi, seperti posisi bujur, lintang, ketinggian, dan orientasi. CanSat tim Garuda juga dilengkapi kamera untuk mengambil citra objek yang sebelumnya ditentukan panitia. Ini ditujukan agar peserta mampu menyimulasikan tugas satelit sesungguhnya yang mampu mengambil dan mengirimkan citra bagian bumi. Setelah melalui proses penjururian, dewan juri memutuskan juara runner-up diberikan kepada tim Garuda Universitas Gunadarma, Indonesia.
Juara ketiga diraih oleh tim Sky Defender dari Military and Defence University, Mongolia. Sementara, juara pertama diraih oleh tim APIS dari Istanbul Technical University, Turki, yang hanya berbeda satu skor dari tim Garuda.
"Ini merupakan prestasi yang sangat membanggakan bagi kami dan warga Indonesia pada umumnya, mengingat Gunadarma baru kali ini mengikuti ajang kompetisi CanSat tingkat internasional," kata Purnawarman Musa, dosen pembimbing tim Garuda seperti siaran pers yang diterima belum lama ini.
Baca juga:
China luncurkan satelit anti-hacker pertama di dunia
Pinjaman dana Rp 875 miliar garap palapa ring barat cair
China luncurkan satelit yang bisa potret setiap jengkal Bumi
APJII tanggapi positif soal satelit BRIsat
Satelit mata-mata Amerika terdeteksi di atas Indonesia