Tulang belulang ini dipercaya milik raja termasyur, Aleksander Agung
Tulang dari ibu Aleksander Agung pun diklaim ditemukan di tempat yang sama
Aleksander Agung terkenal sebagai panglima perang sekaligus raja yang memimpin kekaisaran terbesar pada masa sejarah kuno. Namun, bukti kematiannya terus menjadi misteri yang tidak kunjung terpecahkan.
Nah, penemuan terbaru di kompleks makam kuno terbesar di Yunani, Amphipolis, sepertinya akan menjadi awal tersingkapnya takdir di balik kematian raja yang tidak pernah terkalahkan itu.
-
Apa yang ditemukan oleh para ilmuwan? Ilmuwan menemukan dua spesies dinosaurus baru, yang hidup 66 juta tahun lalu.
-
Apa yang diamati oleh para ilmuwan? Para ilmuwan berhasil menyaksikan dua pasang lubang hitam supermasif yang hampir bertabrakan. Dua fenomena alam itu terletak jutaan hingga miliaran tahun cahaya dari Bumi.
-
Apa yang diuji oleh ketiga ilmuwan tersebut? Mereka adalah trio ilmuwan yang berhasil memenangkan penghargaan Nobel Prize 2022 dengan jumlah hadiah sebesar 10 juta krona Swedia (USD915.000) atau Rp 14 miliar. Penghargaan tersebut diraih atas keberhasilannya dalam melakukan eksperimen mekanika kuantum dan menjelaskan titik lemah dari Teori Kuantum temuan Einstein.
-
Apa yang para ilmuwan temukan tentang keheningan? Para ilmuwan telah menemukan bahwa keheningan sebenarnya adalah suara.
Dikutip dari Daily Mail (20/01), Menteri Kebudayaan Yunani mengatakan bila peneliti makam Amphipolis telah menemukan tiga kerangka manusia, yang salah satunya dipercaya sebagai Aleksander Agung. Salah satunya kerangka wanita berumur 60 tahun, sementara dua lainnya adalah pria dengan umur 35-45 tahun.
Berdasarkan tinggi dan umur kerangka, salah satu kerangka pria diyakini adalah milik Aleksander Agung. Raja yang kerajaannya membentang dari Laut Ionia hingga penggunungan Himalaya itu mempunyai tinggi 168 cm mirip dengan tengkorak Amphipolis dan sesuai dengan tinggi patung Aleksander Agung dari zaman kuno. Dia juga tercatat meninggal pada umur 33 tahun.
Kecocokan juga bisa dilihat dari umur makam Amphipolis yang dibangun pada masa 325-300 tahun sebelum masehi, atau saat Aleksander Agung masih berkuasa. Arkeolog sebelumnya juga menemukan pakaian perang yang dinyatakan milik Aleksander atau ayahnya, Raja Philip II dari Makedonia di Amphipolis
Namun, beberapa kejanggalan sedikit membuat arkeolog sangsi. Sebab, Aleksander Agung dikatakan dalam sejarah maninggal akibat demam parah. Sementara tulang pria tadi diprediksi mati akibat tusukan benda tajam di dadanya.
Guna mendapatkan kepastian, arkeolog rencananya akan melakukan serangkaian tes tambahan pada beberapa bagian tulang Amphipolis.
"Analisis lebih dalam akan dilakukan untuk mengetahui garis keturunan, sayangnya hal ini bisa jadi gagal karena minimnya tulang kepala dan gigi yang menjad sumber DNA," ujar Menteri Kebudayaan Yunani.
Bila akhirnya tulang itu benar mirip Aleksander Agung, tentunya penemuan ini adalah pencapaian arkeologi terbesar abad ini. Apalagi, arkeolog pun yakin rangka wanita berumur 60 tahun itu adalah ibu dari Aleksander Agung, yaitu Olympias.
Misteri letak makam Aleksander Agung memang menimbulkan banyak perdebatan di kalangan ahli. Sebelum penemuan tulang di makam Amphipolis mengemuka, jasad Aleksander dipercaya disimpan di kota kuno mesir, Aleksandria.
Baca juga:
Rahasia hidup abadi terkuak? Gen ini buat manusia berumur 120 tahun
'Katak' ular ditemukan di Kamboja, panjang 1,5 meter!
Ilmuwan temukan tanda dua planet misterius di belakang Pluto
Seram! Lumba-lumba purba punya deretan gigi buaya
Mengungkap misteri 'cincin' 2 kilometer di Antartika