Vaping Akhirnya Jatuhkan Korban, Sama Bahayanya Dengan Rokok?
Vaping Akhirnya Jatuhkan Korban, Sama Bahayanya Dengan Rokok?
Berdasarkan laporan terbaru, kini alternatif merokok yakni vaping juga sama bahayanya. Tak sekadar berbahaya, korban pun telah jatuh.
Berdasarkan laporan dari TechCrunch, Center for Disease Control and Prevention (CDC) menyebut bahwa seseorang meninggal karena sebuah kondisi yang terkait vaping.
-
Bagaimana cara rokok elektrik bekerja? Rokok elektrik bekerja dengan cara memanaskan cairan yang mengandung nikotin, flavoring, dan bahan kimia lainnya menggunakan baterai. Proses pemanasan ini menghasilkan aerosol yang kemudian dihirup oleh pengguna, mirip dengan cara merokok rokok konvensional namun tanpa menghasilkan asap yang dihasilkan dari pembakaran tembakau. Dengan demikian, rokok elektrik tidak hanya menciptakan pengalaman merokok yang lebih bersih secara visual, tetapi juga mengurangi paparan terhadap zat-zat kimia yang ditemukan dalam asap rokok konvensional.
-
Siapa saja yang terdampak oleh bahaya rokok elektrik? Penggunaan rokok elektrik terus meningkat di berbagai belahan dunia, menciptakan tantangan baru dalam kebijakan kesehatan masyarakat dan regulasi tembakau. Sementara para pendukung rokok elektrik menganggapnya sebagai alat bantu untuk menghentikan kebiasaan merokok konvensional, kritikus khawatir bahwa popularitas rokok elektrik dapat memperkenalkan generasi baru pada nikotin dan bahaya kesehatan yang terkait dengannya.
-
Kapan Kota Solo resmi dialiri listrik? Pada 12 Maret 1901, Kota Solo resmi dialiri listrik.
-
Bagaimana semangka membantu menjaga keseimbangan elektrolit? Buah ini mengandung banyak elektrolit seperti kalium dan magnesium. Keduanya mampu menjaga keseimbangan elektrolit dalam tubuh. Keseimbangan elektrolit yang baik dapat membantu menjaga kesehatan jantung dan mencegah kelainan irama jantung.
-
Kenapa elektabilitas Prabowo meningkat? Tingginya elektabilitas Prabowo itu terbantu dengan tingkat kepuasan kinerja terhadap Jokowi. Apalagi saat ini Gerindra dan Prabowo bagian dari pemerintahan.
-
Apa yang menjadi pemicu semangat Jakarta Electric PLN untuk bangkit? Ketertinggalan menjadi sesuatu yang memacu semangat. Hal inilah yang berhasil dibuktikan oleh Jakarta Electric PLN yang berhasil comeback atas Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia.
Disebut pula kalau ada hampir 200 kasus lain yang disebabkan oleh vape, dengan tingkat keparahan yang berbeda. Dideskripsikan, terdapat gejala pernapasan para yang 'tak dapat dijelaskan,' setelah dilaporkan menggunakan vape atau rokok elektronik.
Terkait mendiang, tidak ada informasi yang dibeberkan kecuali ia adalah orang dewasa dan warga negara bagian Illinois. Disebut ia meninggal karena penyakit paru-paru yang terpicu uap rokok elektronik.
Gejala Awal
Dalam laporan CDC, dalam banyak kasus, pasien melaporkan gejala awal berupa kesulitan bernafas, sesak napas, dan beberapa berupa penyakit gastrointestinal.
Lebih dari itu, semua pihak dan ikatan dokter di AS kini sedang diberi komando untuk melakukan pengumpulan informasi. Diduga akan banyak gelombang korban yang jatuh akibat vaping dan penanganan diharapkan sudah ada sebelumnya.
Dugaan Penyebab
FDA yang merupakan BPOM di AS, kini sedang melakukan investigasi akan berbagai rokok elektronik yang beredar di AS. Pasalnya, butuh diketahui juga berbagai peredaran rokok elektronik impor atau yang ilegal.
Setelah itu, akan dilakukan investigasi apakah deretan rokok elektronik tersebut memang berbahaya atau tidak.
Sejauh ini, mekanisme munculnya penyakit yang terkait rokok elektronik ini masih belum terlalu bisa diprediksi.
Apakah itu adalah risiko dari nikotin yang ada dalam cairannya, atau dari uapnya. Atau bahkan dari temperatur atau konsentrasi berbahaya yang tercipta dari fenomena penguapan liquid ini.
Akan diteliti juga apakah vaping langsung mempengaruhi paru-paru atau justru masuk ke aliran darah terlebih dahulu.
Diklaim Tidak Berbahaya
Vaping sendiri sebelumnya tak selalu dianggap berbahaya. Dr. Brian King yang meruapakan salah satu dokter di CDC, menyebut bahwa tidak ada bahan kimia tertentu yang bisa jadi masalah dalam melakukan vaping.
Ia menyebut bahwa terdapat hal-hal berbahaya yang terkandung seperti partikel-partikal yang sangat kecil, logam berat seperti timah, serta berbagai bahan kimia penyebab kanker. Namun, aerosol yang dihasilkan vapor telah diidentifikasi tidak berbahaya.
Namun ia menyebut bahwa ketidakberbahayaan vaping hanya masih belum terbukti. Karena perangkat ini baru populer, mungkin berbagai studi akan makin gencar dan makin memaparkan deretan bahaya dari vaping. Tentu, ini butuh studi selama bertahun-tahun.
Sudah Ada Studi yang Paparkan Bahaya Vape
Meski demikian, sudah ada sebuah penelitian yang memperlihatkan sisi buruk dari vape. Penelitian ini dihelat oleh Yale, dan menyebut bahwa salah satu perangkat vape populer yakni Juul, menghasilkan bahan kimia berbahaya yang tak tercantum di paketnya. Bahan kimia tersebut diberi nama irritants.
Irritant sendiri merupakan suatu zat yang berpotensi membuat peradangan atau deretan ketidaknyamanan dalam tubuh Anda.
Para peneliti menyebut bahwa liquid dari vapor bukanlah produk akhir, justru ketika proses penguapan terjadi, akan ada reaksi kimia dan tercipta molekul baru dari sana. Uniknya, semua orang beranggapan bahwa liquid adalah produk akhir yang tak berbahaya.
Meski demikian, vape tetap bisa jadi alternatif Anda untuk meninggalkan rokok. Hanya saja, jika Anda mengalami masalah pernapasan, jangan ragu untuk menghubungi dokter Anda.
Karena, Anda tidak kebal penyakit meski Anda telah meninggalkan rokok konvensional dan beralih ke 'merokok' dengan cara lain.
(mdk/idc)