Geliat Topeng Monyet Jalanan di Bandung, Dilema Hiburan hingga Eksploitasi Hewan
Mungkin topeng monyet pernah menghibur kita kala masih kecil. Melihat aksinya membuat kagum, memainkan permainan layaknya seorang manusia. Namun dilihat dari kaca mata hewan, membuat kita merasa kasihan, lain lagi dari segi ekonomi. Untuk menjadikan monyet patuh, tak segan mereka diberikan latihan dengan tekanan.
Sebagian besar masyarakat Indonesia pasti sudah kenal dengan hiburan yang satu ini. Atraksi unik yang dibawakan oleh primata kecil yang lincah berlari ke sana-kemari. Penonton pasti dibuat terkagum-kagum dengan aksinya. Itulah salah satu hiburan yang ada di salah satu sudut kampung di Kabupaten Bandung. Ada yang menganggap tukang pengamen topeng monyet ini sebuah hiburan. Namun tak jarang membuat beberapa orang merasa kasihan.
Hiburan rakyat Topeng Monyet mulai berkembang sejak masa penjajahan Belanda. Baik pribumi maupun kolonial, anak-anak hingga dewasa menikmatinya. Dalam kondisi terikat rantai, monyet ini dipaksa untuk melakukan gerakan dan adegan menghibur.
-
Apa saja tempat wisata yang Instagramable di Bandung? Dalam beberapa waktu terakhir tempat wisata Bandung pun semakin berkembang. Bahkan, kini semakin banyak tempat wisata baru yang unik dan sangat Instagramable.
-
Apa yang bisa dinikmati di Bandung? Bandung menawarkan banyak sekali pilihan untuk menjelajahi dan menikmati keajaiban alam bebas. Wisata Bandung ini bisa jadi destinasi liburan.
-
Apa itu gambar toong? Gambar toong bisa dikatakan sebagai bioskop keliling sederhana.
-
Mengapa foto Bumi pertama dari luar angkasa dianggap penting? Foto hitam-putih yang buram merupakan tonggak penting di zaman ketika teknologi belum maju.
-
Apa saja tempat wisata baru di Bandung dan sekitarnya? Mencari wisata baru di Bandung dan sekitarnya? Mungkin Anda dapat mempertimbangkan beberapa rekomendasi wisata baru di Bandung berikut ini.
-
Apa yang ditawarkan Kawah Putih di Bandung? Kawah Putih menawarkan pemandangan danau kawah berwarna putih susu atau cokelat susu saat sedang berkabut. Sedangkan saat cuaca panas, warna air danau terkadang berubah menjadi biru kehijauan yang menawan.
Beberapa daerah di Indonesia telah menerapkan larangan mempekerjakan monyet untuk kepentingan ekonomi. Namun, tradisi membuat hiburan topeng monyet sudah mengakar. Anak-anak akan senang dengan tontonan atraksi monyet di jalanan.
©2021 Merdeka.com/Reival Akbar
Fenomena hiburan topeng monyet tak hanya ada di kota besar saja. Bisnis topeng monyet menyasar anak-anak di kompleks perumahan. Tak jarang sebagai pelengkap perayan, beberapa orang turut mengundang topeng monyet. Tak perlu mengundang anak-anak satu persatu, jika lantunan musik iringan topeng monyet terdengar, anak-anak akan berdatangan.
Monyet yang sering digunakan ialah monyet ekor panjang atau Macaca fascicularis. Mulanya, semua monyet ini bersifat liar layaknya hewan pada umumnya. Untuk membuatnya jinak, seekor monyet liar akan diberikan latihan. Latihan yang diberikan pun berlangsung selama berbulan-bulan.
©2021 Merdeka.com/Reival Akbar
Mereka dilatih untuk berjalan tegak, mengendarai motor, menggunakan topeng, bahkan menari. Padahal monyet bukanlah hewan yang terbiasa melakukannya. Tak segan monyet akan diberikan tekanan. Baik itu rantai, dipukul, bahkan gigi taring mereka dicabut dan hanya menyisakan gigi untuk mengunyah makanan. Semua perlakuan tersebut dilakukan atas dasar untuk melatih sang monyet.
Monyet didapatkan dari pemburu dengan harga Rp 200 ribu hingga Rp 500 ribu. Perburuan monyet ekor panjang kerap kali terjadi. Lantaran tidak adanya aturan yang menyatakan bahwa monyet ekor panjang merupakan hewan yang dilindungi.
Hal inilah yang membuat komunitas pecinta hewan menganggap aktivitas pawang topeng monyet sebagai bentuk penyiksaan hewan.
©2021 Merdeka.com/Reival Akbar
Faktor himpitan ekonomi membuat beberapa pawang topeng monyet masih menjalankan bisnisnya. Mereka tak tahu harus bekerja sebagai apa lagi selain pawang topeng monyet. Meskipun, pemerintah Indonesia secara bertahap mengkampanyekan larangan topeng monyet. Hal ini diharapkan agar tidak ada lagi penggunaan monyet sebagai cara untuk mencari nafkah.
Rata-rata para penonton topeng monyet akan memberikan uang sebesar Rp 1 ribu hingga Rp 5 ribu dalam sekali pementasan. Seharian, satu tim pengamen dapat berpindah-pindah dari satu perumahan ke perumahan lainnya. Aturan yang ada membuat mereka tidak berani untuk turun ke jalan raya. Anak-anak di perumahan yang mereka tuju agar terhindar razia Satpol PP.
©2021 Merdeka.com/Reival Akbar
Seharian mempekerjakan monyet mereka biasa memberikan imbalan buah-buahan untuk sang monyet. Setidaknya pawang monyet akan mengumpulkan uang sebesar Rp 50 ribu hingga Rp 500 ribu tiap harinya.
Dahulu, bisnis topeng monyet jalanan merupakan hal yang wajar. Namun kini geliat topeng monyet banyak menyita perhatian. Bukan hanya dari segi hiburan saja, melainkan bagi orang yang merasa kasihan terhadap posisi monyet yang tiap hari mendapat tekanan.
(mdk/Ibr)