Melajah Ajengan Bali, Cara Baru Nikmati Keunikan Pulau Dewata
Jangan hanya ke pantai atau menonton atraksi budaya.
Melajah Ajengan Bali atau Melali Tour dapat menjadi salah satu pilihan alternatif menikmati Bali dengan cara baru. Dimana para wisatawan, akan diajak berkeliling Bali untuk mempelajari sejarah dan budaya makanan khas Pulau Dewata.
Adalah Chef Henry Alexi Bloem yang menggagas kegiatan ini, sebagai wujud kecintaaannya terhadap masakan asli Bali. Sehingga terinspirasi untuk memperkenalkan secara lebih dalam kepada masyarakat luas.
-
Kapan Desa Wisata Nusa meraih juara? Desa Wisata Nusa telah menyabet juara di Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 kategori homestay.
-
Bagaimana Desa Wisata Nusa mengembangkan pariwisata? Desa Wisata Nusa berada di Kabupaten Aceh Besar, Aceh bergerak dan mengembangkan desa wisata berbasis masyarakat. Pengunjung bisa berinteraksi langsung dengan penduduk sekitar, bahkan bisa menginap di rumah milik warga.
-
Kapan sentra kuliner PKL Sultan Agung buka? Saat ini, kawasan itu telah ditata oleh pemkot sehingga lebih rapi dan nyaman, dengan jam buka mulai pukul 07.00-17.00 WIB.
-
Apa yang diharapkan dari pungutan wisatawan asing di Bali? Rektor Unud: Pungutan Wisman Harus Tingkatkan Kualitas Pariwisata Bali Babak baru pariwisata Bali akan dimulai pada 14 Februari 2024 nanti dengan penerapan pungutan bagi wisatawan asing yang masuk Bali. Terkait hal itu, Rektor Universitas Udayana Ngakan Putu Gede Suardana berharap, pungutan akan dibarengi dengan peningkatan kualitas pariwisata Bali.
-
Dimana letak Desa Bedulu, pusat peradaban Bali di masa silam? Desa Bedulu di Kecamatan Blahbatuh Kabupaten Gianyar diduga kuat merupakan salah satu desa yang menjadi pusat peradaban Bali pada masa silam.
-
Apa yang menarik wisatawan untuk mengunjungi Bali? Keindahan alamnya yang memesona, budayanya yang kaya, serta keramahan penduduknya menjadikan Bali sebagai tujuan wisata yang tak pernah kehilangan daya tarik.
Tak hanya mengenai rasa dan aroma saja, tapi pemilik Bloem's Waroeng ini ingin memperkenalkan filosofi makanan tersebut kepada setiap peserta tur. Bersama tim, Henry membuka tur masakan halal pada 9-11 Desember mendatang.
"Akan kita bawa menyusuri setiap warung atau restoran yang menyajikan makanan Bali non pork untuk mempertahankan rasa tradisional secara turun menurun," terangnya saat dijumpai kemarin di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat.
Nantinya, para peserta akan diajak berkeliling Kedongan, Ubud, Sangeh, Plaga dan Gianyar. Untuk mempelajari asal usul tersajinya masakan lawar sapi dan luwir serta betutu.
Tak hanya itu saja, para peserta akan diajak pula untuk mengikuti kelas memasak sate lilit, laklak dan lawar. Serta diajak untuk menjelajahi pasar senggol untuk mengenal berbagai jajanan tradisional Bali. Dan tak ketinggalan untuk mencicipi nasi campur Bali.
"Melali itu artinya jalan-jalan. Melajah adalah belajar dan ajengan Bali itu makanan Bali jadi kita akan ajak untuk jalan-jalan sambil belajar makanan Bali," tutur chef yang masakannya telah berhasil menembus pintu istana kepresidenan itu.
Untuk memperdalam pengetahuannya di bidang kuliner dan gastronomi, Henry tak segan mempelajari lontar (prasasti) Bali. Dirinya mengaku takjub karena ternyata modernitas dalam menghidangkan makanan telah terlintas dalam pikiran nenek moyang orang Bali.
"Saya mulai belajar tentang itu sedikit. Nenek moyang kita zaman dulu sudah menulis apa yang dipikir orang zaman sekarang. Kenapa mereka berani memakai daging mentah karena rempah-rempah yang digunakan ternyata dapat mematikan kuman-kumannya," terangnya.
Ke depan, ia berharap banyak anak muda yang tertarik untuk menggali kekayaan warisan budaya. Sehingga apa yang dipesankan leluhur mengenai kebudayaan mereka tidak tergerus oleh zaman.
(mdk/outside)