Melihat Nasib Burung Kuntul di Bandung yang Tergusur Pembangunan Infrastruktur
Pemandangan seperti ini begitu mudah ditemui di kota besar. Habitat burung kuntul terpaksa diambil alih dalam berbagai proyek pembangunan. Rumah hingga lahan mencari makan perlahan hilang, menjadikan keberadaan burung kuntul semakin terpinggirkan.
Setiap daerah begitu mudah ditemui proyek-proyek pembangunan. Jumlahnya selaras dengan tuntutan bertambahnya kepadatan penduduk di Indonesia. Namun tanpa disadari, pembukaan lahan yang disengaja punya dampak yang berkepanjangan. Salah satunya keberadaan burung kuntul yang semakin tergusur oleh pembangunan Infrastruktur. Salah satu contohnya ialah pembangunan perumahan di Kelurahan Cisaranten Kidul, Kecamatan Gedebage, Kota Bandung.
Potret kehidupan kuntul berdampingan dengan penggusuran lahan seperti ini mudah dijumpai. Seolah dengan pasrah menerima area mereka mencari makan hilang satu-persatu. Lahan mencari makan telah tergantikan dengan beton yang memang merugikan burung kuntul. Akibatnya, kawanan burung kuntul ini harus menempuh perjalanan lebih jauh untuk mencari makan.
-
Apa saja tempat wisata baru di Bandung dan sekitarnya? Mencari wisata baru di Bandung dan sekitarnya? Mungkin Anda dapat mempertimbangkan beberapa rekomendasi wisata baru di Bandung berikut ini.
-
Apa saja tempat wisata yang Instagramable di Bandung? Dalam beberapa waktu terakhir tempat wisata Bandung pun semakin berkembang. Bahkan, kini semakin banyak tempat wisata baru yang unik dan sangat Instagramable.
-
Apa yang bisa dinikmati di Bandung? Bandung menawarkan banyak sekali pilihan untuk menjelajahi dan menikmati keajaiban alam bebas. Wisata Bandung ini bisa jadi destinasi liburan.
-
Dimana letak Wisata Pakuhaji Bandung? Letaknya pun sangat dekat dengan pusat pemerintahan Kabupaten Bandung Barat.
-
Dimana saja lokasi di Kota Bandung yang digambarkan dalam ilustrasi AI? Beberapa wilayah yang digambarkan di antaranya Dayeuh Kolot, Jalan Braga, Stopan Abadi, Saritem, Kiaracondong, Jembatan Pasoepati sampai Astanaanyar.
-
Kapan Taman Balai Kota Bandung dibangun? Ketika itu, taman dibangun pada 1885 dengan nama Pieters Stijhoff Park yang merupakan asisten residen Priangan yang dianggap berjasa usai berhasil membangun Bandung menjadi sebuah kota dengan penataan yang rapi.
Mulanya spesies burung kuntul merupakan unggas yang dilindungi. Seiring waktu, keberadaan burung kuntul seperti diacuhkan dengan melepasnya sebagai hewan yang tak lagi dilindungi.
©2021 Merdeka.com/Reival Akbar
Pepohonan menjadi rumah Burung Kuntul selepas pulang mencari makan. Kawanan ini bermalam dan beristirahat, juga berkembang biak pada pepohonan yang rindang. Pohon bambu yang rimbun menjadi habitat yang mereka sukai. Burung kuntul akan membuat sangkar dan meletakkan telur dengan ranting bambu sebagai pelindungnya.
Namun, penebangan pohon bambu menjadi sering dilakukan. Selain menyita tempat, guguran daun bambu juga menjadikan tanah di sekitarnya selalu kotor. Alhasil daun bambu yang rimbun kini menjadi gundul. Rantingnya mengering dan merampas kenyamanan burung kuntul.
Burung kuntul memiliki nama ilmiah Ardeola speciosa. Mempunyai 14 jenis yang tergabung dalam keluarga Ardeidae. Anatomi tubuhnya hampir mirip dengan keluarga burung bangau atau Ciconiidae dan Ibis atau Threskiornithidae. Lain tempat, burung ini dijuluki dengan nama burung blekok.
©2021 Merdeka.com/Reival Akbar
Burung kuntul suka dengan lahan berlumpur dan berair. Santapannya tiap hari berupa katak, ikan, belut hingga hewan invertebrata seperti siput dan cacing. Area seperti persawahan dan sungai menjadi habitat favorit burung bangau dalam mencari makanan. Namun seiring waktu, kini persawahan telah tergantikan dengan bangunan. Mulai dari pabrik, hingga perumahan, atau bahkan akses jalan.
Kawanan burung kuntul terpaksa mencari lokasi mencari makan lain. Semula rumah mereka bersandingan dengan sawah di daerah Cisaranten Kidul. Kini burung kuntul harus terbang sejauh 12 km menuju daerah Ciparay, Kabupaten Bandung. Jika ditempuh menggunakan kendaraan bermotor setara dengan 30 menit perjalanan. Hal tersebut rutin tiap pagi dan sore hari, pulang pergi dari rumah menuju lahan mencari makan.
©2021 Merdeka.com/Reival Akbar
Adanya pembangunan membuat burung kuntul atau blekok tak hanya merenggut makanan dan tempat tinggal mereka. Proyek pembangunan infrastruktur menghasilkan suara yang bising. Sumbernya berasal dari alat berat yang beroperasi, akibatnya burung kuntul stress dan gagal bereproduksi. Tak jarang, getaran yang dihasilkan alat berat membuat telur kuntul yang ada di sarang berjatuhan. Tak terkecuali bayi burung kuntul yang belum mampu untuk terbang.
©2021 Merdeka.com/Reival Akbar
Pemerintah terkait telah menyediakan lokasi Kampung Kreatif Blekok Rancabayawak sebagai habitat utama burung kuntul. Namun permasalahan lain datang pada habitatnya yang bersandingan dengan megaproyek Bandung Teknopolis. Hal tersebut menjadi keprihatinan bagi kawanan burung kuntul di sana.
Para ahli mencatat dalam penelitian yang dilakukan Universitas Padjajaran tahun 2017 tentang burung kuntul. Bahwa burung kuntul di Bandung Raya tersisa 2445 ekor. Padahal sebelumnya mampu mencapai angka 2700 ekor. Penurunan jumlah ini akan selalu berlangsung sejalan dengan semakin menyusutnya lahan pepohonan dan persawahan akibat pembangunan.
(mdk/Ibr)