Melihat Produksi Gerabah Tua Buton yang Hampir Punah
Gerabah identik dengan peralatan masak tradisional. Gerabah punya sejarah tersendiri hingga masih ada keberadaannya hingga saat ini. Salah satunya gerabah klasik Buton, di Bau-Bau, Pulau Buton Sulawesi Tenggara. Gerabah Buton telah berumur lebih dari 500 tahun dan keberadaannya akan selalu dilestarikan hingga kini.
Gerabah merupakan alat masak tradisional yang terbuat dari tanah liat. Berbagai jenis gerabah tersebar di kepulauan Indonesia. Namanya pun beragam, gerabah, tembikar, hingga tempayan. Sejak ditemukan gerabah pada masa neolitik, perkakas ini terus menyebar hingga dihadapkan pada kepunahan.
Salah satunya gerabah yang terancam punah ialah Gerabah Klasik Buton yang ada di Bau-Bau, Pulau Buton Sulawesi Tenggara. Gerabah Buton diperkirakan telah berumur lebih dari 500 tahun. Sebagai peralatan rumah tangga, gerabah selalu lekat dengan penduduk suku Pulau Buton.
-
Apa yang digambarkan dalam foto yang beredar? Dalam foto yang beredar memperlihatkan orang-orang mengangkut balok batu berukuran besar.
-
Kapan foto suasana Stasiun Bogor diambil? Suasana Stasiun Bogor Sekitar Tahun 1910 Foto diambil dari Taman Wilhelmina di depan Stasiun Buitenzorg.
-
Apa yang dirayakan dalam foto-foto tersebut? 8 Foto Ulang Tahun Kayma Jayna Agyra Ke-1, Bukan Cucu Orang Sembarangan!
-
Mengapa foto Bumi pertama dari luar angkasa dianggap penting? Foto hitam-putih yang buram merupakan tonggak penting di zaman ketika teknologi belum maju.
-
Apa itu gambar toong? Gambar toong bisa dikatakan sebagai bioskop keliling sederhana.
Namun, hingga saat ini tercatat setidaknya 12 orang pembuat Gerabah Buton yang tersisa. Nahas, eksistensi Gerabah Buton semakin surut. Pasalnya, saat ini sudah jarang ditemukan gerabah di dapur rumah tangga.
©2021 Merdeka.com/Bobi Nardi
Meskipun terlihat mudah, proses pembuatan Gerabah Buton memerlukan ketelitian khusus. Para perajin Gerabah Buton yang mayoritas seorang wanita ini harus fokus terhadap bentuk dan ketebalan Gerabah. Apalagi, pembuatan gerabah ini jauh dari kata modern dan mengandalkan kecepatan tangan.
Bahan utama Gerabah Buton dari tanah liat. Para pengrajin Gerabah Buton biasanya mencari tanah liat yang berkualitas di sekitar rumah mereka. Tanah liat harus dipastikan terhindar dari kerikil, ranting serta dedaunan.
Tanah liat terkenal dengan warna cokelat hingga cokelat kehitaman. Namun, tanah liat di Buton berbeda dari tanah liat lain yaitu berwarna cokelat kekuningan. Warna dasar tanah juga akan mempengaruhi warna hasil akhir produk gerabah. Pengrajin dibantu meja putar untuk membentuk tubuh gerabah yang cantik.
©2021 Merdeka.com/Bobi Nardi
Tidak serta merta dibentuk, tanah liat yang didapatkan disiram air. Setelah merata, tanah didiamkan hingga dua hari lamanya. Tanah liat basah kemudian diuleni secara manual. Masih dengan tangan tangguh mereka, tanah liat ditekan agar lebih rekat.
Beralaskan semacam lumpang panjang, tanah ditekan sesekali dipukul dengan kayu layaknya palu. Tanah yang ulet dan halus akan menjadi bahan dasar pembuatan Gerabah Buton terbaik. Selepas lelah menguleni tanah, tiba saatnya proses pembentukan.
Tanah liat yang ulet kemudian sedikit demi sedikit diubah menjadi gerabah. Mereka hanya menyusun tiap kepal tanah liat dengan tangan mereka. Ketebalan gerabah juga akan menjadi penentu layak tidaknya jenis tembikar ini untuk digunakan. Proses ini memang membutuhkan ketelitian dan tenaga yang ekstra.
©2021 Merdeka.com/Bobi Nardi
Perlahan tapi pasti, bentuk gerabah berupa pot mulai terbentuk. Pembuat gerabah menyempurnakan bentuk dengan menghaluskan permukaan. Kayu dipukul ke gerabah hingga membuat seluruh permukaannya halus. Mereka juga menggunakan sedikit air untuk mempermudah membentuk gerabah.
Tahap selanjutnya ialah penjemuran hingga kering. Secara tradisional, pengeringan Gerabah Buton sepenuhnya mengandalkan terik matahari. Setelah benar-benar kering gerabah akan dibakar. Proses pembakaran bertujuan agar Gerabah Buton kuat dan tidak mudah pecah.
Pembakaran juga akan menimbulkan warna khas gerabah yang cokelat memerah. Tahap selanjutnya ialah proses pelukisan sederhana yang akan memperindah gerabah tua Buton di dapur rumah tangga.
©2021 Merdeka.com/Bobi Nardi
Gerabah buton terdiri dari berbagi bentuk dan fungsi. Bulusa, tempat menyimpan beras; Kafongkoha, tempat menyimpan air; Kabigibi, tempat menyimpan gula; Balanga, tempat memasak, hingga Palama, semacam wadah untuk memasak obat dan untuk menyiram mayat. Berbagai kerajinan berupa hiasan pun juga bisa dibuat pengrajin gerabah.
Bahkan, memasak dengan gerabah diyakini punya cita rasa yang khas. Proses produksi Gerabah Buton yang tradisional membuat gerabah ini kental dengan nuansa klasik. Gerabah yang berusia sekitarlebih dari 500 tahun ini patut dilestarikan keberadaannya.
(mdk/Ibr)