Mengenal Kuskus di Indonesia Timur, Hewan Ternak Pertama dalam Sejarah
Kuskus merupakan hewan mungil yang punya sejarah panjang berdampingan dengan manusia. Kuskus mewakili hewan ternak pertama dalam sejarah. Jauh sebelum sapi, babi, kambing dan ayam eksis di dunia peternakan modern. Meski berbadan kecil, satwa ini memiliki kantung bak kanguru.
Sekilas nampak seperti tikus dengan tubuh yang mungil. Namun dilihat lebih dekat, hewan ini bak kanguru versi mini dengan kantung di bagian depannya. Kuskus, merupakan hewan endemik Indonesia Timur. Jika berdasar garis Weber, persebarannya ada di Pulau Maluku dan Papua.
Tak disangka hewan sebesar kucing ini punya sejarah menemani manusia di masa lampau. Terlebih sebagai konsumsi sumber protein manusia. Penelitian para arkeolog dan antropolog pada Atlas Obscura menyimpulkan, Kuskus dekat dengan manusia sejak ribuan tahun lalu. Khususnya sebelum sapi, babi, kambing, bahkan ayam menjadi ternak. Kuskus mewakili hewan ternak pertama dalam sejarah.
-
Apa yang digambarkan dalam foto yang beredar? Dalam foto yang beredar memperlihatkan orang-orang mengangkut balok batu berukuran besar.
-
Di mana lukisan tangan dan gambar binatang tertua di Indonesia ditemukan? Lukisan yang diperkirakan berusia antara 35.000 hingga 40.000 tahun di Gua Leang Pettakere di Maros Sulawesi Selatan berupa lukisan tangan dan gambar- binatang, termasuk babirusa dan ular.
-
Apa yang dirayakan dalam foto-foto tersebut? 8 Foto Ulang Tahun Kayma Jayna Agyra Ke-1, Bukan Cucu Orang Sembarangan!
-
Apa itu gambar toong? Gambar toong bisa dikatakan sebagai bioskop keliling sederhana.
-
Mengapa foto Bumi pertama dari luar angkasa dianggap penting? Foto hitam-putih yang buram merupakan tonggak penting di zaman ketika teknologi belum maju.
Satwa ini nampak menggemaskan dengan tubuhnya yang mungil. Bukan pelari yang cepat membuat Kuskus mudah diburu sebagai sumber protein. Meskipun saat ini beberapa jenis Kuskus merupakan hewan yang dilindungi.
©2021 Merdeka.com/Auzan Sukaton
Sejarah perkembangan mencatat sebelum Revolusi Pertanian, manusia hanya berburu dan mengumpulkan makanan. Bagi Indonesia Timur dan Papua New Guinea, Kuskus mudah didapatkan ketimbang kadal dan tikus hutan. Manusia lebih suka berburu dan menyimpan makanan. Keberadaannya pun juga tampak melimpah.
Penduduk Asia Pasifik biasanya menyimpan kuskus pada sangkar bambu. Memberi makan dengan buah dan sayuran. Bahkan membiarkannya lepas secara berkala mencari makan sendiri. Mirip hewan ternak modern saat ini.
Kebutuhan Kuskus lebih khusus untuk konsumsi. Kulit mereka bisa digunakan sebagai bahan pembuatan pakaian. Bahkan saat dipelihara, Kuskus bisa jadi teman yang menyenangkan.
©2021 Merdeka.com/Auzan Sukaton
Kuskus memiliki sejarah yang panjang. Persebarannya juga sempat punah kala gunung berapi meledak di Long Island Pasifik Selatan. Menewaskan hampir semua yang ada di dalamnya. Keberadaan Kuskus di Indonesia Timur bertepatan dengan kedatangan manusia di sana pada 3.000 tahun yang lalu. Menguatkan bahwa Kuskus dipelihara, dibawa dan diperlihatkan pada habitat baru.
Sebuah penelitian lain mengungkap, Kuskus telah ada selama 12.000 tahun yang lalu. Tepatnya di New Ireland yang berjarak 600 kilometer dari Papua. Arkeolog Australia menemukan tulang Kuskus dalam sedimen pada akhir 1980 an.
©2021 Merdeka.com/Auzan Sukaton
Kuskus merupakan mamalia berkantung. Layaknya Kanguru, Kuskus membesarkan anak mereka di kantung tubuhnya. Bayi yang baru lahir akan merangkak masuk ke dalam kantung hingga dapat makan sendiri. Kuskus mampu melahirkan 2 hingga 4 anak. Namun, biasanya hanya satu bayi Kuskus yang mampu keluar dari kantong setelah 6 bulan.
Kuskus suka menghabiskan waktunya di pepohonan. Di sana Kuskus bisa mendapatkan perlindungan dari pemangsa darat. Bahkan Kuskus suka bersarang di atas kelopak Pohon Kelapa. Ekor dan cakarnya yang tajam mampu menopangnya hinggap di dahan dan ranting pepohonan. Kuskus mampu tumbuh hingga 60 cm, dan berat 1 kg. Hewan ini termasuk nokturnal dan pemakan segala atau omnivora.
©2021 Merdeka.com/Auzan Sukaton
Spesies Kuskus di Indonesia beragam, Kuskus Tutul, Kuskus Tanah, Kuskus Cokelat, Kuskus Kerdil, Kuskus Hitam, hingga Kuskus berdasarkan nama tempat persebarannya. Sulawesi juga punya Kuskus endemiknya bernama Kuskus Beruang. Kuskus langka yang hampir punah karena kerusakan habitat aslinya.
Indonesia sendiri mengkategorikan Kuskus sebagai hewan langka. Dilarang mengambil untuk dijual apabila spesies langka di alamnya. Kategori Appendix 2 melindungi hewan di alamnya. Jika sudah ditangkarkan generasi ketiga yang boleh dimanfaatkan.
(mdk/Ibr)