Mengintip Pembuatan Sagu yang Pernah Jadi Makanan Utama di Nusantara
Siapa sangka, tumbuhan endemik Indonesia Timur ini pernah menjadi makanan pokok Sebagian besar penduduk Nusantara. Pati sagu setidaknya pernah memenuhi kebutuhan pokok orang Indonesia jauh sebelum padi. Bukti sejarah dan penelitian menempatkan sagu pernah tersebar di penjuru Indonesia dengan sebutan dan bahan daerahnya
Sagu merupakan makanan yang identik dikonsumsi masyarakat Indonesia Timur. Hutan terjaga memberikan ketersediaan pohon sagu yang melimpah. Saat ini khususnya Pulau Maluku dan dataran rendah Papua begitu kaya akan pohon sagu. Namun ketimbang padi, penelitian menunjukkan bahwa pati sagu telah menjadi makanan utama seluruh Jajaran kepulauan besar Indonesia.
Pohon sagu ternyata dijumpai pada relief Candi Borobudur Jawa Tengah. Sementara di Prasasti Talang Tuo Sumatera, menyebutkan bahwa ada taman di dalamnya terdapat pohon sagu sebagai tanaman pangan. Sari pati sagu tak hanya didapat dari pohon sagu. Terbukti, pada abad ke 8 di mana Candi Borobudur dibangun di Jawa Tengah atau bahkan Pulau Jawa lebih banyak didapatkan dari pohon aren.
-
Apa jenis makanan yang dibahas dalam caption lucu ini? Lantas apa saja kumpulan caption makanan lucu yang menggelitik dan bikin senyum-senyum sendiri?
-
Apa makanan khas Papua yang terbuat dari sagu dan terkenal di seluruh Indonesia? Papeda adalah makanan khas Papua yang terkenal dan terbuat dari sagu. Makanan ini merupakan salah satu makanan pokok bagi masyarakat asli Papua dan masyarakat di wilayah timur Indonesia lainnya.Biasanya, papeda disajikan dengan ikan kuah kuning. Kuah kuning memiliki rasa asam yang segar.
-
Di mana resep makanan tradisional Indonesia ini ditemukan? Melansir dari berbagai sumber, Selasa (5/9), simak ulasan informasinya berikut ini.
-
Apa yang dimaksud dengan food preparation? Food preparation adalah salah satu cara terbaik untuk mempersiapkan makanan sehat di rumah. Ini melibatkan menyimpan beberapa bahan baku makanan tertentu yang akan digunakan dalam beberapa waktu ke depan.
-
Bagaimana cara pengolahan pangan nabati dalam menciptakan kuliner khas di Indonesia? Pengolahan pangan nabati memang mengambil peran dalam terciptanya berbagai jenis makanan khas di Indonesia. Resep yang sudah ada sejak zaman dahulu menjadikan beberapa daerah memiliki kuliner khas yang melekat hingga saat ini.
-
Kenapa Pecel Semanggi jadi makanan khas Surabaya? Pecel Semanggi tercipta dari kebiasaan warga memanfaatkan tanaman di sekitar rumah untuk dimasak menjadi Semanggi Suroboyo.
Keberadaan sagu ternyata lebih dulu menjadi makanan pokok sebagian besar penduduk Nusantara. Hingga pada pertengahan abad ke 19 ketenaran sagu tergantikan.
Pembuatan Sagu ©2021 Merdeka.com/Allako Pasanggang
Keyakinan sagu sebagai makanan pokok sebelum nasi semakin kuat. Nasi yang dalam bahasa Jawa berarti sego, mirip dengan kata sagu dengan penggantian huruf vokal. Tak hanya itu, orang Sunda menyebutnya sangu yang lebih diterapkan pada bekal makanan pokok yang kini disebut nasi. Kedua kata tersebut begitu lekat dengan nama sagu yang kini hanya ditemui di Indonesia Timur.
Keberadaan sagu juga pernah terdokumentasikan oleh Marco Polo pada abad ke 13. Dalam penjelajahannya ke Sumatera yang dahulu bernama Negeri Fansur. Ia menuturkan secara rinci bagaimana sagu diolah menjadi kue dan yang dikonsumsi masyarakat setempat. Marco Polo mencicipinya, bahkan membawanya pulang ke Venezia, Italia.
Sari pati sagu berasal dari batang pohon sagu dengan nama ilmiah Metroxylon sp. Habitanya mudah dijumpai pada daerah dengan kadar air yang melimpah. Ada tradisi di Papua yang bernama pangkur sagu dengan tahapan pembuatannya menggunakan alat tradisional.
Pembuatan Sagu ©2021 Merdeka.com/Allako Pasanggang
Modernisasi mempermudah dan mempercepat pembuatan sagu. Setelah pohon sagu tumbang, saatnya membelahnya. Bilah kayu sagu memiliki tekstur dengan serat yang banyak. Dahulu hanya menggunakan alat kayu dibentuk semacam kapak, mampu memecah serat batang sagu, namun dengan proses yang lama. Kini menggunakan mesin giling serat batang sagu seketika hancur. Semakin lembut sari pati sagu yang didapatkan akan semakin maksimal.
Hanya batang sagu saja yang dapat dijadikan kudapan. Kulit batang dan daun biasanya dimanfaatan sebagai atap rumbia atau kayu bakar. Habitat pohon sagu yang penuh air memudahkan pembuatan sari pati sagu. Pasalnya tahap selanjutnya ialah memeras sagu untuk diendapkan sari patinya.
Pembuatan Sagu ©2021 Merdeka.com/Allako Pasanggang
Parutan sagu kemudian disaring dengan air mengalir. Pelepah sagu, kini terpal akan menjadi media pengendapan. Layaknya memeras santan kelapa, ampas sagu akan tersaring, menyisakan ampas sagu yang biasa dipakai untuk pakan ternak. Air berisi sari pati sagu akan didiamkan agar mengendap. Pati sagu sama bentuknya seperti pati tepung karbohidrat lain. Putih bersih dengan tekstur yang lembut.
Pembuatan Sagu ©2021 Merdeka.com/Allako Pasanggang
Satu pohon sagu dapat tumbuh hingga 30 meter. Di dalamnya terkandung tepung sagu sebanyak 150 hingga 300 kilogram. Tepung sagu inilah bahan baku utama membuat aneka makanan pokok. Biasanya sagu diolah menjadi papeda, atau bubur lengket dengan rasa tawar. Selain itu kreasi kue kering juga mudah ditemukan sebagai camilan berbahan dasar tepung sagu.
Kini di Pulau Jawa sudah tak menggunakan tepung sagu. Bahkan Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, hingga Kepulauan Nusa Tenggara telah beralih dengan padi. Hanya Pulau Maluku dan Papua yang menjadikannya sebagai makanan utama. Hal ini dikarenakan revolusi padi membuat pola makanan pokok berubah. Padahal sagu menyuguhkan kebutuhan pangan dengan karbohidrat yang tinggi, rendah gula dan lemak.
(mdk/Ibr)