Mengunjungi Lepo Lorun, Rumah Para Wanita Penjaga Tenun Ikat Flores
Tradisi akan tetap lestari dengan menjaganya. Begitupula Lepo Lorun, rumah para wanita penenun di Flores. Kain tenun ikat menjadi jati diri orang Flores sejak tahun 596 SM. Hingga kini keberhasilan Lepo Lorun dan wanitanya membuahkan hasil. Lepo Lorun dan kain tenun Flores lebih dikenal di Nusantara bahkan Dunia.
Senyum mereka semakin merona berkat balutan busana indah berwarna. Kain eksotis yang mereka kenakan bukan sembarangan. Melainkan punya makna, sejarah, dan tradisi yang melekat yang terkenal dengan julukan tenun ikat. Lepo Lorun menjadi benteng pertahanan para wanita Flores menjaga keunikan tenun ikat yang berada di Desa Nita, Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Tak henti-hentinya mengenalkan tenun ikat kepada dunia. Lepo Lorun dan para wanitanya dengan gigih melestarikan mahakarya seni tradisional tenun ikat. Menunjukkannya di tengah era fesyen yang semakin modern. Di rumah panggung inilah kegiatan para wanita Flores berlangsung. Produksi kain tenun merupakan usaha mereka menjaga warisan kerajinan nenek moyang.
-
Kapan Wisata Perahu Kalimas diresmikan? Bertepatan dengan Hari Jadi Kota Surabaya ke-729, pada Selasa (31/5/2022) malam, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meresmikan wisata “Perahu Kalimas Reborn”.
-
Kapan Desa Wisata Nusa meraih juara? Desa Wisata Nusa telah menyabet juara di Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 kategori homestay.
-
Apa yang digambarkan dalam foto yang beredar? Dalam foto yang beredar memperlihatkan orang-orang mengangkut balok batu berukuran besar.
-
Dimana letak Desa Wisata Jamu Kiringan? Aroma khas rimpang semerbak menyapa di rumah produksi jamu Seruni Putih, Padukuhan Kiringan, Desa Canden, Kecamatan Jetis, Kabupaten Bantul (10/3).
-
Di mana Desa Wisata Cisaat berada? Desa Cisaat di Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat, baru-baru ini mendapat gelar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI.
-
Apa yang dirayakan dalam foto-foto tersebut? 8 Foto Ulang Tahun Kayma Jayna Agyra Ke-1, Bukan Cucu Orang Sembarangan!
Lepo Lorun bermakna rumah tenun yang punya nama destinasi Sentra Tenun Ikat Lepo Lorun (STILL). Lepo Lorun berdiri dalam rangka memberdayakan wanita lokal menjadi penenun handal.
Lepo Lorun©2021 Merdeka.com/Enno Da Silva
Pendirinya ialah Alfonsa Horeng, perempuan asli Maumere. Baginya tenun ikat Flores bukanlah kain sembarangan. Berbagai motif tenun ikat Flores menjadi kearifan lokal yang sarat akan nilai dan moral. Namun kini tenun ikat tradisional semakin ditinggalkan. Berkat Lepo Lorun, tak hanya orang Flores, namun masyarakat Indonesia patut bangga mempunyai mahakarya seni tenun ikat.
Sentra Tenun Ikat Lepo Lorun juga menjadi rumah bagi wisatawan untuk mengenal tenun ikat. Semua proses pembuatan dapat diikuti dengan seksama. Pasalnya Selembar kain tenun ikat NTT memerlukan sedikitnya 45 tahapan untuk menjadi kain nan elok. Di antaranya memilah kapas, memintal menjadi benang, mewarnai, membuat pola, hingga menenun.
Lepo Lorun©2021 Merdeka.com/Enno Da Silva
Berdiri tahun 2004, Lepo Lorun menjunjung tinggi teknik tenun tradisional. Populer dengan sebutan alat tenun bukan mesin (ATBM). Lama prosesnya memakan waktu hingga berbulan-bulan. Kesabaran dan ketekunan menjadi kunci utama untuk membuat satu lembar kain tenun ikat khas Flores.
Selain kapas, pewarna benang berasal dari bahan alami. Kulit tumbuhan mengkudu, kayu kepang, dadap serep, kunyit, hingga kulit pohon mangga. Varian warna yang berbeda tentunya membuat kain semakin menawan. Begitupula alat yang sepenuhnya tradisional. Mulai dari alat tenun, tembikar, hingga pemintal benang.
Lepo Lorun©2021 Merdeka.com/Enno Da Silva
Tak hanya memproduksi kain tenun, Lepo Lorun juga mengoleksi berbagai motif. Keseluruhan teknik tenun Flores sebenarnya terdapat 12 teknik tenun. Namun, hanya ada 4 teknik yang dapat dilestarikan Lepo Lorun. Ke delapan teknik lainnya sudah lenyap. Tak berhasil dilestarikan hingga generasi saat ini. Peran Lepo Lorun begitu terasa besar demi melanjutkan keberadaan teknik, motif, dan tradisi tenun khas Flores.
Produk lanjutan kain tenun ikat Flores berupa selendang, tas, baju, bandana, dompet, hingga sepatu. Para pengunjung juga diperbolehkan mengenakan kain tenun. Sekedar berfoto, atau membelinya sebagai buah tangan. Berkat Alfonsa, Lepo Lorun mampu melanglang buana. Tahun 2017, Lepo Lorun berhasil memikat masyarakat Amerika di ajang Tribal & TekstilArt Show di San Francisco.
Lepo Lorun©2021 Merdeka.com/Enno Da Silva
Tak hanya menenun, di Lepo Lorun pengunjung juga dapat belajar tarian dan nyanyian adat Sikka. Lepo Lorun menjadi sarana menjembatani para wanita Flores dengan dunia modern. Namun tak sedikitpun mengesampingkan tradisi dan jati diri tenun ikat yang sudah ada sejak 596 Sebelum Masehi ini.
Proses edukasi yang berprinsip keterbukaan mengajarkan para generasi muda Flores, bagaimana mengembangkan dan mengenalkan budayanya kepada dunia. Anak muda Flores melalui Lepo Lorun juga dapat belajar bahasa inggris, fotografi, film, kepemimpinan hingga topik kekinian. Tujuannya ialah memberikan wawasan yang luas dan menempatkan tenun ikat Flores lebih dikenal.
(mdk/Ibr)