Menyambangi Pabrik Cerutu Rizona Temanggung, Berusia 1 Abad Lebih
Berdiri sejak 1910, Cerutu Rizona mampu bertahan lebih dari 1 abad. Cerutu Rizona berhasil membuktikan ketangguhannya menjaga citarasa dan aroma tembakau lokal. Di tengah kemajuan teknologi zaman, bersaing dengan rokok kretek dan elektrik yang kini banyak digemari.
Sejak pagi, tangan para wanita paruh baya ini tak henti menggulung daun tembakau kering. Tanpa menggunakan alat modern, mereka telaten memastikan kemasan cerutu sudah sempurna. Bangunan di Jl. Diponegoro No.27, Gendongan, Temanggung, Jawa Tengah ini menjadi tempat produksi salah satu cerutu tertua di Indonesia, Cerutu Rizona.
Berdiri sejak 1910, Cerutu Rizona mampu bertahan lebih dari 1 abad. Cerutu Rizona berhasil membuktikan ketangguhannya menjaga citarasa dan aroma tembakau lokal. Di tengah kemajuan teknologi zaman, bersaing dengan rokok kretek dan elektrik yang kini banyak digemari.
-
Apa yang digambarkan dalam foto yang beredar? Dalam foto yang beredar memperlihatkan orang-orang mengangkut balok batu berukuran besar.
-
Apa itu gambar toong? Gambar toong bisa dikatakan sebagai bioskop keliling sederhana.
-
Apa yang dirayakan dalam foto-foto tersebut? 8 Foto Ulang Tahun Kayma Jayna Agyra Ke-1, Bukan Cucu Orang Sembarangan!
-
Kapan foto Stasiun Luar Angkasa Tiangong diambil? Gambar-gambar ini diabadikan tiga orang astronot pada tanggal 30 Oktober lalu, tidak lama setelah meninggalkan pos terdepan untuk menuju Bumi setelah melakukan misi selama enam bulan.
-
Kapan tembikar tersebut dibuat? Sebuah studi baru di Quaternary Science Review membantah keyakinan lama bahwa suku Aborigin Australia tidak membuat tembikar. Para peneliti di Pusat Keunggulan Dewan Penelitian Australia untuk Keanekaragaman Hayati dan Warisan Australia bermitra dengan komunitas Aborigin Dingaal dan Ngurrumungu untuk pertama kalinya melakukan penggalian di Jiigurru (Pulau Kadal). Meskipun situs tersebut hanya berukuran kurang dari 1 meter, 82 pecahan tembikar yang digali selama dua tahun memiliki dampak yang luas.
Mulyadi Hartono, sang penerus Cerutu Rizona generasi ketiga ini kini mewarisi tradisi turun temurun dari kakek dan ayahnya. Terus memproduksi dan memasarkan citarasa tembakau lokal ke wilayah Indonesia hingga mancanegara. Kekeh menjaga cita rasa tembakau yang melegenda.
©2021 Merdeka.com/Fadkus
Yang menjadi ciri khas Cerutu Rizona adalah proses produksinya. Ya, di tengah kemajuan teknologi zaman, cerutu ini mempertahankan cara pembuatannya yang tradisional. Mengandalkan keahlian tangan-tangan pekerja tanpa bantuan alat modern.
Sang pemilik memilih menggunakan cara tradisional karena dikhawatirkan citarasa Cerutu Rizona akan berbeda. Meski Cerutu Rizona berada di Temanggung, dimana dikenal sebagai penghasil tembakau. Namun Cerutu Rizona menggunakan bahan baku cerutu dari Jember, Jawa Timur.
©2021 Merdeka.com/Fadkus
Pembuatan cerutu membutuhkan proses yang panjang. Dimulai dari pengasapan tembakau, daun tembakau lalu difermentasi sekitar satu tahun. Daun tembakau hasil fermentasi yang sudah pecah, tebal, dan hitam dipilih sebagai isi cerutu. Sedangkan daun yang halus dan terang dipakai untuk lintingan tembakau.
Untuk isi cerutu, daun tembakau dirajang halus dan dijemur. Sementara, daun tembakau untuk pembungkus dibasahi air supaya tidak pecah. Daun itu kemudian digulung melintang membungkus isi cerutu.
Tak hanya sampai tahap itu saja, agar lintingan benar-benar sempurna, cerutu dipres selama dua jam dalam cetakan kayu. Cerutu pun kembali dijemur sehari untuk mengurangi kadar air kemudia difumigasi agar tak ada serangga dan jamur yang tertinggl. Proses yang panjang bukan?
©2021 Merdeka.com/Fadkus
Tahap terakhir, cerutu pun dibungkus plastik dan dikemas dalam kotak-kotak kayu. Cerutu pun siap diantar ke para pelanggan di Indonesia hingga mancanegara. Rizona memiliki tiga merek cerutu dengan harga yang berbeda-beda, Kenner King, Kenner Bollero dan Havana. Dari ketiga merk tersebut, Kenner Bollero yang paling banyak diminati.
©2021 Merdeka.com/Fadkus
Pabrik Cerutu Rizona didirikan oleh Hoo Tjong An, Ia belajar memproduksi cerutu dari pembuat cerutu asal Filipina pada 1910. Dahulu, Cerutu Rizona dipesan oleh saudagar kaya di Temanggung dan daerah lain di Pulau Jawa.
Tahun 1940, Rizona dipegang alih oleh Sunardi Hartono dan kini Mulyadi Hartono yang memegang penuh pabrik cerutu tertua di Indonesia ini.
(mdk/Tys)