11 Negara ini 'di Balik Layar' Dukung Israel Genosida Gaza, Ada Rusia & 3 Negeri Muslim
Beberapa negara yang masih melakukan suplai minyak ke Israel yang digunakan untuk mengoperasikan jet tempur.
Sekitar 11 negara dilaporkan masih mengirimkan suplai minyak ke Israel di tengah aksi genosida yang dilakukan negara zionis tersebut ke Jalur Gaza, Palestina.
Sebuah laporan oleh Oil Change International melacak, pengiriman bahan bakar ke Israel dilakukan sejak Oktober 2023 hingga Juli 2024 lalu.
- Jet Tempur Israel Bombardir Beirut Selatan, Kondisi Gaza Makin Memprihatinkan Akibat Blokade Israel & Mesir
- Jet Tempur Israel Bom Tenda Pengungsi di Rumah Sakit Al-Aqsa Gaza, Warga Palestina Terbakar Hidup-Hidup
- Jika Jet Tempur Israel Begitu Hebatnya, Mengapa Hamas Masih Kuat di Gaza? Begini Analisis Pakar
- Indahnya Langit Senja di Gaza Tanpa Gemuruh Jet Tempur Israel dan Suara Dentuman Bom
Bahkan, setengah dari bahan bakar yang dipasok ke Israel dikirim setelah Mahkamah Internasional (ICJ) memutuskan serangan militer yang dilakukan Israel termasuk dalam kejahatan genosida.
Diketahui, Israel hanya memproduksi sekitar 1,1% minyaknya di dalam negeri. Artinya, Israel bergantung pada negara lain untuk menggerakkan jet tempur, tank dan buldoser yang dipakai menyerang wilayah Gaza dan Tepi Barat.
Negara Pengirim Minyak ke Israel
Rusia melakukan ekspor minyak ke Israel dengan jumlah cukup besar. Bersama Amerika Serikat dan Brazil, Rusia menyuplai lebih dari 80% kebutuhan minyak di negara yang dipimpin Netanyahu itu.
Padahal, Rusia sebelumnya menjadi salah satu negara yang terang-terangan menunjukkan dukungannya pada Palestina. Bahkan, mereka berulang kali mengkritik Israel di Dewan Keamanan PBB.
Presiden Rusia Vladimir Putin juga sempat mengatakan, jika negaranya memiliki kewajiban moral untuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada penduduk sipil di Gaza.
Tak hanya itu, Rusia juga merupakan sekutu militer Iran sejak lama. Kedua negara tersebut menjalin hubungan bilateral yang cukup baik sampai saat ini.
Seperti diketahui, Iran merupakan negara yang sangat getol membela Palestina. Mereka juga sempat mengusulkan negara-negara Arab untuk melakukan embargo minyak Israel sebagai salah satu hukuman atas agresi ke Jalur Gaza.
Tiga Negara Mayoritas Muslim Kirim Minyak ke Israel
Selain Rusia, tiga negara dengan mayoritas penduduk beragama Muslim ternyata juga mengirimkan suplai minyak ke Israel.
1. Azerbaijan
Republik Azerbaijan adalah sebuah negara di persimpangan Eropa dan Asia Barat. Ia berbatasan dengan Rusia di sebelah utara, Georgia dan Armenia di barat, dan Iran di selatan.
Sekitar 97% penduduk Azerbaijan beragama Islam. Namun, negara tersebut ternyata menjadi salah satu pemasok minyak ke Israel yang digunakan untuk menyerang saudara-saudara muslim di Palestina.
Melansir The Times of Israel, Azerbaijan masih memasok setidaknya 40% kebutuhan minyak Israel. Sekitar 1 juta barel minyak pernah dilaporkan bersandar di pelabuhan Eilat Israel.
2. Kazakhstan
Lebih dari 70% penduduk Kazakhstan juga memeluk agama Islam. Namun, mereka juga masih mengirim suplai minyak ke Israel.
Meskipun impor minyak ke Israel telah berkurang dalam beberapa tahun terakhir, Israel masih mendapatkan sebagian besar minyaknya dari Kazakhstan.
Berdasarkan informasi, diperkirakan sekitar 10% - 20% minyak impor Israel berasal dari Kazakhstan. Namun, ada kalanya jumlah meningkat mencapai 25%.
3. Albania
Republik Albania adalah sebuah negara yang terletak di Eropa Tenggara. Sekitar 55% penduduknya juga diketahui beragama Islam.
Melansir dari Instagram @ajplus, Albania tercatat sebagai salah satu negara yang masuk memasok minyak ke Israel.
Jumlah pasokan minyak yang dikirim bahkan cukup besar. Albania ada di urutan ke empat setelah AS, Rusia, dan Brazil dalam jumlah minyak yang disuplai ke Israel.
Selai empat negara di atas, beberapa negara lain seperti Yunani, Brazil, Italy, Amerika Serikat, Nigeria, Gabon hingga Kongo masih melakukan ekspor minyak ke Israel.
Perwakilan dari Institut Hukum Internasional dan Perbandingan Inggris Irene Pietropaoli mengatakan, jika kegiatan memasok bahan bakar minyak ke Israel sebenarnya dapat dianggap sebagai bentuk dukungan material.
"Perusahaan yang memasok bahan bakar jet dan minyak ke Israel dapat dianggap memberikan dukungan material kepada militer (dan) menyadari dampak buruk yang dapat diperkirakan," ungkapnya dikutip dari Instagram @ajplus (1/9/2024).
Berdasarkan hukum Internasional, kegiatan tersebut berisiko untuk dapat dikategorikan sebagai aksi keterlibatan dalam kejahatan perang, genosida, dan kejahatan lainnya.
Diketahui, Israel masih terus melakukan serangan ke wilayah Palestina khususnya di Jalur Gaza dan Tepi Barat.
Hingga hari ini, Minggu (1/9/2024), jumlah korban tewas akibat serangan Israel di Gaza bahkan telah mencapai lebih dari 40.000 orang, dengan ribuan lainnya mengalami luka-luka.