14 Fakta Virus Corona Menurut WHO, Bawang Putih Hingga Lampu Ultraviolet
Di tengah pandemi virus corona covid-19 ini, memilih informasi dan mengecek kebenarannya adalah hal yang bijak untuk dilakukan.
Berbagai kemudahan akses informasi yang semakin meningkat di era digital membuat masyarakat berbondong-bondong mencari dan mendapatkan informasi mengenai virus corona covid-19. Banyak pula informasi yang salah kaprah beredar di kalangan masyarakat dengan cepat.
Di tengah pandemi virus corona covid-19 ini, memilih informasi dan mengecek kebenarannya adalah hal yang bijak untuk dilakukan. Sebab, tentu saja hal tersebut akan mengurangi kecemasan yang dapat berakibat menurunnya sistem imun untuk menangkal virus.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana Pertempuran Wuhan berakhir? Pada 25 Oktober 1938, pasukan Jepang berhasil memasuki Wuhan setelah mengalahkan pertahanan Tiongkok.
-
Kapan Pertempuran Wuhan terjadi? Pertempuran ini berlangsung pada 11 Juni 1938, mencakup serangkaian operasi militer yang terjadi antara pasukan Kekaisaran Jepang dan pasukan Republik Tiongkok di wilayah Wuhan, yang merupakan pusat politik, militer, dan ekonomi yang penting bagi Tiongkok pada masa itu.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Virus apa yang ditemukan pada bangkai cerpelai, babi guinea, dan muskrat di peternakan bulu di China? Peneliti menemukan lebih dari 100 virus ditemukan di bangkai cerpelai, babi guinea, dan muskrat.
-
Bagaimana para ilmuwan mengetahui virus mana yang berbahaya? Tim peneliti menggunakan sel amoeba untuk mengetahui virus apa yang berbahaya. Dalam penelitian, tim peneliti menemukan hanya satu virus yang dapat membunuh sel amoeba yaitu ‘lytic viruses’.
Dilansir dari Liputan6, WHO melalui laman resminya telah merilis beberapa fakta terkait dengan virus corona covid-19 untuk menangkal berita hoaks yang beredar. Berikut rangkumannya:
Cuaca Panas
Â2012 Shutterstock/VladisChern
Virus corona covid-19 dapat menular dalam cuaca yang panas dan lembab. Kondisi tersebut menjadi salah satu indikator yang selalu diperhatikan. Sebab, virus corona covid-19 ini telah menyebar hampir ke seluruh penjuru dunia.
Jaga selalu kebersihan diri dan cuci tangan setelah beraktivitas. Serta lakukan berbagai tindakan pencegahan guna menangkis virus corona.
Cuaca Dingin
stemjobs.com
WHO merilis fakta yang menyatakan bahwa cuaca dingin dan salju tidak dapat membunuh virus corona covid-19.
Hal ini terbukti dengan terinfeksinya seluruh negara yang ada di Benua Eropa dan sebagian besar negara di Benua Amerika yang notabenenya merupakan negara-negara yang memiliki iklim dingin.
Mandi Air Hangat
Shutterstock/Glaze Image
Beredar di kalangan masyarakat bahwa mandi air hangat dapat membunuh virus corona covid-19. Faktanya, WHO menegaskan bahwa mandi air hangat tidak dapat membunuh virus corona covid-19.
Gigitan Nyamuk
huffingtonpost.com
Gigitan nyamuk menjadi salah satu hal yang dikhawatirkan oleh masyarakat. Sebab, gigitan nyamuk dipercaya dapat membawa virus corona covid-19 dan ditularkan ke manusia.
Faktanya, WHO menyatakan secara tegas bahwa nyamuk tidak dapat membawa dan menularkan virus corona covid-19 ke manusia melalui gigitan. Sebab, hingga saat ini belum terdapat bukti yang cukup kuat yang menunjukkan bahwa penyebaran virus corona covid-19 dapat ditularkan melalui gigitan nyamuk.
Blower
www.beautystylo.com
Blower atau alat pengering tangan yang digunakan setelah mencuci tangan dinyatakan belum teruji secara klinis dan efektif untuk membunuh virus corona covid-19.
Akan lebih baik apabila membersihkan dan mengeringkan tangan setelah mencuci tangan dengan menggunakan tisu bersih. Setelah digunakan, segeralah buang tisu kotor tersebut ke tempat sampah.
Lampu Ultraviolet
Shutterstock.com/nikkytok
Banyak kalangan masyarakat yang percaya pada kegunaan lampu ultraviolet untuk membunuh virus corona covid-19. Namun, pada nyatanya WHO mengungkapkan bahwa lampu ultraviolet tidak dapat membunuh virus corona covid-19 secara langsung.
Lampu ultraviolet disinyalir hanya dapat menyebabkan masalah kesehatan pada kulit. Sebab, radiasi sinar ultraviolet yang dihasilkan dapat menyebabkan kerusakan dan iritasi pada kulit.
Pemindai Termal
2020 Merdeka.com
Pemindai termal banyak digunakan oleh masyarakat untuk mendeteksi secara dini infeksi virus corona covid-19 melalui pengukuran suhu tubuh.
Nyatanya, alat ini diklaim WHO tidak secara efektif dapat mendeteksi seseorang yang terinfeksi virus corona covid-19. Sebab, alat ini hanya dapat mendeteksi gejala demam.
Alkohol
2020 Liputan6.com/JohanTallo
Sebagian orang percaya pada kegunaan alkohol yang dapat mematikan virus corona covid-19. Namun, faktanya penggunaan alkohol dan senyawa klorin ke seluruh tubuh tidak mampu secara efektif mencegah dan membunuh virus pada tubuh. Melainkan lebih efektif untuk membunuh virus corona covid-19 yang berada di jaringan luar permukaan kulit tubuh.
Penggunaan alkohol dan klorin yang terlalu berlebihan justru berbahaya dan dapat menimbulkan gangguan kesehatan. WHO menyarankan agar penggunaan alkohol dan senyawa klorin ini direkomendasikan oleh tenaga medis.
Vaksin Pneumokokus dan Haemophilus Influenza B
2020 REUTERS/Bing Guan
Vaksin ini dikenal sebagai tindakan pengobatan pada pasien dengan gangguan pneumonia dan penyakit pernapasan. Namun, faktanya vaksin ini tidak terbukti secara ampuh dan efektif untuk melawan virus corona covid-19.
Garam
shutterstock
Tidak dibenarkan untuk mencuci hidung menggunakan air garam untuk membunuh virus corona covid-19. Sebenarnya, hal ini dapat dilakukan untuk mengobati orang dengan gangguan kesehatan seperti flu biasa.
Bawang Putih
2020 Merdeka.com/www.pixabay.com
Fakta virus corona yang selanjutnya adalah bawang putih yang belum ada bukti secara jelas dapat melindungi orang dari infeksi virus tersebut.
Namun, hal yang dibenarkan adalah senyawa yang terkandung di dalamnya bersifat antimikroba.
Sasaran Infeksi
THOMAS SAMSON/POOL/AFP
Fakta virus corona yang menjadi sorotan selanjutnya adalah sasaran kelompok usia yang dapat terinfeksi. Secara tegas, WHO menuturkan bahwa semua kalangan usia dapat terinfeksi virus corona covid-19 apabila tertular.
Namun, yang cukup menjadi perhatian adalah virus corona covid-19 ini rentan menginfeksi parah pada orang yang memiliki riwayat penyakit kronis.
Antibiotik
running.competitor.com
WHO merilis fakta mengenai antibiotik diklaim mampu mengobati dan mencegah virus corona covid-19. Hingga saat ini, konsumsi antibiotik belum mampu melawan virus corona dengan efektif.
Antibiotik hanya dapat bekerja secara efektif untuk melawan bakteri dan kuman yang ada di tubuh manusia.
Vaksin Virus Corona
2020 REUTERS/Bing Guan
Hingga saat ini, faktanya belum ditemukan vaksin yang dapat mengobati orang dengan infeksi virus corona covid-19. Namun, tenaga medis dan pihak-pihak terkait di seluruh dunia sedang mengupayakan hal tersebut.