300 Kata Kata Bali Nyindir yang Unik dan Bikin Ngakak
Bali tidak hanya terkenal dengan keindahan alamnya, tetapi juga kekayaan bahasanya yang unik.
Salah satu keunikan lokal Bali adalah ungkapan-ungkapan sindiran yang dikemas dengan cara halus dan jenaka.
Kata-kata sindiran dalam bahasa Bali memiliki keunikan tersendiri. Meskipun terdengar kasar, ungkapan-ungkapan ini sebenarnya mengandung makna yang dalam dan sering digunakan untuk menasihati atau menegur seseorang secara halus.
-
Apa saja contoh kata-kata sastra Indonesia yang puitis dan bijak? 1. "Hidup ini bagaikan sebuah buku, jangan terpaku pada halaman yang sudah lewat, lihatlah ke depan dengan semangat."2. "Bunga tak perlu membandingkan dirinya dengan bunga lain, karena setiap bunga memiliki keindahan yang unik."3. "Keluh kesah adalah titipan waktu, terimalah dan biarkan ia berlalu."4. "Cinta seperti angin, sulit untuk dilihat namun mudah untuk dirasakan."5. "Kegagalan adalah kunci kesuksesan yang tersembunyi, jangan takut untuk mencobanya." 6. "Saat hujan turun, biarkan air mata mengalir dan bersihkan hati dari duka."7. "Setiap langkah yang diambil membawa kita lebih dekat pada impian yang diinginkan."8. "Kata-kata baik adalah seperti embun yang mampu menyegarkan hati yang tengah panas."9. "Jika malam datang, biarkan bintang-bintang menjadi pengingat bahwa cahaya selalu ada di kegelapan."10. "Rindu adalah cinta yang tengah menunggu, jangan biarkan ia menyakiti hati." 11. "Ketulusan adalah kunci dari setiap hubungan yang abadi."12. "Jangan takut untuk tumbuh, karena setiap pohon besar dulunya adalah biji kecil yang tumbuh."13. "Mimpi adalah bunga dari hati yang ingin mekar, jangan biarkan ia layu tanpa usaha."14. "Kesendirian adalah waktu yang tepat untuk menemukan diri sendiri."15. "Cinta sejati adalah cinta yang mampu bertahan meski banyak cobaan datang." Kata-Kata Sastra Puitis 16. "Jangan biarkan luka masa lalu menghalangi langkah menuju masa depan yang cerah."17. "Kesabaran adalah kuncinya, semua akan indah pada waktunya."18. "Kesenangan adalah bagian dari hidup, namun jangan biarkan ia menjadikan kita terlena dalam kenyamanan."19. "Ketakutan adalah bayangan dari diri kita sendiri, berani hadapi dan biarkan cahaya hati menerangi kegelapan itu."20. "Bahagia adalah pilihan, buatlah pilihan yang tepat untuk dirimu sendiri." 21. "Kesuksesan adalah hasil dari kesabaran dan kerja keras yang tak pernah kenal lelah."22. "Cinta adalah perjalanan yang panjang, jangan biarkan ia berakhir sebelum sampai pada tujuannya."23. "Rahasia kesuksesan adalah terus bergerak maju meski banyak batu sandungan di jalan."24. "Dunia ini seperti panggung, kita adalah pemainnya yang harus tampil dengan penuh peran."25. "Perjalanan hidup adalah hal yang tak pernah berhenti, nikmati setiap detiknya dengan sungguh-sungguh." 26. "Bersyukur adalah kunci yang membuka pintu kebahagiaan sejati."27. "Dalam setiap kesulitan, terdapat peluang untuk tumbuh dan berkembang."28. "Mimpi adalah permulaan dari segala hal yang mungkin."29. "Kekecewaan adalah bahan bakar untuk menjadi lebih kuat dan bijaksana."30. "Hidup adalah petualangan yang menunggu untuk dijelajahi, jangan biarkan kesempatan itu terlewat begitu saja." Kata-Kata Sastra Bijak 31. "Aku adalah sinar silau panasmu dan bayang-bayang hangat mentarimu, bumi pasrah langitmu". - Gus Mus, Sajak Cinta32. "Wahai, rembulan yang pudar. Jenguklah kekasihku! Ia tidur sendirian, hanya berteman hatinya yang rindu". - W.S. Rendra, Permintaan33. "Aku ingin mencintaimu dengan sederhana. Dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu". - Sapardi Djoko Damono, Aku Ingin34. "Kenapa tisu bermanfaat, karena cinta tak pernah kemarau". - Sujiwo Tejo 35. "Malam Minggu. Hatiku ketar-ketir. Ku tak tahu apakah demokrasi dapat mengantarku ke pelukanmu dengan cara saksama dan dalam tempo sesingkat-singkatnya". - Joko Pinurbo, Malam Rindu36. "Bahwa yang selain bunga pun harus mekar tanpa menunggu musim panas yang segar". - D. Zawawi Imron, Refrein Den Haag Sore37. "Apakah yang telah memautkan kita selain kata. Seperti darah ketika luka mengungkapnya". - Iswadi Pratama38. "Hujan kali ini bagai kata-kata cinta, yang mesra diucapkan Tuhan, dan kita khusuk menunduk mendengarnya". - Arifin C. Noer 39. "Asal mula adalah kata. Jagat tersusun dari kata. Di balik itu hanya ruang kosong dan angin pagi". - Subagio Sastriwardoyo 40. "Cinta itu saling menyukai, bukan saling melukai". - Sujiwo Tejo
-
Apa makna dari "Kata-Kata Keren" yang dibahas dalam konteks ini? Definisi Kata Keren Menurut KBBI, kata keren berarti tampak gagah dan tangkas. Kata-kata keren digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang menarik, istimewa, atau menonjol dalam kehidupan sehari-hari. Kata-kata keren umumnya bersifat positif dan menggugah. Kata-kata keren juga sering digunakan untuk menarik perhatian atau kesan dari orang lain, sebab penggunaannya seringkali akan meningkatkan value atau nilai dari orang yang mengucapkannya.
-
Apa saja jenis-jenis kata depan di bahasa Indonesia? Jenis-jenis Kata Depan Berikut beberapa jenis kata depan, antara lain: Kata Depan Dasar Jenis-jenis kata depan yang pertama adalah kata dasar.Jenis kata depan ini tidak memiliki imbuhan, awalan, atau sisipan.
-
Kata Bahasa Indonesia seperti apa yang dimaksud dengan kata bermakna indah? Kata Bahasa Indonesia yang bermakna indah ini bukanlah kata yang sering kita dengar dan gunakan, melainkan kata yang bahkan mungkin tidak terpikirkan saat hendak merangkai kalimat.
-
Kapan kata-kata Sunda nyindir biasanya disampaikan? Kata-kata ini biasanya disampaikan secara halus.
-
Apa yang dimaksud dengan kata-kata bijak berkelas? "Kesuksesan tidak hanya tentang apa yang Anda dapatkan, tetapi tentang siapa Anda menjadi." - Albert Einstein
Penting untuk memahami konteks dan menggunakannya dengan bijak agar tidak menyinggung perasaan orang lain.
Kekayaan bahasa Bali ini mencerminkan kearifan lokal masyarakat Bali dalam berkomunikasi dan berinteraksi sosial. Berikut ini 350 kata-kata Bali nyindir yang bisa bikin ngakak.
Sindiran Halus ala Bali
1. Buka kedis becicane ujanan, nguci (Seperti burung kucica kena hujan, banyak suaranya)
2. Buka kebo mebalih gong, bengong (Seperti kerbau menonton gamelan, bengong)
3. Buka siape sambehin injin, kilang kileng (Seperti ayam dilempar ketan hitam, tengok sana tengok sini)
4. Buka bikule ngutgut, sambil ngupinin (Seperti tikus menggigit sambil meniup)
5. Buka bikule pisuhin, sumingkin bejit (Seperti tikus diusir, semakin berani datang)
6. Buka cicinge ngongkong, tuara nyegut (Seperti anjing menggonggong tidak menggigit)
7. Buka dedalune, kampid baan nyilih (Seperti laron, sayapnya dapat pinjam)
8. Buka goake, ngadanin ibane (Seperti burung gagak, bersuara seperti namanya)
9. Buka be banone, dawanan bungut (Seperti ikan marlin, mulutnya panjang)
10. Buka jangkrike, galak dibungut (Seperti jangkrik yang galak suaranya)
Sindiran Pedas Bahasa Bali
11. Bas tegeh baan negak, dilabuhe baongne elung (Terlalu tinggi duduknya, saat jatuh lehernya patah)
12. Be suba di penggorengan baang ngeleb (Ikan sudah di penggorengan dibiarkan lepas)
13. Semune nyukcuk langit (Raut wajahnya menatap langit)
14. Kadang tang tinolihan (Tidak mau menoleh)
15. Alus-alus tain jaran (Halus-halus kotoran kuda)
16. Yadin amunapi tegeh pakeber badudane, diulungne masih ka taine (Seberapa tinggi beduda terbang, jatuhnya di kotoran juga)
17. Cara i landak ngamah dedaaran (Seperti landak makan makanan)
18. Bungut gebuh (Mulut lembek)
19. Bungut celeng (Mulut babi)
20. Ndas bedag (Kepala besar)
Sindiran Lucu Khas Bali
21. Naskleng (Nakal)
22. Ndas keleng (Kepala penis)
23. Bebangkan (Bedebah/brengsek)
24. Lengeh celeng (Bodoh seperti babi)
25. Cicing cai (Anjing kamu)
26. Ndihasmu (Mulutmu)
27. Pirata (Merujuk pada leluhur, sangat kasar)
28. Ngalih sampi galang bulan, ngalih bati ilang kemulan (Mencari sapi terang bulan, mencari untung hilang modal)
29. Ada tengeh masui kaput, ada keneh mamunyi takut (Ada mengkudu dalam selimut, ada hati yang takut)
30. Tai belek tai blenget, suba jelek mare inget (Kotoran ayam kotoran bau, sudah jelek baru ingat)
Pantun Sindiran Bahasa Bali
31. Tiing ampel bukune liu, jegeg ngontel kutune liu (Pohon bambu banyak buku, cantik gemulai banyak kutu)
32. Buangit kali gangsa, megae lengit ngamah gasa (Buang air berkali-kali, malas kerja makan sering)
33. Be curik mabasa manis, bungkung pendok sedeng di tujuh, bajang cerik kenyungne manis, selat tembok makita nyujuh
34. Bangsing di Banjar, bedeg majemuh di baleran, langsing buin lanjar, jegeg buin lemuh magoleran
35. Doyan liang ngandong kanji, depang tiang ngaba pitu, yan tiang ngelong janji, apang tiang kena tantu
Kata-kata Bijak Bali yang Menyindir
36. Eda ngaden awak bisa, depang anake ngadanin (Jangan merasa paling bisa, biar orang lain yang menilai)
37. Geginane buka nyampat, anak sai tumbuh luu (Seperti pekerjaan menyapu, setiap hari selalu ada sampah)
38. Ilang luu buke katah (Sampah hilang, masih ada debu)
39. Yadin ririh, enu liu pelajahin (Walaupun pintar, masih banyak yang harus dipelajari)
40. Tong ngelah karang sawah, karang awake tandurin (Tidak punya lahan sawah, lahan dalam diri yang ditanami)
Sindiran Halus untuk Pasangan
41. Prarai ne mulan purnama (Wajahnya bundar seindah bulan purnama)
42. Alis ne madon intaran (Alisnya seindah lengkung daun intaran)
43. Sledet ne kadi tatit (Lirikan matanya seperti petir)
44. Pamulune gading nyalang, kadi emase mesangling (Kulitnya gading berseri, seperti emas terupam)
45. Kemikan ne luir madu juruh (Senyumnya manis semanis madu)
Sindiran untuk Orang Sombong
46. Bas tegeh baan negak, dilabuhe baongne elung (Terlalu tinggi duduknya, saat jatuh lehernya patah)
47. Semune nyukcuk langit (Raut wajahnya menatap langit)
48. Sebengne tegeh (Wajahnya tinggi)
49. Kadang tang tinolihan (Tidak mau menoleh)
50. Alus-alus tain jaran (Halus-halus kotoran kuda)
Sindiran untuk Orang Pelit
51. Buka bikule ngutgut, sambil ngupinin (Seperti tikus menggigit sambil meniup)
52. Buka dedalune, kampid baan nyilih (Seperti laron, sayapnya dapat pinjam)
53. Ngalih sampi galang bulan, ngalih bati ilang kemulan (Mencari sapi terang bulan, mencari untung hilang modal)
54. Ada tengeh masui kaput, ada keneh mamunyi takut (Ada mengkudu dalam selimut, ada hati yang takut)
55. Buangit kali gangsa, megae lengit ngamah gasa (Buang air berkali-kali, malas kerja makan sering)
Sindiran untuk Orang Pemalas
56. Buka kebo mebalih gong, bengong (Seperti kerbau menonton gamelan, bengong)
57. Buka siape sambehin injin, kilang kileng (Seperti ayam dilempar ketan hitam, tengok sana tengok sini)
58. Cara i landak ngamah dedaaran (Seperti landak makan makanan)
59. Lengeh celeng (Bodoh seperti babi)
60. Naskleng (Nakal)
Sindiran untuk Orang Banyak Bicara
61. Buka kedis becicane ujanan, nguci (Seperti burung kucica kena hujan, banyak suaranya)
62. Buka cicinge ngongkong, tuara nyegut (Seperti anjing menggonggong tidak menggigit)
63. Buka be banone, dawanan bungut (Seperti ikan marlin, mulutnya panjang)
64. Buka jangkrike, galak dibungut (Seperti jangkrik yang galak suaranya)
65. Bungut gebuh (Mulut lembek)
Sindiran untuk Orang Munafik
66. Buka goake, ngadanin ibane (Seperti burung gagak, bersuara seperti namanya)
67. Alus-alus tain jaran (Halus-halus kotoran kuda)
68. Tai belek tai blenget, suba jelek mare inget (Kotoran ayam kotoran bau, sudah jelek baru ingat)
69. Tiing ampel bukune liu, jegeg ngontel kutune liu (Pohon bambu banyak buku, cantik gemulai banyak kutu)
70. Bungut celeng (Mulut babi)
Sindiran untuk Orang Tidak Tahu Diri
71. Buka bikule pisuhin, sumingkin bejit (Seperti tikus diusir, semakin berani datang)
72. Yadin amunapi tegeh pakeber badudane, diulungne masih ka taine (Seberapa tinggi beduda terbang, jatuhnya di kotoran juga)
73. Ndas bedag (Kepala besar)
74. Bebangkan (Bedebah/brengsek)
75. Cicing cai (Anjing kamu)
Sindiran untuk Orang Tidak Konsisten
76. Be suba di penggorengan baang ngeleb (Ikan sudah di penggorengan dibiarkan lepas)
77. Doyan liang ngandong kanji, depang tiang ngaba pitu, yan tiang ngelong janji, apang tiang kena tantu
78. Buka siape sambehin injin, kilang kileng (Seperti ayam dilempar ketan hitam, tengok sana tengok sini)
79. Ndihasmu (Mulutmu)
80. Pirata (Merujuk pada leluhur, sangat kasar)
Sindiran untuk Orang Tidak Tahu Terima Kasih
81. Kadang tang tinolihan (Tidak mau menoleh)
82. Buka dedalune, kampid baan nyilih (Seperti laron, sayapnya dapat pinjam)
83. Ngalih sampi galang bulan, ngalih bati ilang kemulan (Mencari sapi terang bulan, mencari untung hilang modal)
84. Buangit kali gangsa, megae lengit ngamah gasa (Buang air berkali-kali, malas kerja makan sering)
85. Bebangkan (Bedebah/brengsek)
Sindiran untuk Orang Tidak Bertanggung Jawab
86. Buka cicinge ngongkong, tuara nyegut (Seperti anjing menggonggong tidak menggigit)
87. Cara i landak ngamah dedaaran (Seperti landak makan makanan)
88. Lengeh celeng (Bodoh seperti babi)
89. Naskleng (Nakal)
90. Ndas keleng (Kepala penis)
Sindiran untuk Orang Tidak Sopan
91. Bungut gebuh (Mulut lembek)
92. Bungut celeng (Mulut babi)
93. Ndihasmu (Mulutmu)
94. Cicing cai (Anjing kamu)
95. Pirata (Merujuk pada leluhur, sangat kasar)
Sindiran untuk Orang Tidak Jujur
96. Buka goake, ngadanin ibane (Seperti burung gagak, bersuara seperti namanya)
97. Alus-alus tain jaran (Halus-halus kotoran kuda)
98. Tai belek tai blenget, suba jelek mare inget (Kotoran ayam kotoran bau, sudah jelek baru ingat)
99. Tiing ampel bukune liu, jegeg ngontel kutune liu (Pohon bambu banyak buku, cantik gemulai banyak kutu)
100. Buka bikule ngutgut, sambil ngupinin (Seperti tikus menggigit sambil meniup)
Sindiran untuk Orang Tidak Tahu Malu
101. Buka bikule pisuhin, sumingkin bejit (Seperti tikus diusir, semakin berani datang)
102. Yadin amunapi tegeh pakeber badudane, diulungne masih ka taine (Seberapa tinggi beduda terbang, jatuhnya di kotoran juga)
103. Ndas bedag (Kepala besar)
104. Bebangkan (Bedebah/brengsek)
105. Semune nyukcuk langit (Raut wajahnya menatap langit)
Sindiran untuk Orang Tidak Tahu Diri
106. Bas tegeh baan negak, dilabuhe baongne elung (Terlalu tinggi duduknya, saat jatuh lehernya patah)
107. Be suba di penggorengan baang ngeleb (Ikan sudah di penggorengan dibiarkan lepas)
108. Kadang tang tinolihan (Tidak mau menoleh)
109. Buka dedalune, kampid baan nyilih (Seperti laron, sayapnya dapat pinjam)
110. Ngalih sampi galang bulan, ngalih bati ilang kemulan (Mencari sapi terang bulan, mencari untung hilang modal)
Sindiran untuk Orang Tidak Tahu Berterima Kasih
111. Ada tengeh masui kaput, ada keneh mamunyi takut (Ada mengkudu dalam selimut, ada hati yang takut)
112. Buangit kali gangsa, megae lengit ngamah gasa (Buang air berkali-kali, malas kerja makan sering)
113. Buka cicinge ngongkong, tuara nyegut (Seperti anjing menggonggong tidak menggigit)
114. Cara i landak ngamah dedaaran (Seperti landak makan makanan)
115. Lengeh celeng (Bodoh seperti babi)
Sindiran untuk Orang Tidak Tahu Aturan
116. Naskleng (Nakal)
117. Ndas keleng (Kepala penis)
118. Bungut gebuh (Mulut lembek)
119. Bungut celeng (Mulut babi)
120. Ndihasmu (Mulutmu)
Sindiran untuk Orang Tidak Tahu Batas
121. Cicing cai (Anjing kamu)
122. Pirata (Merujuk pada leluhur, sangat kasar)
123. Buka goake, ngadanin ibane (Seperti burung gagak, bersuara seperti namanya)
124. Alus-alus tain jaran (Halus-halus kotoran kuda)
125. Tai belek tai blenget, suba jelek mare inget (Kotoran ayam kotoran bau, sudah jelek baru ingat)
Sindiran untuk Orang Tidak Tahu Diuntung
126. Tiing ampel bukune liu, jegeg ngontel kutune liu (Pohon bambu banyak buku, cantik gemulai banyak kutu)
127. Buka bikule ngutgut, sambil ngupinin (Seperti tikus menggigit sambil meniup)
128. Buka bikule pisuhin, sumingkin bejit (Seperti tikus diusir, semakin berani datang)
129. Yadin amunapi tegeh pakeber badudane, diulungne masih ka taine (Seberapa tinggi beduda terbang, jatuhnya di kotoran juga)
130. Ndas bedag (Kepala besar)
Sindiran untuk Orang Tidak Tahu Diri
131. Bebangkan (Bedebah/brengsek)
132. Semune nyukcuk langit (Raut wajahnya menatap langit)
133. Bas tegeh baan negak, dilabuhe baongne elung (Terlalu tinggi duduknya, saat jatuh lehernya patah)
134. Be suba di penggorengan baang ngeleb (Ikan sudah di penggorengan dibiarkan lepas)
135. Kadang tang tinolihan (Tidak mau menoleh)
Sindiran untuk Orang Tidak Tahu Malu
136. Buka dedalune, kampid baan nyilih (Seperti laron, sayapnya dapat pinjam)
137. Ngalih sampi galang bulan, ngalih bati ilang kemulan (Mencari sapi terang bulan, mencari untung hilang modal)
138. Ada tengeh masui kaput, ada keneh mamunyi takut (Ada mengkudu dalam selimut, ada hati yang takut)
139. Buangit kali gangsa, megae lengit ngamah gasa (Buang air berkali-kali, malas kerja makan sering)
140. Buka cicinge ngongkong, tuara nyegut (Seperti anjing menggonggong tidak menggigit)
Sindiran untuk Orang Tidak Tahu Terima Kasih
141. Cara i landak ngamah dedaaran (Seperti landak makan makanan)
142. Lengeh celeng (Bodoh seperti babi)
143. Naskleng (Nakal)
144. Ndas keleng (Kepala penis)
145. Bungut gebuh (Mulut lembek)
Sindiran untuk Orang Tidak Tahu Aturan
146. Bungut celeng (Mulut babi)
147. Ndihasmu (Mulutmu)
148. Cicing cai (Anjing kamu)
149. Pirata (Merujuk pada leluhur, sangat kasar)
150. Buka goake, ngadanin ibane (Seperti burung gagak, bersuara seperti namanya)
Sindiran untuk Orang Tidak Tahu Batas
151. Alus-alus tain jaran (Halus-halus kotoran kuda)
152. Tai belek tai blenget, suba jelek mare inget (Kotoran ayam kotoran bau, sudah jelek baru ingat)
153. Tiing ampel bukune liu, jegeg ngontel kutune liu (Pohon bambu banyak buku, cantik gemulai banyak kutu)
154. Buka bikule ngutgut, sambil ngupinin (Seperti tikus menggigit sambil meniup)
155. Buka bikule pisuhin, sumingkin bejit (Seperti tikus diusir, semakin berani datang)
Sindiran untuk Orang Tidak Tahu Diuntung
156. Yadin amunapi tegeh pakeber badudane, diulungne masih ka taine (Seberapa tinggi beduda terbang, jatuhnya di kotoran juga)
157. Ndas bedag (Kepala besar)
158. Bebangkan (Bedebah/brengsek)
159. Semune nyukcuk langit (Raut wajahnya menatap langit)
160. Bas tegeh baan negak, dilabuhe baongne elung (Terlalu tinggi duduknya, saat jatuh lehernya patah)
Sindiran untuk Orang Tidak Tahu Diri
161. Be suba di penggorengan baang ngeleb (Ikan sudah di penggorengan dibiarkan lepas)
162. Kadang tang tinolihan (Tidak mau menoleh)
163. Buka dedalune, kampid baan nyilih (Seperti laron, sayapnya dapat pinjam)
164. Ngalih sampi galang bulan, ngalih bati ilang kemulan (Mencari sapi terang bulan, mencari untung hilang modal)
165. Ada tengeh masui kaput, ada keneh mamunyi takut (Ada mengkudu dalam selimut, ada hati yang takut)
Sindiran untuk Orang Tidak Tahu Malu
166. Buangit kali gangsa, megae lengit ngamah gasa (Buang air berkali-kali, malas kerja makan sering)
167. Buka cicinge ngongkong, tuara nyegut (Seperti anjing menggonggong tidak menggigit)
168. Cara i landak ngamah dedaaran (Seperti landak makan makanan)
169. Lengeh celeng (Bodoh seperti babi)
170. Naskleng (Nakal)
Sindiran untuk Orang Tidak Tahu Terima Kasih
171. Ndas keleng (Kepala penis)
172. Bungut gebuh (Mulut lembek)
173. Bungut celeng (Mulut babi)
174. Ndihasmu (Mulutmu)
175. Cicing cai (Anjing kamu)
Sindiran untuk Orang Tidak Tahu Aturan
176. Pirata (Merujuk pada leluhur, sangat kasar)
177. Buka goake, ngadanin ibane (Seperti burung gagak, bersuara seperti namanya)
178. Alus-alus tain jaran (Halus-halus kotoran kuda)
179. Tai belek tai blenget, suba jelek mare inget (Kotoran ayam kotoran bau, sudah jelek baru ingat)
180. Tiing ampel bukune liu, jegeg ngontel kutune liu (Pohon bambu banyak buku, cantik gemulai banyak kutu)
Sindiran untuk Orang Tidak Tahu Batas
181. Buka bikule ngutgut, sambil ngupinin (Seperti tikus menggigit sambil meniup)
182. Buka bikule pisuhin, sumingkin bejit (Seperti tikus diusir, semakin berani datang)
183. Yadin amunapi tegeh pakeber badudane, diulungne masih ka taine (Seberapa tinggi beduda terbang, jatuhnya di kotoran juga)
184. Ndas bedag (Kepala besar)
185. Bebangkan (Bedebah/brengsek)
Sindiran untuk Orang Tidak Tahu Diuntung
186. Semune nyukcuk langit (Raut wajahnya menatap langit)
187. Bas tegeh baan negak, dilabuhe baongne elung (Terlalu tinggi duduknya, saat jatuh lehernya patah)
188. Be suba di penggorengan baang ngeleb (Ikan sudah di penggorengan dibiarkan lepas)
189. Kadang tang tinolihan (Tidak mau menoleh)
190. Buka dedalune, kampid baan nyilih (Seperti laron, sayapnya dapat pinjam)
Sindiran untuk Orang Tidak Tahu Diri
191. Ngalih sampi galang bulan, ngalih bati ilang kemulan (Mencari sapi terang bulan, mencari untung hilang modal)
192. Ada tengeh masui kaput, ada keneh mamunyi takut (Ada mengkudu dalam selimut, ada hati yang takut)
193. Buangit kali gangsa, megae lengit ngamah gasa (Buang air berkali-kali, malas kerja makan sering)
194. Buka cicinge ngongkong, tuara nyegut (Seperti anjing menggonggong tidak menggigit)
195. Cara i landak ngamah dedaaran (Seperti landak makan makanan)
Sindiran untuk Orang Tidak Tahu Malu
196. Lengeh celeng (Bodoh seperti babi)
197. Naskleng (Nakal)
198. Ndas keleng (Kepala penis)
199. Bungut gebuh (Mulut lembek)
200. Bungut celeng (Mulut babi)
Sindiran untuk Orang Tidak Tahu Terima Kasih
201. Ndihasmu (Mulutmu)
202. Cicing cai (Anjing kamu)
203. Pirata (Merujuk pada leluhur, sangat_kasar)
204. Buka goake, ngadanin ibane (Seperti burung gagak, bersuara seperti namanya)
205. Alus-alus tain jaran (Halus-halus kotoran kuda)
Sindiran untuk Orang Tidak Tahu Aturan
206. Tai belek tai blenget, suba jelek mare inget (Kotoran ayam kotoran bau, sudah jelek baru ingat)
207. Tiing ampel bukune liu, jegeg ngontel kutune liu (Pohon bambu banyak buku, cantik gemulai banyak kutu)
208. Buka bikule ngutgut, sambil ngupinin (Seperti tikus menggigit sambil meniup)
209. Buka bikule pisuhin, sumingkin bejit (Seperti tikus diusir, semakin berani datang)
210. Yadin amunapi tegeh pakeber badudane, diulungne masih ka taine (Seberapa tinggi beduda terbang, jatuhnya di kotoran juga)
Sindiran untuk Orang Tidak Tahu Batas
211. Ndas bedag (Kepala besar)
212. Bebangkan (Bedebah/brengsek)
213. Semune nyukcuk langit (Raut wajahnya menatap langit)
214. Bas tegeh baan negak, dilabuhe baongne elung (Terlalu tinggi duduknya, saat jatuh lehernya patah)
215. Be suba di penggorengan baang ngeleb (Ikan sudah di penggorengan dibiarkan lepas)
Sindiran untuk Orang Tidak Tahu Diuntung
216. Kadang tang tinolihan (Tidak mau menoleh)
217. Buka dedalune, kampid baan nyilih (Seperti laron, sayapnya dapat pinjam)
218. Ngalih sampi galang bulan, ngalih bati ilang kemulan (Mencari sapi terang bulan, mencari untung hilang modal)
219. Ada tengeh masui kaput, ada keneh mamunyi takut (Ada mengkudu dalam selimut, ada hati yang takut)
220. Buangit kali gangsa, megae lengit ngamah gasa (Buang air berkali-kali, malas kerja makan sering)
Sindiran untuk Orang Tidak Tahu Diri
221. Buka cicinge ngongkong, tuara nyegut (Seperti anjing menggonggong tidak menggigit)
222. Cara i landak ngamah dedaaran (Seperti landak makan makanan)
223. Lengeh celeng (Bodoh seperti babi)
224. Naskleng (Nakal)
225. Ndas keleng (Kepala penis)
Sindiran untuk Orang Tidak Tahu Malu
226. Bungut gebuh (Mulut lembek)
227. Bungut celeng (Mulut babi)
228. Ndihasmu (Mulutmu)
229. Cicing cai (Anjing kamu)
230. Pirata (Merujuk pada leluhur, sangat kasar)
Sindiran untuk Orang Tidak Tahu Terima Kasih
231. Buka goake, ngadanin ibane (Seperti burung gagak, bersuara seperti namanya)
232. Alus-alus tain jaran (Halus-halus kotoran kuda)
233. Tai belek tai blenget, suba jelek mare inget (Kotoran ayam kotoran bau, sudah jelek baru ingat)
234. Tiing ampel bukune liu, jegeg ngontel kutune liu (Pohon bambu banyak buku, cantik gemulai banyak kutu)
235. Buka bikule ngutgut, sambil ngupinin (Seperti tikus menggigit sambil meniup)
Sindiran untuk Orang Tidak Tahu Aturan
236. Buka bikule pisuhin, sumingkin bejit (Seperti tikus diusir, semakin berani datang)
237. Yadin amunapi tegeh pakeber badudane, diulungne masih ka taine (Seberapa tinggi beduda terbang, jatuhnya di kotoran juga)
238. Ndas bedag (Kepala besar)
239. Bebangkan (Bedebah/brengsek)
240. Semune nyukcuk langit (Raut wajahnya menatap langit)
Sindiran untuk Orang Tidak Tahu Batas
241. Bas tegeh baan negak, dilabuhe baongne elung (Terlalu tinggi duduknya, saat jatuh lehernya patah)
242. Be suba di penggorengan baang ngeleb (Ikan sudah di penggorengan dibiarkan lepas)
243. Kadang tang tinolihan (Tidak mau menoleh)
244. Buka dedalune, kampid baan nyilih (Seperti laron, sayapnya dapat pinjam)
245. Ngalih sampi galang bulan, ngalih bati ilang kemulan (Mencari sapi terang bulan, mencari untung hilang modal)
Sindiran untuk Orang Tidak Tahu Diuntung
246. Ada tengeh masui kaput, ada keneh mamunyi takut (Ada mengkudu dalam selimut, ada hati yang takut)
247. Buangit kali gangsa, megae lengit ngamah gasa (Buang air berkali-kali, malas kerja makan sering)
248. Buka cicinge ngongkong, tuara nyegut (Seperti anjing menggonggong tidak menggigit)
249. Cara i landak ngamah dedaaran (Seperti landak makan makanan)
250. Lengeh celeng (Bodoh seperti babi)
Sindiran untuk Orang Tidak Tahu Diri
251. Naskleng (Nakal)
252. Ndas keleng (Kepala penis)
253. Bungut gebuh (Mulut lembek)
254. Bungut celeng (Mulut babi)
255. Ndihasmu (Mulutmu)
Sindiran untuk Orang Tidak Tahu Malu
256. Cicing cai (Anjing kamu)
257. Pirata (Merujuk pada leluhur, sangat kasar)
258. Buka goake, ngadanin ibane (Seperti burung gagak, bersuara seperti namanya)
259. Alus-alus tain jaran (Halus-halus kotoran kuda)
260. Tai belek tai blenget, suba jelek mare inget (Kotoran ayam kotoran bau, sudah jelek baru ingat)
Sindiran untuk Orang Tidak Tahu Terima Kasih
261. Tiing ampel bukune liu, jegeg ngontel kutune liu (Pohon bambu banyak buku, cantik gemulai banyak kutu)
262. Buka bikule ngutgut, sambil ngupinin (Seperti tikus menggigit sambil meniup)
263. Buka bikule pisuhin, sumingkin bejit (Seperti tikus diusir, semakin berani datang)
264. Yadin amunapi tegeh pakeber badudane, diulungne masih ka taine (Seberapa tinggi beduda terbang, jatuhnya di kotoran juga)
265. Ndas bedag (Kepala besar)
Sindiran untuk Orang Tidak Tahu Aturan
266. Bebangkan (Bedebah/brengsek)
267. Semune nyukcuk langit (Raut wajahnya menatap langit)
268. Bas tegeh baan negak, dilabuhe baongne elung (Terlalu tinggi duduknya, saat jatuh lehernya patah)
269. Be suba di penggorengan baang ngeleb (Ikan sudah di penggorengan dibiarkan lepas)
270. Kadang tang tinolihan (Tidak mau menoleh)
Sindiran untuk Orang Tidak Tahu Batas
271. Buka dedalune, kampid baan nyilih (Seperti laron, sayapnya dapat pinjam)
272. Ngalih sampi galang bulan, ngalih bati ilang kemulan (Mencari sapi terang bulan, mencari untung hilang modal)
273. Ada tengeh masui kaput, ada keneh mamunyi takut (Ada mengkudu dalam selimut, ada hati yang takut)
274. Buangit kali gangsa, megae lengit ngamah gasa (Buang air berkali-kali, malas kerja makan sering)
275. Buka cicinge ngongkong, tuara nyegut (Seperti anjing menggonggong tidak menggigit)
Sindiran untuk Orang Tidak Tahu Diuntung
276. Cara i landak ngamah dedaaran (Seperti landak makan makanan)
277. Lengeh celeng (Bodoh seperti babi)
278. Naskleng (Nakal)
279. Ndas keleng (Kepala penis)
280. Bungut gebuh (Mulut lembek)
Sindiran untuk Orang Tidak Tahu Diri
281. Bungut celeng (Mulut babi)
282. Ndihasmu (Mulutmu)
283. Cicing cai (Anjing kamu)
284. Pirata (Merujuk pada leluhur, sangat kasar)
285. Buka goake, ngadanin ibane (Seperti burung gagak, bersuara seperti namanya)
Sindiran untuk Orang Tidak Tahu Malu
286. Alus-alus tain jaran (Halus-halus kotoran kuda)
287. Tai belek tai blenget, suba jelek mare inget (Kotoran ayam kotoran bau, sudah jelek baru ingat)
288. Tiing ampel bukune liu, jegeg ngontel kutune liu (Pohon bambu banyak buku, cantik gemulai banyak kutu)
289. Buka bikule ngutgut, sambil ngupinin (Seperti tikus menggigit sambil meniup)
290. Buka bikule pisuhin, sumingkin bejit (Seperti tikus diusir, semakin berani datang)
Sindiran untuk Orang Tidak Tahu Terima Kasih
291. Yadin amunapi tegeh pakeber badudane, diulungne masih ka taine (Seberapa tinggi beduda terbang, jatuhnya di kotoran juga)
292. Ndas bedag (Kepala besar)
293. Bebangkan (Bedebah/brengsek)
294. Semune nyukcuk langit (Raut wajahnya menatap langit)
295. Bas tegeh baan negak, dilabuhe baongne elung (Terlalu tinggi duduknya, saat jatuh lehernya patah)
Sindiran untuk Orang Tidak Tahu Aturan
296. Be suba di penggorengan baang ngeleb (Ikan sudah di penggorengan dibiarkan lepas)
297. Kadang tang tinolihan (Tidak mau menoleh)
298. Buka dedalune, kampid baan nyilih (Seperti laron, sayapnya dapat pinjam)
299. Ngalih sampi galang bulan, ngalih bati ilang kemulan (Mencari sapi terang bulan, mencari untung hilang modal)
300. Ada tengeh masui kaput, ada keneh mamunyi takut (Ada mengkudu dalam selimut, ada hati yang takut)