5 Penyebab Autisme yang Perlu Diketahui, dari Genetik Hingga Obat-obatan
Hingga kini, kepastian mengenai penyebab autisme belum juga terpecahkan. Namun, autisme dikatakan terjadi karena kombinasi beberapa faktor.
Penyebab autisme memang belum diketahui secara pasti. Namun, para ilmuwan mengatakan ada beberapa faktor yang diduga memicu seseorang mengalami kelainan ini. Autisme sendiri merupakan gangguan perkembangan yang sangat kompleks pada anak.
Autisme atau Autism Spectrum Disorder merupakan kelainan perkembangan dan neurologis dimana seseorang akan mengalami kelainan dalam perkembangannya sehingga mempengaruhi perilaku, interaksi sosial, dan komunikasi.
-
Kenapa ucapan Natal jadi trending? Ucapan selamat natal dalam bahasa Inggris bisa disampaikan kepada teman atau kerabat terdekat yang merayakannya.
-
Apa yang viral di media sosial tentang orang utan? Video seekor orang utan raksasa tiba-tiba muncul di permukiman warga viral di media sosial. Melansir dari akun Instagram @folkative, Selasa (9/7) video orang utan itu pertama kali direkam oleh Khoiqul Qomarudinn dan sempat diunggah di media sosial.
-
Daging sapi kecap apa yang paling trending saat ini? Resep daging sapi masak kecap yang menggugah selera. Daging sapi menjadi salah satu bahan makanan berprotein tinggi yang bisa diolah menjadi berbagai macam hidangan. Resep daging sapi kecap bisa dijadikan sebagai pilihan variasi menu makanan yang bisa dinikmati bersama keluarga.
-
Apa arti dari kata-kata gombalan bahasa Inggris yang sedang trending? Gombalan berarti rayuan yang bisa membuat seseorang yang kita suka menjadi baper dan meleleh.
-
Apa yang sedang trending di awal tahun ajaran baru? Di awal tahun ajaran baru, para guru biasanya akan memberikan tugas membuat recount text yang sederhana.
-
Kapan minuman timun suri sedang trending? Simak kumpulan resep olahan timun suri berikut ini sebagai bahan minuman buka puasa terbaik.
Hingga kini, kepastian mengenai penyebab autisme belum juga terpecahkan. Namun, autisme dikatakan terjadi karena kombinasi beberapa faktor. Berikut beberapa faktor yang diduga menjadi pemicu autisme dilansir dari laman Alodokter:
Genetik
©2013 Merdeka.com/shutterstock.com/Pressmaster
Dikutip dari laman alodokter, sekitar 2-18 persen orang tua yang menderita autisme, berisiko memiliki keturunan yang memiliki gangguan sama.
Menurut data dari National Institute of Health, ada beberapa bukti kuat yang menyatakan jika genetik cukup berkontribusi pada terjadinya autisme.
Para ahli mengidentifikasi 20 gen yang menyebabkan gangguan spektrum autisme. Gen tersebut berperan penting dalam perkembangan otak, pertumbuhan otak, dan cara sel-sel otak berkomunikasi.
Bayi Prematur
AP
Bayi yang terlahir lebih awal dari usia seharunya, juga menjadi salah satu faktor penyebab jika ia mengidap autisme.
Obat-obatan
shutterstock
Bayi yang terpapar obat-obatan tertentu ketika dalam kandungan memiliki risiko lebih besar mengalami autisme. Pada ibu hamil yang sering mengonsumsi obat untuk mengatasi gejala mual dan muntah, kecemasan, serta insomnia seperti valproic dan thalidomide bisa menjadi salah satu faktor penyebab.
Di beberapa negara, beberapa bayi yang lahir dilaporkan cacat setelah sang ibu mengonsumsi obat tersebut.
Usia Orang Tua
Semakin tua seseorang saat memiliki anak, semakin tinggi pula resiko lahir bayi yang mengidap autisme. Penelitian yang dipublikasikan tahun 2010 menemukan, perempuan usia 40 tahun memiliki risiko 50 persen memiliki anak autisme dibandingkan dengan perempuan berusia 20-29 tahun.
Hal ini diduga dikarenakan adanya faktor mutasi gen yang menyebabkan hal tersebut.
Perkembangan Otak
Ketidakseimbangan perkembangan pada otak inilah yang bisa dihubungkan dengan autisme. Pada ibu hamil, konsumsi minuman beralkohol atau obat-obatan tertentu juga berisiko anak yang lahir menderita autisme.
Gejala Autisme
Pada kelainan ini, memungkinan setiap orang memiliki gejala yang berbeda-beda setiap orangnya. Akan tetapi, umumnya pada penderita menunjukkan beberapa gejala autis seperti dikutip dari National Health Service, yakni:
Gejala Pada Bayi
- Tidak memberi respons ketika namanya dipanggil
- Menghindari kontak mata dengan orang lain
- Tidak tersenyum, meskipun Anda memberikan senyum pada mereka
- Melakukan gerakan berulang, seperti mengepakkan tangan, menjentikkan jari, atau mengayunkan tubuh
- Cenderung pendiam, tidak banyak berceloteh seperti bayi kebanyakan
- Sering mengulang kata atau frasa yang sama
Gejala Pada Anak Pada Balita
- Sulit mengerti apa yang diucapkan, dipikirkan, dan dirasakan orang lain
- Menyukai rutinitas yang terstruktur dan sama. Jika rutinitas terganggu, ia akan sangat marah.
- Memiliki minat tinggi pada suatu kegiatan sehingga terkesan obsesif dan melakukan suatu perilaku secara berulang (stimming)
- Sulit mengungkapkan perasaan dan mengekspresikan emosi
- Sulit untuk menjalin pertemanan dan lebih suka menyendiri
- Sering kali menjawab sesuatu yang tidak sesuai dengan pertanyaan. Alih-alih menjawab, mereka lebih sering mengulang apa yang dikatakan orang lain
Gejala Autisme Pada Orang Dewasa
- Sulit berteman atau lebih suka menyendiri
- Sangat cemas dengan berbagai situasi sosial atau kegiatan di luar rutinitas
- Sering kali berbicara blak-blakan dan kasar dan menghindari kontak mata dengan orang lain
- Sulit memahami apa yang dipikirkan atau dirasakan orang lain
- Sulit menunjukkan perasaan pada orang lain
- Sangat teliti pada suatu hal yang kecil, berpola, dan mudah terganggu oleh bau atau suara yang dianggap normal oleh orang lain.
Cara Mendiagnosa Autisme
Jika ada gejala-gejala seperti yang disebutkan di atas, dokter biasanya akan melakukan berbagai tes pendekatan yang bisa membantu menegakkan diagnosis. Cara yang biasanya dilakukan oleh dokter diantaranya:
- Langkah pertama melibatkan screening perkembangan umum. Anak yang menunjukan beberapa masalah perkembangan dirujuk untuk evaluasi tambahan.
- Langkah kedua melibatkan evaluasi dari tim dokter dan dokter spesialis lain.
Tidak ada tes laboratorium secara khusus untuk mendiagnosis kelainan ini. Maka, dokter akan mengamati perilaku dan gejala yang dirasakan oleh anak atau seseorang dengan mengajukan beberapa pertanyaan. Dokter juga akan melakukan pengamatan bagaimana anak berinteraksi dan bekromunikasi dengan sekitar.
Setelah dilakukan beberapa pengamatan dan menguji kemampuan, barulah dokter bisa menyimpulkan apakah anak tersebut menderita autisme atau tidak.