Punya Gangguan Tidur, Kecemasan, dan Stres? Cobalah Tidur dengan Selimut Tebal
Penelitian menunjukkan bahwa selimut tebal bermanfaat bagi penderita kecemasan, autisme, atau hiperaktivitas.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa selimut tebal mungkin bermanfaat bagi penderita kecemasan, autisme, atau gangguan pemusatan perhatian/hiperaktivitas (ADHD).
Punya Gangguan Tidur, Kecemasan, dan Stres? Cobalah Tidur dengan Selimut Tebal
Umumnya, selimut tebal diyakini dapat meningkatkan kualitas tidur, mengurangi tingkat kecemasan, serta meningkatkan kesejahteraan secara menyeluruh. Meskipun demikian, sebagian besar penelitian hanya melibatkan sampel kecil dari peserta.
Oleh karena itu, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menentukan efektivitas selimut tebal pada berbagai kelompok populasi.
Berikut ini adalah penjelasan mengenai manfaat selimut tebal untuk mengurangi gangguan tidur, kecemasan, dan stres yang dikutip dari health.com pada (04/04).
Bagaimana Cara Kerja Selimut Tebal?
Selimut tebak terdiri dari lapisan yang bisa dilepaskan dan isian berupa bahan, seperti manik-manik, biji kaca, atau plastik yang memberikan tekanan.
Tekanan ini memberikan manfaat potensial, termasuk mengurangi tingkat stres dan kecemasan, meningkatkan suasana hati, serta mendukung kualitas tidur.
Tekanan memberikan masukan sensorik secara terus-menerus. Ini dapat bermanfaat bagi individu yang mengalami kesulitan dalam memproses informasi sensorik.
Dengan sensitivitas pemrosesan sensorik (SPS) dan gangguan pemrosesan sensorik (SPD), otak memiliki tingkat sensitivitas yang tinggi terhadap rangsangan.
-
Gimana cara mengatasi stres karena tidur yang nggak sehat? Pecah dari siklus ini dengan membuat perubahan kecil pada rutinitas tidur. Temukan cara untuk bersantai di akhir hari, misalnya dengan membaca buku di bawah cahaya lembut alih-alih melibatkan diri dalam hiburan berbasis layar.
-
Bagaimana mengatasi kesulitan tidur? Jika Anda tidak bisa tidur setelah 20-30 menit, para ahli menyarankan untuk bangun dari tempat tidur dan melakukan aktivitas yang menenangkan dalam cahaya redup, seperti membaca atau meditasi.
-
Apa akibatnya kalo tidur gak nyenyak karena stres? Ketidakmampuan tidur nyenyak mengurangi manfaat pemulihan maksimal dari tidur yang baik.“Banyak orang tidak menyadari bahwa ketika mereka tertidur, stres tetap mengikuti mereka ke dalam tidur dan mengganggu waktu tidur yang lebih mendalam,“ kata Gehrman.
-
Kenapa stres membuat susah tidur? Keadaan pikiran yang stres atau cemas dapat membuat susah tidur meskipun tubuh kita merasa sangat lelah dan mengantuk. Stres dan kecemasan dapat menyebabkan kita terjaga semalaman karena pikiran yang terus-menerus berputar. Ketika tubuh merasa lelah, tetapi muncul kekhawatiran dan ketegangan mental, sulit bagi kita untuk rileks dan tidur dengan nyenyak.
-
Kenapa stres bikin susah tidur? “Gangguan tidur ini biasanya terjadi ketika seseorang mengalami stres, di mana sulit bagi mereka untuk tidur, terutama pada awal malam,“ kata Gehrman.
-
Kenapa sulit tidur bisa jadi masalah serius? Namun, jika sulit tidur terus berlanjut, itu bisa menjadi tanda adanya masalah yang lebih serius.
Menggunakan selimut tebal nampaknya membantu otak dalam mengatur informasi sensorik.
Berikut ini adalah beberapa manfaat dari penggunaan selimut tebal.
Mengurangi Stres
Tekanan yang diberikan oleh selimut tebal pada tubuh mampu meningkatkan produksi serotonin.
Hormon ini bertanggung jawab dalam meningkatkan rasa tenang dan memperbaiki suasana hati.
Tekanan yang kuat juga dapat mengurangi tingkat kortisol, yaitu hormon yang dilepaskan saat mengalami stres fisik atau mental.
Kortisol mendorong tubuh untuk tetap berada dalam kewaspadaan sehingga menguranginya dapat membantu mengurangi rasa tegang dan kecemasan.
Meningkatkan Kualitas Tidur
Menurunkan jumlah kortisol mungkin memberikan manfaat bagi kualitas tidur karena berperan dalam pola tidur.
Selain itu, selimut tebal juga dapat meningkatkan produksi melatonin atau suatu hormon yang turut berperan dalam siklus tidur bangun.
Secara keseluruhan, penggunaan selimut tebal dapat memperbaiki kualitas tidur dengan menurunkan kadar kortisol dan meningkatkan kadar melatonin.
Mengurangi Nyeri Kronis
Suatu percobaan pada tahun 2022 terhadap 94 individu dewasa yang menderita nyeri kronis, hasil menunjukkan bahwa penggunaan selimut berat mampu mengurangi persepsi terhadap nyeri kronis.
Terutama, manfaat ini lebih terasa pada individu dengan tingkat kecemasan yang tinggi.
Para peneliti yang melakukan penelitian menyimpulkan bahwa sensasi kenyamanan yang dirasakan dari penggunaan selimut tebal mampu mengalihkan perhatian individu dari rasa nyeri kronis yang dirasakan.
Belum ada penelitian yang cukup untuk memverifikasi keuntungan dari penggunaan selimut tebal.
Walaupun demikian, beberapa riset menyarankan bahwa selimut tebal bisa memberikan manfaat bagi individu yang mengalami kondisi khusus berikut.
Memperbaiki Kondisi Tertentu
- Kecemasan: Penelitian telah menemukan bahwa penggunaan selimut tebal dapat membantu mengurangi kecemasan.
- Gangguan tidur: Sebuah penelitian kecil melibatkan empat peserta yang mengalami sensitivitas sensorik dan insomnia menunjukkan bahwa setelah menggunakan selimut tebal, kualitas tidur mereka meningkat.
- Gangguan Spektrum Autisme (ASD): Studi yang dilakukan pada tahun 2023 menunjukkan bahwa penggunaan selimut tebal dapat membantu individu dengan autisme dalam proses tidur. Hal ini membantu mereka merasa lebih rileks dan meningkatkan kebiasaan tidur yang lebih baik.
Gangguan Attention-Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD): Penelitian pada tahun 2023 menemukan bahwa selimut tebal menjadi populer di kalangan individu yang mengidap ADHD dan dapat membantu meningkatkan kualitas tidur serta relaksasi. Penggunaan selimut tersebut juga dapat membantu individu yang menderita ADHD untuk memperbaiki rutinitas tidur dan kebangunannya.
Apakah Selimut Tebal Aman?
Selimut yang memiliki berat mungkin menguntungkan bagi beberapa individu, tetapi tidak bagi semua orang.
Sebaiknya individu hanya menggunakan selimut tebal jika mereka dapat menggeser atau melepaskannya saat diperlukan.
Jika tidak, ada risiko tersedak atau terperangkap.