8 Makna Lambang Pancasila, Dasar Negara yang Wajib Diketahui
Begitu gahar lambang Pancasila ditambilkan dengan burung Garuda berperisai. Perisai tersebut terletak di bagian dada, dengan simbol bintang, rantai, pohon beringin, kepala banteng serta padi dan kapas.
Makna lambang Pancasila menjadi simbol negara Indonesia yang patut diketahui. Pancasila sebagai dasar dan landasan ideologi bagi bangsa. Setiap nilai yang terkandung harus menjadi dasar hidup bernegara, termasuk dalam kehidupan sehari-hari.
Begitu gahar lambang Pancasila ditambilkan dengan burung Garuda berperisai. Perisai tersebut terletak di bagian dada, dengan simbol bintang, rantai, pohon beringin, kepala banteng serta padi dan kapas.
Nama Pancasila berasal dari bahasa Sansekerta, terdiri dari dua kata, yakni panca berarti lima dan sila yang berarti prinsip atau asas. Berarti ada lima pedoman penting rakyat, dengan makna yang berbeda.
Bukan slogan semata, makna lambang Pancasila tersebut sebagai landasan, fondasi utama, titik acuan Bangsa Indonesia dalam mengatur bangsa dan negara.
Berikut beberapa makna lambang Pancasila, dasar negara yang wajib diketahui.
Lambang Burung Garuda Pancasila
insanpelajar.com ©2020 Merdeka.com
Burung Garuda telah lama dikenal di Nusantara melalui kisah mitologinya, yakni sebagai kendaraan Wishnu yang menyerupai elang rajawali. Garuda terpilih sebagai simbol bermakna, menggambarkan Indonesia bangsa yang besar dan negara yang kuat.
Selanjutnya warna emas pada burung Garuda melambangkan keagungan dan kejayaan. Begitu detil lambang yang tertancap pada burung gagah yang satu ini. Sesuai hari proklamasi kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945 (17-8-1945), yakni:
- 17 helai bulu di masing-masing sayap.
- 8 helai bulu pada ekor.
- 19 helai bulu di bawah perisai atau pangkal ekor.
- 45 helai bulu di leher.
Makna Lambang Perisai
insanpelajar.com ©2020 Merdeka.com
Makna lambang Pancasila selanjutnya dari tameng atau perisai yang berada di dada burung Garuda. Salah satu alat senjata ini menggambarkan bentuk perjuangan, pertahanan, dan perlindungan diri untuk mencapai tujuan.
Melansir dari Insanpelajar, warna hitam yang melekat pada garis pemisah di dalamnya menunjukkan garis kathulistiwa. Menggambarkan bahwaTanah Air ini negara tropis yang dilintasi oleh garis kathulistiwa yang membentang.
Sedangkan warna dasar perisainya merah dan putih dari warna bendera negara. Serta hitam di tengah sebagai warna dasar.
Arti Lambang Bintang
insanpelajar.com ©2020 Merdeka.com
Makna lambang Pancasila berikutnya arti 'bintang' di tengah perisai. Sila pertama berbunyi "Ketuhanan Yang Maha Esa". Dilambangkan dengan bintang yang memiliki lima sudut.
Bintang ini menggambarkan cahaya rohani yang dipancarkan Tuhan untuk menerangi umat. Serta 5 sudut berarti penerang bagi dasar negara yang lima (Pembukaan UUD 1945 Alinea 4), sifat negara yang lima (Pembukaan UUD 1945 Alinea 2), dan tujuan negara yang lima (UUD 1945 Alinea 4).
Arti Rantai Emas
insanpelajar.com ©2020 Merdeka.com
Rantai emas merupakan lambang dari sila kedua yang berbunyi "Kemanusiaan yang adil dan beradab". Makna lambang Pancasila dengan simbol mata rantai berbentuk persegi dan lingkaran yang berwarna emas dan saling melingkar membentuk suatu lingkaran.
Mata rantai bentuk persegi mewakilkan laki-laki sedangkan mata rantai berbentuk bulat melambangkan perempuan. Artinya ada timbal balik antar tiap manusia, tanpa merendahkan gender lain. Setiap manusia harus bisa saling membantu dan bahu membahu.
Arti Pohon Beringin
insanpelajar.com ©2020 Merdeka.com
Makna lambang Pancasila selanjutnya ialah sila ketiga yang berbunyi "Persatuan Indonesia", dengan simbol beringin. Pohon beringin dimaknai sebagai tempat berteduh, sehingga Pancasila ibarat payung di mana bangsa Indonesia dapat berlindung dan merasa aman.
Selain itu pohon beringin memiliki akar tunggang yang kuat, diartikan persatuan bangsa yang mengakar kuat di tiap-tiap warga Indonesia. Serta sulur yang dimaknai sebagai suku, keturunan, dan agama yang beraneka ragam.
Arti Kepala Banteng
insanpelajar.com ©2020 Merdeka.com
Makna lambang Pancasila dari sila keempat. Kepala banteng merupakan simbol sila keempat yang berbunyi "Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan".
Banteng termasuk binatang sosial yang gemar berkerumun. Saat banteng bergerombol, menjadi sosok lebih kuat dan sulit untuk diserang oleh pemangsa lain. Menggambarkan budaya bangsa Indonesia yang berkumpul, berdiskusi, dan bermufakat dalam mengambil keputusan.
Arti Padi dan Kapas
insanpelajar.com ©2020 Merdeka.com
Makna lambang Pancasila sila kelima atau yang terakhir, yang berbunyi "Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia". Sila yang dilambangkan dengan gambar padi di kiri dan kapas sebelah kanan atas.
Padi dimaknai sebagai ketersediaan makanan. Sedangkan kapas melambangkan ketersediaan pakaian. Keduanya merupakan unsur penting manusia untuk bertahan hidup. Tanpa sandang dan pangan, manusia merasa lebih sulit untuk hidup nyaman.
Pita Bertuliskan Semboyan Bhinneka Tunggal Ika
insanpelajar.com ©2020 Merdeka.com
Makna lambang Pancasila berikutnya pada bagian paling bawah, terdapat pita putih yang digenggam oleh cakar burung Garuda. Pita bertuliskan "Bhinneka Tunggal Ika" dengan tinta warna hitam.
Diambil dari penggalan kitab Sutasoma karya Mpu Tantular. Bhinneka berarti berbeda-beda, tunggal artinya satu, dan ika berarti itu. Sehingga secara bahasa, bhinneka tunggal ika, memiliki arti "berbeda-beda tetapi tetap satu".
Nusantara memiliki segudang deretan suku, budaya, bahasa, hingga ras yang unik. Keanekaragaman di setiap daerah tersebut menjadi kekayaan yang patut dibanggakan. Meskipun Indonesia berbeda-beda, tapi pada hakikatnya tetap satu kesatuan. Menggambarkan persatuan dan kesatuan Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sejarah Lambang Garuda Pancasila
insanpelajar.com ©2020 Merdeka.com
Usai kemerdekaan, selan antara tahun 1945-1949, dirasakan bahwa Indonesia membutuhkan sebuah lambang negara. Sehingga dibentuklah tim Panitia Lencana Negara dibawah koordinator mentri negara, Sultan Hamid II.
Mereka bertugas menyeleksi usulan rancangan lambang negara untuk diajukan pada pemerintah. Akhirnya terpilih dua lambang usulan dari Sultan Hamid II dan M Yamin. Tetapi karya milik M Yamin ditolak pemerintah, sebab menyertakan sinar-sinar matahari, seraya simbol mengikuti Jepang.
Setelah diskusi panjang dan koordinasi dengan presiden Republik Indonesia Serikat (RIS), Soekarno dan perdana mentrinya M Hatta. Sultan Hamid II berupaya untuk menyempurnakan lambang burung Garuda Pancasila.
Hingga akhirnya resmi dipakai tanggal 11 Februari 1950 dalam sidang RIS. Serta sang presiden mulai memperkenalkan pada masyarakat Indonesia saat di hotel Des Indes, pada tanggal 15 Februari 1950.
Setelah diresmikan, Sultan Hamid II dan Soekarno tetap berusaha memperbaiki Lambang Garuda Pancasila. Berawal dari burung Garuda yang gundul telah diganti oleh Soekarno, karena dinilai menyerupai simbol negara Amerika Serikat.
Serta sebelumnya cakar burung Garuda yang memegang bendera merah putih. Kini telah berganti menjadi pita putih bertuliskan "Bhinneka Tunggal Ika".