Apa itu Saraf Kejepit? Kenali Gejala, Penyebab dan Cara Penanganannya
Simak pengertian saraf kejepit beserta gejala, penyebab dan cara penanganannya yang tepat.
Simak pengertian saraf kejepit beserta gejala, penyebab dan cara penanganannya yang tepat.
Apa itu Saraf Kejepit? Kenali Gejala, Penyebab dan Cara Penanganannya
Meski kerap didengar, saraf kejepit merupakan suatu penyakit yang tidak banyak diketahui orang.
Penyebab saraf terjepit atau dikenal juga sebagai kecetit datang dari berbagai faktor, antara lain usia, kebiasaan sehari-hari, hingga kondisi medis tertentu.
Pengobatannya pun tak bisa dilakukan secara sembarangan, mengingat tindakan yang kurang tepat dapat meningkatkan risiko kerusakan permanen pada saraf.
Bahkan penyakit ini pada dasarnya bisa dicegah dan bisa diobati dengan penanganan yang tepat.
Lantas apa itu saraf kejepit? Dilansir dari siloamhospitals.com dan berbagai sumber, Kamis (16/5) berikut informasi selengkapnya.
-
Bagaimana cara menghindari saraf kejepit? Untuk mencegah terjadinya saraf kejepit, penting bagi setiap individu untuk menyadari dan menghindari kebiasaan-kebiasaan di atas. Selain itu, penting juga untuk memperhatikan postur tubuh saat duduk, berdiri, dan beraktivitas sehari-hari.
-
Bagaimana cara mencegah saraf kejepit? Jaga postur tubuh yang baik Hindari duduk atau berdiri dalam posisi yang salah, dan pastikan Anda menggunakan kursi dan meja yang ergonomis. Ubah posisi dan lakukan peregangan secara berkala untuk mengurangi tekanan pada tulang belakang. • Berolahraga secara teratur Olahraga dapat menjaga tubuh agar tetap fleksibel, kuat, dan sehat. Lakukan latihan-latihan ringan seperti jalan kaki, berenang, atau bersepeda. Hindari olahraga yang terlalu keras atau yang memberikan tekanan pada tulang belakang. • Turunkan berat badan yang berlebih Berat badan yang berlebih bisa memberikan beban lebih pada cakram tulang belakang dan menyebabkan saraf kejepit. Turunkan berat badan dengan cara diet sehat dan olahraga teratur. • Hindari mengangkat benda berat secara tidak benar Mengangkat benda berat dengan gerakan yang tidak benar bisa menyebabkan cedera atau tekanan pada tulang belakang. Gunakan teknik yang benar saat mengangkat benda berat, yaitu dengan menekuk lutut dan pinggul, bukan punggung. Jangan memutar tubuh saat mengangkat benda berat. • Konsultasi dengan dokter jika memiliki penyakit artritis reumatoid Artritis reumatoid adalah peradangan sendi yang bisa menekan saraf di sekitarnya dan menyebabkan saraf kejepit. Konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat untuk mengurangi peradangan dan mencegah kerusakan sendi.
-
Apa yang dimaksud dengan saraf kejepit? Saraf kejepit adalah kondisi di mana saraf tertekan oleh jaringan di sekitarnya, seperti otot, tulang, atau ligamen.
-
Bagaimana cara mengatasi saraf kejepit agar sembuh total? "Saraf kejepit itu bisa sembuh total. Hanya saja kondisi yang sudah terjadi itu tidak balik secara sempurna. Tetapi kalau ditangani dengan tepat, saraf kejepit bisa sembuh tanpa muncul gejala lagi," jelas Omar.
-
Kapan pemijatan dapat membantu mengatasi saraf kejepit? Lebih lanjut, menurut Omar, pemijatan hanya perlu dilakukan jika seseorang mengalami rasa nyeri akibat permasalahan otot."Massage memang secara umum bisa membuat otot-otot kita rileks," jelas Omar beberapa waktu lalu.
-
Di mana saraf kejepit bisa terjadi? Kondisi ini dapat terjadi di berbagai bagian tubuh, seperti leher, punggung, pinggang, pergelangan tangan, atau siku.
Apa itu Saraf Terjepit?
Saraf terjepit merupakan suatu kondisi di mana terjadi tekanan berlebih pada saraf oleh jaringan-jaringan di sekitarnya, seperti jaringan tulang dan otot.
Gangguan pada saraf ini dapat terjadi di seluruh bagian tubuh terutama tulang belakang, pergelangan tangan, dan lainnya.
Tanda yang paling umum dirasakan penderita saat mengalami saraf terjepit adalah rasa nyeri terpusat di area tubuh terkait.
Penyebab Saraf Terjepit
Secara kondisi, saraf kejepit terjadi saat jaringan tubuh mengalami tekanan terlalu besar.
Namun kita perlu mengetahui mengapa kondisi ini bisa terjadi dari berbagai faktor berikut:
1. Lansia.
Kelenturan bantalan tulang belakang akan berkurang seiring bertambahnya usia, sehingga meningkatkan risiko terjadinya saraf terjepit.
Obesitas atau berat badan berlebih.
2. Radang sendi.
3. Cedera akibat olahraga terlalu berat atau terjatuh.
4. Mengangkat beban berat dengan posisi yang kurang tepat.
5. Jarang bergerak atau berolahraga.
6. Melakukan kegiatan secara berulang atau berlebihan, seperti membungkuk.
Gejala Saraf Terjepit
Saraf kejepit sering terjadi mirip dengan kondisi sakit biasa. Namun sebenarnya ada beberapa kondisi yang tak umum terjadi.
Saraf kejepit merupakan kondisi saat saraf tidak bisa berfungsi dengan normal ketika mendapat tekanan berlebih dari jaringan yang ada di sekitarnya.
Sehingga akan timbul rasa nyeri yang menjadi indikasi terjadinya saraf terjepit.
Rasa nyeri yang muncul dari saraf terjepit sering disalahartikan sebagai rasa nyeri biasa, sehingga tak sedikit yang menyepelekan penyakit ini.
Akan tetapi ada beberapa tanda-tanda yang bisa kita kenali lebih dini. Beberapa di antaranya:
-Bagian tubuh terasa sakit disertai sensasi terbakar
- Kesemutan
- Mati rasa atau kebas
- Otot melemah di bagian tubuh yang terkena saraf terjepit
Cara Penanganan Saraf Kejepit
Ada beberapa cara penanganan saraf kejepit yang bisa dilakukan agar tidak semakin parah, yaitu:
Diagnosis Saraf Terjepit
Selain mengamati gejala-gejalanya, pemeriksaan penunjang fisik yang biasanya dilakukan oleh dokter untuk mendiagnosis saraf terjepit adalah:
-CT scan
-Sinar-X (rontgen)
-MRI (Magnetic Resonance Imaging)
-EMG (Elektromiografi)
Pengobatan Saraf Terjepit secara Mandiri di Rumah
Berikut beberapa cara mengatasi saraf terjepit yang bisa diterapkan di rumah, antara lain:
1. Kompres Dingin dan Hangat
Saraf terjepit adalah gangguan saraf yang bisa menimbulkan rasa nyeri. Oleh karena itu, Anda disarankan untuk memberikan kompres air dingin dan hangat secara bergantian pada bagian tubuh tersebut.
Kompres air dingin bertujuan meredakan rasa nyeri. Sementara itu, kompres hangat berfungsi untuk memperlancar aliran darah sekaligus membuat otot menjadi lebih rileks sehingga mengurangi tekanan pada saraf dan mempercepat proses penyembuhan.
2. Istirahat
Jika tidak terlalu parah, saraf terjepit bisa sembuh dengan sendirinya. Anda hanya perlu beristirahat sampai bagian tubuh yang bermasalah benar-benar pulih kembali. Anda tetap diperbolehkan beraktivitas seperti biasa, namun hindari aktivitas yang terlalu berat agar tidak terjadi komplikasi lainnya.
3. Rutin Berolahraga
Anda bisa mulai menerapkan gaya hidup aktif dengan rutin berolahraga untuk mengurangi risiko mengalami saraf terjepit. Cobalah gerakan atau jenis olahraga ringan terlebih dahulu seperti berjalan kaki di pagi hari, jogging, dan berenang.
Pengobatan Saraf Terjepit secara Medis
Apabila kondisi Anda tak kunjung membaik setelah melakukan beberapa langkah di atas, maka segera kunjungi dokter untuk memperoleh pengobatan saraf terjepit secara medis, seperti:
1. Pemberian Obat Pereda Nyeri
Obat pereda nyeri memang bisa didapatkan di apotek terdekat. Namun, akan lebih baik dan aman apabila obat pereda nyeri tersebut diresepkan oleh dokter secara langsung. Mengingat dosisnya pun akan disesuaikan dengan kondisi Anda.
Apabila Anda belum sempat datang ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan, manfaatkan saja layanan Telekonsultasi di aplikasi MySiloam yang memungkinkan Anda bertemu dengan dokter secara online melalui video. Unduh aplikasinya sekarang dan nikmati fitur-fitur yang tersedia!
2. Terapi
Cara lain dari pengobatan saraf terjepit adalah melalui terapi. Terapi ini bertujuan untuk menguatkan sekaligus meregangkan otot di bagian tubuh yang mengalami saraf terjepit.
Dengan melakukannya secara rutin, secara perlahan kondisi Anda pun diharapkan bisa kembali pulih.
3. Operasi
Tindakan terakhir untuk menangani saraf terjepit adalah operasi. Operasi dilakukan ketika pengobatan sebelumnya tidak membuahkan hasil.
Dokter akan mengecek terlebih dahulu lokasi saraf yang terjepit untuk menentukan jenis operasi yang paling tepat.
Perlu diketahui, jenis operasi saraf terjepit yang dilakukan pada bagian tubuh tertentu bisa saja berbeda dengan bagian tubuh lainnya.