Arti Surat Al Maun Hingga Kisah Tragis di Balik Turunnya Wahyu Allah
Arti surat Al Maun yakni berupa peringatan terhadap manusia untuk tidak berperilaku tercela. Bukan tanpa alasan, surat yang ke-107 di dalam Alquran tersebut diturunkan Allah lantaran terjadi sebuah kisah tragis yang terjadi di masa lampau.
Arti Surat Al Maun sebenarnya memiliki makna yang mendalam bagi kehidupan manusia di muka bumi sebagai makhluk ciptaan-Nya. Al Maun tergolong sebagai surat Makiyah, yakni wahyu Allah yang diturunkan secara bertahap di Tanah Suci Mekah.
Di dalamnya, arti Surat Al Maun yakni berupa peringatan terhadap manusia untuk tidak berperilaku tercela. Bukan tanpa alasan, surat yang ke-107 di dalam Alquran tersebut diturunkan Allah lantaran terjadi sebuah kisah tragis yang terjadi di masa lampau.
-
Apa yang dimaksud dengan Daarul Quran? Tulisan ini buah pemikiran KH Ahmad Kosasih M Ag, Pimpinan Dewan Syariah Daarul Qur’an
-
Bagaimana penampilan Ameena dalam kajian Islam? Ameena Atta terlihat sungguh menggemaskan dan feminin dengan dress floral putih yang lengan panjang! Wah, cantik banget deh!
-
Bagaimana Al-Quran diturunkan? Turunnya Al-Quran sendiri terjadi secara berangsur-angsur dalam kurun waktu 23 tahun.
-
Apa saja isi kandungan surat Ali-Imran? Isi Kandungan Surat Ali-Imran Surat Ali Imran dinamakan “Az-Zahrawaani” (dua cemerlang), karena surat ini menjelaskan hal-hal yang disembunyikan para ahli kitab, seperti kejadian dan kelahiran Nabi Isa AS, kedatangan Nabi Muhammad SAW, dan lain sebagainya.
-
Apa yang dimaksud dengan beriman kepada kitab-kitab Allah? Iman kepada kitab Allah SWT merupakan keyakinan dan kepercayaan yang ditanamkan dalam diri seseorang terhadap kebenaran dan ajaran yang terkandung dalam kitab-kitab yang diwahyukan oleh Allah SWT.
-
Kapan Kiai Sya'roni hafal Al-Qur'an? Kiai Sya'roni Ahmadi asal Kudus, Jawa Tengah dikenal alim sejak belia. Pada usia 11 tahun, ia hafal Kitab Alfiyah Ibnu Malik. Kemudian, pada usia 14 tahun, ia yang saat itu sudah yatim piatu hafal Al-Qur'an.
Tentu saja, arti surat Al Maun tersebut dapat menjadi sebuah pelajaran dan pedoman bagi umat Islam dalam berperilaku. Hal tersebut tak lain agar manusia tidak kembali mengulangi peristiwa buruk di masa lampau dan mendapatkan berkah dari Allah SWT hingga akhir hayat.
Lantas, apa sebenarnya isi dan arti Surat Al Maun yang diturunkan kepada umat manusia tersebut? simak pembahasannya secara lebih lengkap berikut ini seperti yang telah berhasil dirangkum dari berbagai sumber.
Arti Surat Al Maun
Surat dan wahyu Allah yang turun setelah Surat Al Quraisy ini sejatinya memiliki arti harafiahnya berupa bantuan penting. Secara lebih ringkas, arti Surat Al Maun tersebut tak lain menerangkan sifat atau watak manusia yang seringkali dilakukan.
©2020 Merdeka.com
Surat Al Maun sendiri terdiri dari tujuh ayat yang dapat menjadi renungan bagi umat Islam. Beberapa renungan tersebut antara lain agar terus salung memberi dan mengasihi, terlebih kepada kaum yang tergolong membutuhkan bantuan seperti fakir miskin hingga anak yatim piatu. Berikut bunyi indah dan arti Surat Al Maun sesuai Alquran:
1. Ara aitalladzi yukadzibu biddiin
Artinya: Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?
2. Fa dzalikallaadzi yadu ‘ul yatiim
Artinya: Maka itulah orang yang menghardik anak yatim
3. Wa laa yahuddu ‘ala ta ‘amil miskiin
Artinya: dan tidak mendorong memberi makan orang miskin
4. Fa wailul lil musallin
Artinya: Maka celakalah orang yang salat
5. Alladzina hum ‘an salatihim saahuun
Artinya: (yaitu) orang-orang yang lalai terhadap salatnya,
6. Alladzina hum yura un
Artinya: yang berbuat ria
7. Wa yamna ‘unal maa ‘un
Artinya: dan enggan (memberikan) bantuan
Tujuan Diturunkannya Surat Al Maun
Dikutip dari Liputan6, berdasarkan Terjemah Tafsir Jalalain Asbaabun Nuzul (1990), Imam Jalaluddin AL-Mahalli dan Imam Jalaluddin As-Suyuti menjelaskan bahwa terdapat sebuah hadist Tharif Abu Thalhah yang berasal dari Ibnu Abbas R.A menerangkan arti Surat Al Maun tak lain ditujukan bagi orang munafik.
Yang dimaksudkan orang munafik pada Surat Al Maun adalah mereka yang selalu pamer perihal ibadah salat kepada orang mukmin lainnya. Hal inilah yang kemudian disebut dengan riya. Saat dirinya tak berada di sekeliling orang mukmin lainnya, maka dirinya akan lebih memilih untuk meninggalkan salat dengan tanpa alasan.
©Shutterstock
Hal seperti itu merupakan perilaku yang tidak disukai Allah. Sebab seorang mukmin yang menjalankan salat dengan cara sedemikian rupa hanyalah bertujuan untuk pamer semata, bukan untuk mencari ridha dan rahmat dari Allah SWT.
Selain itu, tafsir dari Surat Al Maun juga dapat diartikan mengenai perihal orang mukmin yang menunaikan salat namun tidak menghayati tujuan dari didirikannya salat tersebut. Bahkan, seorang mukim tersebut dianggap tidak mengetahui secara pasti tujuan salat yang berupa upaya untuk menjauhkan dirinya dari kemungkaran.
Arti Surat Al Maun yang berikutnya ditujukan sebagai peringatan agar umat Islam tidak melakukan perbuatan tercela berupa menghindari pembayaran zakat, tak mau bersedekah kepada fakir miskin, hingga tidak memiliki belas kasih terhadap para yatim piatu yang membutuhkan bantuan. Beberapa watak yang disebutkan tersebut dapat digolongkan sebagai pendusta agama Islam.
Kisah Penyebab Turunnya Surat Al Maun
Berdasarkan dari banyak ahli, Surat Al Maun diturunkan bukan tanpa sebab. Hal ini dianggap memiliki keterkaitan dengan kisah dan watak dari Abu Sufyan. Dalam buku Tafsir Nurul Qur’an oleh Allamah Kamal Faqih Imani yang terbit pada tahun 2006 terdapat pernyataan sebagai berikut,
“Abu Sufyan biasa membunuh dua unta besar setiap hari untuk disantap bersama kaumnya. Namun, pada suatu hari ada seorang anak yatim mendatangi pintunya dan meminta pertolongan. Alih-alih mendapat pertolongan, Abu Sufyan malah memukul anak yatim itu dengan tongkat dan mengusirnya”.
alalam.ir
Abu Sufyan dinilai merupakan sosok yang baik apabila di hadapan banyak orang atau kaumnya. Namun, rupanya hal tersebut bertolak belakang saat dirinya tidak sedang dikelilingi oleh banyak orang.
Kisah itulah yang kemudian menjadi penyebab Allah menurunkan Surat Al Maun. Hal tersebut secara langsung diperingatkan oleh Allah pada ayat ke-4 hingga ke-7, di mana menerangkan tentang ciri-ciri orang munafik yang akan mendapatkan balasannya kelak di kemudian hari.
(mdk/mta)