Korban Tragedi Kanjuruhan Tanya Polisi 'Salah Saya Apa', Sikap Kapolres Disorot
Di sela-sela proses autopsi Sabtu (5/11) lalu, Kapolres Malang AKBP Putu Kholis Aryana langsung dihampiri salah satu korban selamat. Korban menyampaikan isi hati.
Tragedi Kanjuruhan 1 Oktober silam masih menyisakan luka mendalam bagi masyarakat, terlebih keluarga korban. Sabtu (5/11) lalu, proses autopsi dilakukan dengan dimulainya penggalian makam NDR (16) dan NDA (13).
Di sela-sela proses, Kapolres Malang AKBP Putu Kholis Aryana langsung dihampiri salah satu korban selamat. Korban menyampaikan isi hati.
-
Kapan tragedi Kanjuruhan terjadi? Puncaknya meletus pada Tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022.
-
Kenapa rumput Stadion Pakansari diganti? Selain mengganti rumput, sistem drainase pun akan diperbaiki. Sejak beroperasi pada 2016, rumput Stadion Pakansari, belum pernah diganti sama sekali. Meski begitu, stadion berkapasita 30 ribu penonton itu, masih digunakan sebagai home base Persikabo 1973 dalam mengarungi Liga 1.
-
Di mana tragedi ini terjadi? Hari ini, 13 November pada tahun 1998 silam, terjadi demonstrasi besar-besaran di kawasan Semanggi, Jakarta.
-
Kapan tragedi ini terjadi? Tragedi Semanggi I terjadi pada 11-13 November 1998. Kejadian ini menyebabkan tewasnya 17 warga sipil.
-
Siapa yang menjadi korban dalam tragedi Kanjuruhan? Tragedi Kanjuruhan merupakan peristiwa kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur saat pertandingan antara Arema FC dan Persebaya.135 orang menjadi korban akibat terkunci di stadion. Mereka tewas karena terjadi penumpukan dan berdesak-desakan mencari pintu keluar.
-
Apa yang terjadi di pertandingan PPSM Magelang dan Persip Pekalongan yang menyebabkan kericuhan? Peristiwa itu berawal saat salah satu suporter tuan rumah masuk ke dalam lapangan. Suporter itu membawa bola dan memasukan bola ke dalam gawang Persip Pekalongan. Aksi itu kemudian diikuti puluhan suporter lainnya masuk ke lapangan.
Merasa tak melakukan aksi anarki, korban melempar pertanyaan soal kesalahan apa yang telah diperbuatnya hingga harus menerima nasib demikian. Sikap Putu pun menjadi sorotan. Simak ulasan selengkapnya berikut ini.
Korban Kanjuruhan Hampiri Kapolres Malang
Mengenakan seragam lengkap, AKBP Putu Kholis Aryana berdiri dan mendengarkan curahan hati korban. Nampak dari kejauhan, proses penggalian makam korban tragedi Kanjuruhan masih dilakukan.
Putu terdiam lantaran mendengar keluh kesah seorang korban selamat yang mendatanginya kala itu. Hal tersebut pun terungkap melalui sebuah video amatir yang diunggah akun Instagram @majeliskopi08.
Sembari dirangkul, pria yang diketahui bernama Paidi tersebut seketika meluapkan isi hati. Paidi merasa tak terima mendapat imbas dari gas air mata meski dirinya mengaku tak melakukan hal-hal anarki saat di lokasi kejadian.
Instagram/@majeliskopi08 ©2022 Merdeka.com
"Saya enggak melempar, saya enggak ke atas, tolong. Itu yang saya minta tolong. Saya dari Pasuruan, ndan," ungkapnya.
Curhat tentang Kondisi Anak & Diri Sendiri
Lebih lanjut Paidi curhat, dia tak sendiri. Kala itu, Paidi bersama sang buah hati menyaksikan laga Arema dan Persebaya yang berakhir tragis.
Alhasil, kini dia dan sang buah hati harus menerima akibatnya. Paidi menyebut sejak kejadian, dia mengalami gangguan hingga terpasang pen pada kakinya.
Hal tersebut membuatnya terpaksa melakukan aktivitasnya sebagai kepala keluarga secara terbatas. Demikian pula dengan sang buah hati yang kini diakuinya tak dapat bersekolah.
Instagram/@majeliskopi08 ©2022 Merdeka.com
"Salah saya apa? Salah saya apa? Anak saya enggak bisa sekolah, ndan. Anak saya sekarang enggak bisa sekolah. Kemana pun saya cuma satu, saya enggak bisa kemana-mana, anak saya enggak bisa apa-apa sekarang," lanjutnya.
Sikap Kapolres Malang
Mendengar jeritan hati Paidi atas kondisi dirinya dan sang buah hati, AKBP Putu pun meresponsnya dengan lembut. Dia lantas melontarkan permintaan maaf. AKBP Putu berjanji bakal meneruskan kabar tersebut ke Polres Pasuruan hingga Polda Jatim.
"Nanti yang masih sakit nanti kami infokan ke Polda maupun ke Polres Pasuruan untuk dilakukan pengecekan secara berkala. Nuwun sewu, nuwun pangapunten," ungkap Putu, dikutip dari video.
Instagram/@majeliskopi08 ©2022 Merdeka.com
"Salah saya apa ndan? Itu mohon njenengan jawab," sambung Paidi.
Paidi masih tak terima hingga dia melontarkan pertanyaan soal 'salah apa'. AKBP Putu lantas menegaskan, kesalahan justru terletak pada sikap anggota saat berada di lokasi kejadian.
"Bapak enggak salah, yang salah dari petugas kami," terang Putu.
"Saya enggak bisa jalan, masih ada pennya. Saya enggak bisa kemana-mana, anak saya pun enggak bisa sekolah," ulang Paidi.
Sikap Kapolres Malang Tuai Sorotan
Melihat ketenangan serta sikap AKBP Putu yang rendah hati berinteraksi dengan korban selamat membuat publik memberi banyak apresiasi.
"Kapolres bijak dan tenang.... Pemimpin rendah hati seperti nya kapolres ini," tulis akun @fathoni_siregar
"Bagus ini kapolresnya, gak arogan, gak memba diri, gak bikin drama sandiwara, secara ksatria mengakui kesalahan. Beda jauh yaa dengan oknum-oknum yang hobinya cuci tangan," tulis akun @medionsuryo
Video
Salah seorang korban selamat dalam tragedi Kanjuruhan mendatangi Kapolres Malang.
Berikut video selengkapnya yang dapat Anda saksikan.