Bagaimana Cara Manusia Menerima Catatan Amalnya di Akhirat Kelak, Simak Penjelasannya
Penjelasan mengenai Yaumul HIsab dan bagaimana cara manusia menerima catatan amal mereka di akhirat.
Penjelasan mengenai Yaumul HIsab dan bagaimana cara manusia menerima catatan amal mereka di akhirat.
Bagaimana Cara Manusia Menerima Catatan Amalnya di Akhirat Kelak, Simak Penjelasannya
Bagaimana cara manusia menerima catatan amalnya kelak di akhirat?
Amal yang diperbuat oleh tiap manusia kelak akan dihitung dan ditimbang oleh Allah SWT.
Peristiwa perhitungan amal manusia kelak di akhirat disebut dengan Yaumul Hisab. Hal tersebut seperti disebutkan dalam Al-Quran surat Sad ayat 16.
Setelah terdapat hasil perhitungan tersebut kemudian manusia menerima catatan amal mereka selama hidup di dunia.
Simak ulasan selengkapnya dilansir dari berbagai sumber, Juamt (14/6/2024):
-
Kenapa ucapan selamat Tahun Baru Islam 1 Muharram 1445 Hijriah menjadi trending? Guna merayakannya, Anda bisa mengirimkan ucapan selamat tahun baru Hijriah 1 Muharam kepada sesama kaum muslimin. Anda bisa memberikan ucapan ini kepada orang-orang tersayang, mulai dari teman, kolega, atasan kantor, sahabat hingga keluarga.
-
Apa yang dimaksud dengan surat Yasin? Surat Yasin adalah salah satu surat dalam Al Quran yang disebut sebagai jantung Al Quran.
-
Kenapa sholat subuh menjadi trending topik? Berikut merdeka.com membagikan tata cara dan bacaan sholat subuh sendiri ataupun berjamaah. Dilansir dari berbagai sumber, Jumat (12/1/2024):
-
Kapan pantun lucu Islami mulai populer? Pantun merupakan salah satu karya sastra yang populer dan masih diminati hingga saat ini.
-
Apa isi dari Surat Yasin? Surat Yasin adalah surat ke-36 dalam Alquran dan tergolong surat Makiyah karena diturunkan di Kota Mekkah. Di dalamnya terdapat 83 ayat, di mana setiap ayat-ayatnya memiliki bacaan yang pendek sehingga mudah dilafalkan ataupun dihafalkan. Surat Yasin memiliki banyak makna yang terkandung di dalamnya.
Cara Manusia Menerima Catatan Amal
Mengutip dari laman gramedia, yaumul hisab adalah hari dimana semua amal baik dan buruk seseorang selama hidupnya di dunia akan diperhitungkan.
Pada hari itu manusia tidak akan dapat mengelak dan berdusta tentang segala perbuatannya.
Sebab seluruh anggota tubuhnya akan menjadi saksi atas segala perbuatannya.
Setelah Yaumul Hisab selesai, orang memeriksa Yaumul Mizan, yaitu hari di mana amal orang akan ditimbang.
Baru setelah itu tibalah Yaumul Jaza, hari pembalasan atas perbuatan manusia. Allah SWT berfirman:
يَوْمَ يَبْعَثُهُمُ اللَّهُ جَمِيعًا فَيُنَبِّئُهُم بِمَا عَمِلُوا أَحْصَاهُ اللَّهُ وَنَسُوهُ وَاللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ شَهِيدٌ
"Pada hari Allah membangkitkan mereka semua dari kematian, Dia memberi tahu mereka apa yang mereka lakukan.
Allah mengumpulkan (mencatat) perbuatan meskipun mereka melupakannya. Dan Allah menjadi saksi atas segala sesuatu,"
Allah SWT kemudian akan memberikan sebuah buku catatan amal tentang perbuatan setiap manusia selama hidup di dunia.
Beberapa orang menerima buku catatan dengan tangan kanan. Sementara ada juga yang menerimanya dengan tangan kiri.
Beberapa orang juga disebut ada yang menerima buku catatan amal dari belakang mereka.
Bagaimana Manusia Menerima Buku Catatan Amal?
Seperti disebutkan di atas, setiap manusia bisa menerima buku catatan amal mereka di akhirat dengan cara yang berbeda-beda.
Menerima buku catatan amal dengan tangan kanan mengindikasikan kabar baik yang diterima seseorang.
Hal ini dijelaskan Allah SWT dalam Al-Qur'an surah Al Haqqah ayat 19-22:
فَأَمَّا مَنْ أوتي كتبهُ بِيَمِينِهِ فَيَقُولُ هَاؤُمُ اقْرَوا كتبية ، إِنِّي ظَنَنتُ إِنِّي مُلَقٍ حِسَابَيَهُ، فَهُوَ في عيشَةٍ رَاضِيَةٍ فِي جَنَّةٍ عَالِيَة
Artinya: "Adapun orang-orang yang diberikan kepadanya kitabnya dari sebelah kanannya, maka dia berkata, 'Ambillah, bacalah kitabku (ini)',
Sesungguhnya aku yakin, bahwa sesungguhnya aku akan menemui hisab terhadap diriku.
Maka orang itu berada dalam kehidupan yang menyenangkan, dalam surga yang tinggi,"
Sementara itu, orang yang menerima catatan dengan tangan kiri maupun membelakanginya menandakan ketidaksenangan dari mereka atas hasil catatan amal.
Hal tersebut sebagaimana dijelaskan dalam surah lain surah Al Insyiqaq ayat 7-12:
فاما من أُوتِيَ كِتْبَهُ بِيَمِينِهِ ، فَسَوْفَ يُحَاسَبُ مَنْ حِسَابًا يَسِيرًا ، وَيَنْقَلِبُ إِلَى أَهْلِهِ مَسْرُورًا وا مَا مَنْ أُوتِيَ كِتَبَه وَرَاءَ ظَهِيهِ ، فَسَوْفَ يَدْعُوا ثبُورًا ، وَيَصَلى سَعِيرًا
Artinya: "Adapun orang yang diberikan kitabnya dari sebelah kanannya, maka dia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah,
dan dia akan kembali kepada kaumnya (yang sama-sama beriman) dengan gembira.
Adapun orang-orang yang diberikan kitabnya dari belakang, maka dia akan berteriak, "Celakalah aku!" Dan dia akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka),"
Setiap amal dan perbuatan manusia akan ditimbang dengan seadil-adilnya oleh Allah SWT. Hal itu seperti tertulis dalam surat Al Anbiya ayat 47:
وَنَضَعُ الْمَوَازِينَ الْقِسْطَ لِيَوْمِ الْقِيَامَةِ فَلَا تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْئًا ۖ وَإِنْ كَانَ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ أَتَيْنَا بِهَا ۗ وَكَفَىٰ بِنَا حَاسِبِينَ
Artinya: "Dan Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari Kiamat, maka tidak seorang pun dirugikan walau sedikit;
sekalipun hanya seberat biji sawi, pasti Kami mendatangkannya (pahala). Dan cukuplah Kami yang membuat perhitungan." (QS. Al Anbiya: 47).
- Allah Menerima Taubat, Tapi Ada Batas Waktunya! Mengapa Ini Penting untuk Kita Pahami?
- Allah SWT Ternyata Lebih Bangga kepada Manusia Dibanding Malaikat dan Nabi, ini Alasannya
- Cara Sedekah untuk Orang yang Sudah Meninggal, Simak Penjelasannya
- Cara Menulis Insya Allah yang Benar, Ketahui Arti dan Keutaman Mengucapnya
Setelah melalui penimbangan amal perbuatan saat Yaumul Mizan, manusia kemudian akan melewati sirath.
Sirath ini adalah jembatan untuk membawa mereka ke surga atau neraka yang wujudnya sangat tipis.
Setiap manusia melewati sirath tersebut dengan bermacam-macam cara sesuai dengan amal yang telah diperbuatnya.
Amalan Pertama yang Dihisab
Amalan pertama yang diperhitungkan bagi seorang muslim pada hari akhir ialah ibadah sholatnya. Tentang Abu Hurairah Nabi SAW bersabda:
"Amalan pertama seorang hamba yang diperhitungkan pada hari kiamat adalah shalat. Jika doanya baik,
Ia akan memperoleh kebahagiaan dan keselamatan. Jika shalatnya terputus, dia akan bertobat dan binasa,"
Secara umum, amalan wajib terus ditambah dengan amalan sunnah hingga kebaikan bertambah.
Karena itu keburukan teratasi dan kemudian seseorang masuk surga dengan rahmat Allah SWT.