Biarkan Anak Lakukan Penganiayaan, AKBP Achiruddin Ternyata Dulu Aniaya Tukang Parkir
Eks Kabag Bin Opsnal Ditnarkoba Polda Sumut AKBP Achiruddin Hasibuan disebut pernah lakukan penganiayaan terhadap tukang parkir.
Eks Kabag Bin Opsnal Ditnarkoba Polda Sumut AKBP Achiruddin Hasibuan resmi dinonaktifkan dari jabatannya.
Dia terbukti melanggar kode etik usai diduga membiarkan anaknya melakukan penganiayaan, kepada seorang mahasiswa bernama Ken Admiral pada Desember 2022 lalu.
-
Apa saja kasus yang viral dan baru ditangani polisi? Ragam Kasus Usai Viral Polisi Baru Bergerak Media sosial kerap menjadi sarana masyarakat menyuarakan kegelisahan Termasuk jika berhubungan dengan kepolisian yang tak kunjung bergerak mengusut laporan Kasus viral yang baru langsung diusut memunculkan istilah 'no viral, no justice' Kasus pertama Jalan Rusak di Lampung Video Tiktok Bima Yudho Saputro membahas alasan Lampung tak maju-maju viral Menurut Bima, penyebabnya buruknya infrastruktur, pendidikan, dan mental koruptif pejabat Kasus kedua Ibu Beri Minum Kopi Kepada Bayi Video seorang ibu memberi minum kopi susu saset kepada bayi berusia 7 bulan viral Januari lalu Kasus ketiga Penganiayaan Mario Dandy Aksi Mario menganiaya David viral di Twitter Kasus ini turut menyeret ayah Mario, Rafael Alun Trisambodo, pejabat Ditjen Pajak Kasus keempat Penganiayaan Aditya Hasibuan Anak dari eks Kabag Binops Ditnarkoba Polda Sumut ini melakukan penganiayaan ke Ken Admiral AKBP Achiruddin juga dipecat secara tidak hormat dari kepolisian karena ikut terlibat Kasus kelima Koboi Jalanan Tol Tomang David Yulianto 'koboi' penodong senjata ke sopir taksi online, Hendra viral di media sosial David menggunakan mobil Mazda dengan pelat nomot dinas kepolisian palsu
-
Bagaimana kasus-kasus viral ini diusut polisi? Ragam Kasus Usai Viral Polisi Baru Bergerak Media sosial kerap menjadi sarana masyarakat menyuarakan kegelisahan Termasuk jika berhubungan dengan kepolisian yang tak kunjung bergerak mengusut laporan Kasus viral yang baru langsung diusut memunculkan istilah 'no viral, no justice'
-
Apa yang terjadi di video yang viral? Video berdurasi 20 detik tersebut memperlihatkan seseorang yang diklaim sebagai Gibran yang sedang menggendong bayi sambil mengumandangkan takbir.
-
Kenapa video tersebut viral? Video yang diunggahnya ini pun viral dan menuai perhatian warganet."YaAllah Kau bangunkan aku tengah malam, aku kira aku mimpi saat ku lihat suamiku sedang sujud," tulisnya di awal video yang diunggahnya.
-
Apa yang terjadi dalam video viral tersebut? Video yang menampilkan seorang sopir truk video call dengan keluarga dan menyatakan tak memperbolehkan anaknya jadi polisi viral di media sosial. Video itu diambil di depan kantor Polsek Tebo Tengah, Kabupaten Tebo, Jambi.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
Terbaru, beredar kabar jika perwira menengah itu ternyata juga pernah dilaporkan atas kasus penganiayaan terhadap seorang tukang parkir. Simak ulasannya:
AKBP Achiruddin Disebut Pernah Dilaporkan Kasus Pengniayaan
Melansir dari laman metrorakyat, disebutkan jika AKBP Achiruddin Hasibuan ternyata pernah dilaporkan atas dugaan kasus penganiayaan pada tahun 2017 lalu.
Achiruddin yang pada saat itu masih berpangkat Komisaris Polisi, diduga melakukan kekerasan terhadap seorang juru parkir bernama Najirman (64) di salah satu rumah makan mewah di Medan, Sumatera Utara.
Kronologi Pemukulan
Disebutkan, bahwa pada saat itu Achiruddin tidak terima saat ditegur salah memarkirkan mobilnya di area parkir sepeda motor. Merasa tersinggung, setelah keluar dari restoran Achiruddin lalu menemui Najirman dan memarahi tukang parkir tersebut hingga melakukan kekerasan.
"Kompol AH kemudian melayangkan kakinya untuk menendang pria tua ini sampai tersungkur jatuh disaksikan cucunya Zailani (14). Tidak hanya ditendang, pukulan telak pun dilayangkan oleh AH dan bersarang diwajah pria tua penjaga parkir itu," seperti dikutip dari laman metrorakyat (27/4).
Najirman bersama cucunya pun melaporkan peristiwa tersebut ke Propam Polda Sumatera Utara. Laporan dengan nomor STTLP/329/IV2017/SPKT III pun disebut sudah diterima pada bulan Mei 2017 lalu.
AKBP Achiruddin Diduga Biarkan Anak Lakukan Penganiayaan
Terbaru, AKBP Achiruddin resmi dinonaktifkan dari jabatannya usai terbukti melakukan pelanggaran kode etik karena diduga membiarkan anaknya melakukan penganiayaan.
"Kami telah melakukan pemeriksaan terhadap AH (AKBP Achiruddin) dan terbukti melakukan pembiaran. Sehingga terbukti melanggar kode etik profesi dan sementara dievaluasi serta dinonjob. Sementara tidak menjabat sebagai Kabag Bin Opsnal Ditnarkoba Polda Sumut dan kami tahan di ruangan khusus," kata Direktur Propam Polda Sumut Kombes Pol Dudung Adijono.
Sebelumnya, tindakan penganiayaan yang dilakukan oleh Aditya Hasibuan alias AH terhadap seorang mahasiswa bernama Ken Admiral alias KA, viral di media sosial usai akun twitter @mazzini_gsp mengunggah aksi penganiayaan tersebut.
Kasus Penganiayaan Viral di Medsos
Kasus penganiayaan itu terjadi pada 22 Desember 2022 di rumah tersangka di Jalan Karya Dalam, Kecamatan Medan Helvetia, Kota Medan, sekitar pukul 02.30 WIB. Video penganiayaan itu sempat viral di media sosial.
Penganiayaan itu berawal saat kaca spion mobil milik korban dirusak oleh tersangka sehari sebelum pemukulan. Perusakan itu dipicu percakapan antara tersangka dengan korban melalui pesan daring terkait hubungan rekan dari KA.
Selanjutnya, tersangka dan korban bertemu di Jalan Ringroad Kota Medan. Di situ tersangka merusak spion mobil milik korban. Tak sampai di situ, tersangka juga sempat memukul korban hingga mengalami luka di bagian pelipis.
Kemudian, KA bersama teman-temannya mendatangi rumah AH. Saat meminta pertanggungjawaban, korban malah dianiaya AH hingga luka-luka. Penganiayaan itu bahkan dilakukan tersangka di hadapan orang tuanya yakni AKBP Achiruddin.
Karena melakukan pembiaran adanya kekerasan, AKBP Achiruddin Hasibuan terbukti melanggar kode etik sesuai dengan Pasal 13 Huruf N Perkap No 7 tahun 2022 tentang Kode Etik Profesi dan Fungsi Kode Etik Polri. Saat ini Achiruddin sudah ditahan di tempat khusus (patsus). Ancaman sanksi juga menantinya.
Ditetapkan Jadi Tersangka
Dirkrimum Polda Sumut Kombes Sumaryono mengatakan, jika pihaknya menerima laporan dari korban Ken pada 22 Desember 2022 lalu. Namun, AH malah turut melaporkan balik Ken dengan nomor LP 3903/XII/2022.
Setelah kasus ditarik oleh Ditreskrimum Polda Sumatera Utara, dari hasil gelar perkara atas adanya dua laporan tersebut dinyatakan jika laporan AH bukan merupakan tindak pidana sehingga dihentikan.
Sumaryono mengatakan, Polisi telah melakukan penjemputan paksa terhadap AH usai ditetapkan sebagai tersangka sesuai Pasal 351 ayat 2.