Bikin Melongo, Anggota TNI Ini Sukses Ternak Domba Sampai 300 Ekor
Seorang anggota TNI miliki ternak domba hingga 300 ekor di tengah hutan Ponorogo. Begini penampakannya.
Seorang anggota TNI miliki ternak domba hingga 300 ekor di tengah hutan Ponorogo. Begini penampakannya.
Bikin Melongo, Anggota TNI Ini Sukses Ternak Domba Sampai 300 Ekor
Memiliki kesibukan lain di luar pekerjaan utama tentu menjadi pilihan bagi beberapa orang untuk menambah pundi-pundi rupiah.
Salah satunya adalah dengan beternak. Ternak merupakan cara mudah untuk berinvestasi dengan mudah dan murah.
- Berseragam Lengkap Bintang Dua TNI Tangani Kebakaran Lahan, Berjibaku sama Prajurit Padamkan Api
- Gondrong Berkumis dan Jenggot Tebal, Wajah Sangar Bripka Polisi ini Berubah Usai Pangkas Rambut
- Anggota Brimob Nekat 'Tembak' Cewek di Tengah Tugas, Endingnya Jadi Sorotan
- Jenderal TNI Melongo Melihat Pria Asal Papua Miliki Tinggi 149 CM Lolos Jadi Polisi 'Bisa Masuk'
Seperti yang dilakukan oleh seorang anggota TNI Angkatan Darat asal Ponorogo yang berani membuka usaha sebagai peternak domba.
Memulai bisnisnya dengan puluhan ekor domba, kini ia mampu mengembangkan hingga ratusan ekor domba dalam waktu 4 tahun.
Bahkan ia kini mampu mempekerjakan empat orang sebagai pengurus ternaknya di kandang.
Seperti apa ulasannya? Melansir dari kanal YouTube Jejak Richard, Rabu (19/6) berikut informasi selengkapnya.
Sebuah peternakan domba berdiri di tengah hutan kayu putih, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.
Berbeda dari peternakan pada umumnya, lokasi peternakan domba tersebut berada di sekitar hutan jati dan terpencil dari kota.
Adapun pemilik peternakan itu merupakan anggota TNI bernama Peltu Bambang Purwanto.
Usahanya itu konon banyak dikenal orang hingga sempat viral di media sosial karena menginspirasi.
Menurut informasi yang dibagikan dalam video, Peltu Bambang mengembangkan bisnisnya itu sejak 4 tahun yang lalu.
Awalnya ia hanya memelihara 70 ekor domba. Namun seiring berjalannya waktu, ia bisa mengembangkan jumlah ternaknya menjadi 300 ekor.
Peltu Bambang tak sendirian dalam merawat bisnis tersebut.
Ia mempekerjakan empat orang dengan tugas yang berbeda-beda mulai pembersih kandang, mengurus makanan hingga susu, sampai bertugas mengembala para domba.
Menurut penuturan salah seorang pekerja, domba tersebut rutin digembalakan setiap hari mulai pukul 10 pagi sampai jam 16 sore.
Tidak semua domba akan dibawa ke hutan untuk digembalakan dan sisanya masih ada yang ditinggal.
"Yang habis melahirkan ditinggal di kandang. Yang tidak sehat juga ditinggal," ucap seorang pekerja.
Adapun alasan domba tersebut digembalakan antara lain untuk memenuhi kebutuhan makanan mereka yang tak cukup bila hanya mengandalkan pakan harian di kandang.
Dengan digembalakan, domba akan mencari makan sendiri hingga kenyang di hutan.
"Dulu di kandang tapi kurang kenyang," tambahnya.
Meski harus membawa puluhan hingga ratusan domba, pekerja itu mengaku tak khawatir akan kehilangan ternaknya.
Menurutnya, domba merupakan hewan koloni yang secara insting akan mencari kelompoknya bila terpisah saat digembalakan.