Budidaya Cacing, Anak Muda Ini Berhasil Raup Keuntungan Jutaan Rupiah
Cerita sukses pemuda bisnis budidaya cacing da berhasil raup untung jutaan rupiah
Banyak orang mungkin menganggap bahwa cacing merupakan hewan yang menjijikan. Namun siapa sangka, jika hewan tak bertulang belakang ini justru memiliki nilai komersil cukup menjanjikan.
Sebab, permintaan kebutuhan cacing tanah di Indonesia sendiri lumayan tinggi. Hal ini dikarenakan hewan tersebut dibutuhkan dalam banyak hal. Seorang pemuda asal Madiun, Jawa Timur bernama Ahmad Latif bahkan sukses menjadi peternak cacing di wilayahnya.
-
Apa yang menginspirasi dari kisah bisnis pempek ini? Kisah bisnis istri polisi ini seketika menuai beragam tanggapan dari publik. Banyak apresiasi hingga dukungan yang dilayangkan bagi keduanya.
-
Bagaimana kata-kata inspiratif pengusaha muda membantu dalam membangun bisnis? "Memulai perlu keberanian, membesarkan perlu ilmu. Itulah kuncinya dalam berbisnis."
-
Apa pesan utama yang ingin disampaikan oleh kata-kata inspiratif pengusaha muda? "Alasanku menjadi pebisnis karena mau membuka banyak lapangan kerja dan banyak bermanfaat buat orang lain."
-
Apa itu inspirasi? Inspirasi adalah tindakan atau kekuatan untuk melatih pengaruh yang mengangkat atau menstimulasi kecerdasan atau emosi.
-
Siapa yang menginspirasi dengan kisahnya? Perempuan 22 tahun itu baru saja mengikuti program Singapore-Indonesia Youth Leaders Exhange Program (SIYLEP). Dia didapuk menjadi Duta Pemuda Indonesia 2023 dan mewakili Provinsi Banten di Program Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN) yang diselenggarakan oleh Kemenpora RI. Kisahnya turut menginspirasi. Banten provinsi wisata dan budaya Disampaikan Sheila, dirinya bersama 34 perwakilan dari berbagai daerah di Indonesia lainnya bertandang ke Singapura selama lima hari.SIEYLAP sendiri mengusung tema pariwisata yang dikenalkan secara maksimal oleh dirinya. "Sekaligus memperkenalkan tentang Banten dan mengenalkan potensi wisata Banten kepada delegasi Singapura.
-
Apa yang membuat kisah ini menjadi inspiratif? Kisah anak sopir berhasil lolos seleksi anggota Polri ini sontak mencuri perhatian publik.
Setiap bulan, ia berhasil meraup untung hingga jutaan rupiah. Bisnis rumahannya itu cukup cepat berkembang. Ia bahkan bisa memasok sebanyak 850 kilogram cacing per bulannya ke berbagai daerah di Tanah Air. Simak ulasan selengkapnya:
Pemuda Sukses Ternak Cacing
Youtube/Tanilink TV ©2021 Merdeka.com
Melansir dari video di kanal Youtube Tanilink TV, Ahmad Latif menceritakan bagaimana awal mula dirinya memulai bisnis budidaya cacing di rumahnya.
Latif mengatakan, dirinya memulai bisnis itu pada akhir tahun 2015 saat dirinya masih duduk di bangku kuliah. Ia memulai usahanya itu dengan skala kecil.
Latif bahkan mengaku, awalnya ia hanya membeli bibit cacing sebanyak 50 kilogram dan mulai membudidayakannya di dapur rumahnya.
"Saya dulu usaha cacing sejak 2015 akhir itu masih (kuliah) semester tiga. Awalnya itu belum punya kandang masih di dalam dapur malah," kata Latif, dikutip dari Youtube Tanilink TV.
Hasilkan Jutaan Rupiah Setiap Bulan
Tak disangka, bisnis rumahnya itu cukup berkembang baik. Sekarang, Latif bahkan bisa mengantongi keuntungan mencapai jutaan rupiah dari budidaya cacing.
Dalam satu kandang budidayanya, Latif memiliki beberapa media ternak yang satu kotaknya berisi sekitar 5 kilogram cacing. Per satu kilonya, hewan tersebut dihargai sebesar Rp40 ribu.
Latif bisa memanen cacing-cacing ternakannya itu setiap dua minggu sekali. Itu berarti, setiap bulan Latif bisa meraup untung capai jutaan rupiah dari dua kali hasil panennya.
Youtube/Tanilink TV ©2021 Merdeka.com
"Harga per kilo rata-rata Rp40 ribu, 5 kilo di kali 40 itu berarti Rp200 ribu per 2 minggu dan per kotak, ini kotaknya ada sembilan berarti tiap bulan dapat Rp3,6 juta (satu kandang)," kata host video.
"Dengan kebutuhan lahan ini (cuma) 3 meter kali 8 meter mas Latif bisa menghasilkan Rp3,6 juta. Ini ada ide menarik dengan lahan sekecil ini bisa menghasilkan uang Rp3,6 juta per bulan," tambahnya.
Bisa Pasok Sampai Ratusan Kilo Tiap Bulan
Saat ditanya, Latif mengaku bahwa selama pandemi Covid-19 ini bisnisnya justru mengalami peningkatan. Ia bahkan sampai bisa memasok sebanyak 850 kilogram cacing ke beberapa daerah di Indonesia.
"Pandemi ini (justru) alhamdulillah ada peningkatan, bulan kemarin bahkan sampai 850 kilo dalam satu bulan," kata Latif.
"Selama ini (kirim) ke arah timur sudah, Banyuwangi, Sidoarjo, Surabaya kalo arah barat itu sampai Sumatera. Kalau ke Kalimantan aksesnya masih terlalu sulit," tambahnya.
Budidaya Lain
Selain cacing, Latif juga mengembangkan budidaya beberapa hewan lain seperti ulat hongkong, ulat jerman, jangkrik alam, hingga jangkrik genggong. Tak hanya itu, dalam video tersebut ia juga membagikan beberapa tips dalam membudidayakan cacing mengenai pembuatan media ternak dan cara membedakan bibit cacing yang baik dan tidak.
Youtube/Tanilink TV ©2021 Merdeka.com
"Untuk media tanam, pakai limbah pabrik gula terus onggok aren, (limbah) budidaya jamur, kotoran sapi juga bisa yang penting takarannya pas. Untuk makananya itu dikasih 2 hari sekali," kata Latif.
"Kalau cacing enggak sehat itu biasanya warnanya pucet enggak merah seperti ini, yang kedua lengket lendirnya banyak. Itu cacing yang enggak sehat," tambahnya.
Budidaya cacing ternyata memang merupakan salah satu bisnis rumahan yang cukup menjanjikan. Sebab, perawatan hewan ini dinilai cukup mudah dan tak dibutuhkan keahlian khusus. Namun, peternak tentu memerlukan ketekunan yang tinggi.