Cara Duduk Makan Rasulullah, Begini Adabnya agar Bisa Dijadikan Teladan
Berusaha makan makanan yang diperoleh dengan baik dan halal sesuai dengan tuntunan syariat merupakan salah satu cara untuk memperoleh berkah Allah.
Berusaha makan makanan yang diperoleh dengan baik dan halal sesuai dengan tuntunan syariat merupakan salah satu cara untuk memperoleh berkah Allah.
Cara Duduk Makan Rasulullah, Begini Adabnya agar Bisa Dijadikan Teladan
Cara duduk makan Rasulullah bisa dijadikan teladan bagi seluruh umat Islam.
Berusaha makan makanan yang diperoleh dengan baik dan halal sesuai dengan tuntunan syariat merupakan salah satu cara untuk memperoleh berkah serta ridha dari Allah SWT.
Islam telah mengatur secara detail aspek dan praktik kehidupan manusia.
-
Bagaimana cara minum rasulullah yang dianjurkan? Cara minum rasulullah 3 tegukan ini harus diterapkan oleh setiap kaum muslim. Banyak orang minum sekali tandas atau langsung habis dalam sekali teguk. Sementara Rasulullah SAW mengajarkan untuk minum dengan tiga kali nafas dengan jeda di setiap teguknya. Pertama, beliau membaca basmalah kemudian membaca hamdallah. Lalu menjauhkan gelas dari mulutnya. Itu pun diulangi pada tegukan kedua dan ketiga.
-
Bagaimana Rasulullah SAW duduk ketika makan? Berikut beberapa cara duduk makan Rasulullah seperti dikutip dari NU Online:- Tidak makan sambil tiduran atau telentang. Tidak pula makan di tempat yang tersedia makanan tidak halal. - Tidak bersandar pada saat makan. Cara ini dimakruhkan dan dianggap kurang baik karena memperlihatkan duduknya orang yang sedang lahap dan nafsu makan. Akibatnya kita tidak bisa mengontrol daya tampung perut sendiri. Posisi duduk yang dianjurkan pada saat makan adalah menekuk kedua lutut dan menduduki bagian dalam telapak kaki, atau menegakkan betis dan paha kanan serta menduduki kaki yang kiri.
-
Bagaimana cara membaca doa makan? Dengan membaca doa makan tersebut dan mengucap kalimat basmalah sebelum menyantap makanan, dapat memberikan berkah kebaikan bagi siapa saja yang melakukan.
-
Kenapa membaca doa mau makan penting untuk umat Islam? Doa mau makan memiliki kepentingan yang mendalam dalam konteks kehidupan beragama, khususnya dalam Islam. Doa mau makan adalah ekspresi rasa syukur dan pengakuan bahwa segala rezeki yang diperoleh berasal dari Allah. Dengan membaca doa, umat Islam diingatkan untuk selalu menghormati dan mengakui peran Allah sebagai penyedia rezeki, memupuk rasa syukur, dan menjauhi sikap keserakahan.
-
Bagaimana cara para qori membaca Alquran raksasa di Masjid Agung Baiturrahman? Setiap pembacaan Alquran raksasa ini dibutuhkan paling tidak tiga qori. Dimana 1 qori bertugas untuk melantunkan ayat-ayat suci, sementara 2 qori lainnya bertugas untuk membuka setiap lembar halaman Alquran.
-
Bagaimana cara mengerjakan Puasa Ganti Ramadhan? Tata cara puasa ganti Ramadhan juga bisa dilakukan tidak secara berurutan. Misalnya, umat Islam bisa mengerjakan puasa ganti Ramadhan pada hari Senin, kemudian Rabu, kemudian Kamis. Mereka bisa menggantinya kapan saja asalkan utang puasa bisa dilunasi.
Termasuk dalam makan dan minum yang baik sebagaimana sudah diajarkan oleh Rasulullah SAW. Ketentuan itu berdasarkan hadist-hadist Rasulullah yang dirangkum oleh Syekh Abdul Basith Muhammad.
Lalu seperti apa cara duduk makan Rasulullah yang bisa dijadikan teladan? Melansir dari laman NU Online, berikut adalah ulasannya untuk diperhatikan dan dipahami.
Cara Duduk Makan Rasulullah
Adapun beberapa cara duduk makan Rasulullah atau adab yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari kaum muslim. Berikut adalah beberapa cara duduk makan Rasulullah seperti dikutip dari NU Online:
- Tidak makan sambil tiduran atau telentang. Tidak pula makan di tempat yang tersedia makanan tidak halal.
- Tidak bersandar pada saat makan. Cara ini dimakruhkan dan dianggap kurang baik karena memperlihatkan duduknya orang yang sedang lahap dan nafsu makan. Akibatnya kita tidak bisa mengontrol daya tampung perut sendiri. Posisi duduk yang dianjurkan pada saat makan adalah menekuk kedua lutut dan menduduki bagian dalam telapak kaki, atau menegakkan betis dan paha kanan serta menduduki kaki yang kiri.
- Duduk dengan rendah hati di hadapan makanan dan makan dari bagian pinggir makanan, serta membasuh kedua tangan sebelum dan setelah makan.
Adab Sebelum Makan Sesuai dengan Anjuran Islam
Cuci Tangan
"Rasulullah SAW jika beliau ingin tidur dalam keadaan junub, beliau berwudhu dahulu. Dan ketika beliau ingin makan atau minum beliau mencuci kedua tangannya, baru setelah itu beliau makan atau minum." (HR. Abu Daud no.222, An Nasa'i no.257, dishahihkan Al Albani dalam Shahih An Nasa'i)
Hal ini dikuatkan dengan sabda Rasulullah saw. dalam sebuah hadisnya, yang artinya:
“Apabila salah seorang di antara kalian makan, hendaklah ia membaca ‘Bismillah’ (dengan menyebut nama Allah). Jika ia lupa membacanya sebelum makan maka ucapkanlah ‘Bismillaahi fii awwalihi wa aakhirihi.” (HR. At-Tirmidzi)
Berikut doa sebelum makan:
“Allahumma baarik lanaa fiimaa rozaqtanaa wa qinaa 'adzaa bannaar”
Artinya:
“Ya Allah, semoga Engkau berkenan memberikan berkah (kemanfaatan) kepada kami atas apa yang telah Engkau anugerahkan kepada kami dan semoga Engaku berkenan menjaga kami dari siksa api neraka yang menyakitkan.”
Menggunakan Tangan Kanan
“Apabila salah seorang dari kalian makan, maka hendaklah makan dengan tangan kanan dan apabila dia minum, minumlah dengan tangan kanan. Karena setan apabila dia makan, makan dengan tangan kiri dan apabila minum, minum dengan tangan kiri.” (HR. Muslim)
Ambil Makanan Terdekat
Anjuran Nabi Muhammad SAW terkait makan adalah dianjurkan makan dari arah pinggir atau tepi dan memakan apa yang ada di sekitarnya (yang terdekat) sesuai sabdanya, yang artinya:
“Jika makanan diletakkan, maka mulailah dari pinggirnya dan jauhi (memulai) dari tengahnya, karena sesungguhnya barakah itu turun di tengah-tengah makanan.”
Jika dipetik hikmahnya, maka larangan mengambil makanan yang ada di hadapan orang lain adalah agar terhindar dari perbuatan kurang sopan, karena boleh jadi orang lain akan merasa terganggu dan bahkan merasa jijik dengan perbuatan tersebut.
Jangan Makan dan Minum Sambil Berdiri
Secara umum Rasulullah SAW lebih sering makan dan juga minum sambil duduk. Bisa dikatakan, beliau selalu minum dalam keadaan duduk kecuali dalam kondisi tertentu di mana Nabi terpaksa minum sambil berdiri, seperti misal tempatnya sempit atau karena tempat minum dalam posisi tergantung.
Adab makan dan minum ini penting untuk dilakukan setiap hari karena berkaitan dengan kesehatan. Saat makan, hendaknya Anda dalam posisi duduk dan jangan berdiri karena organ tubuh tidak berfungsi dengan baik yang meliputi usus, lambung dan juga ginjal.
Makan dengan Tiga Jari dan Dilarang Menjilat Jari Jemari
Makanlah dengan tiga jari dan jangan sampai menjilat jari jemarinya. Hal ini telah disebutkan dalam salah satu hadist yang berarti:
“Dahulu Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam makan dengan tiga jari dan menjilati tangannya setelah makan sebelum beliau bersihkan.” (HR. Muslim)
Adab ini juga berdasarkan pada hadis riwayat Bukhari, oleh Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah SAW bersabda:
”Jika salah satu di antara kalian makan, maka janganlah ia bersihkan tangannya sehingga ia jilati atau ia minta orang lain untuk menjilatinya.”
Tak Bernapas dalam Wadah saat MinumSelanjutnya jangan bernapas di dalam wadah saat Anda minum. Bernapaslah di luar wadah sesuai dengan hadist Nabi SAW:
Dari Abdullah bin Abi Qatadah dari ayahnya berkata, Rasulullah SAW bersabda: “Apabila seseorang di antara kamu minum maka janganlah dia bernapas di dalam wadah, dan apabila dia mendatangi kakus (istinja di tempat buang air) maka janganlah ia menyentuh kemaluannya dengan tangan kanan dan mengusapnya dengan tangan kanan.
Larangan meniup dalam wadah, sabda Nabi Muhammad SAW:
Abi Sa’id al-Khudri sesungguhnya ia berkata, Rasulullah saw. melarang minum sambil memecahkan lubang wadah air dan dilarang meniup air minum.
Jangan Makan Terlalu KenyangKetika Anda sudah merasa kenyang, berhentilah memaksakan makan karena bisa berpotensi membuat perut sakit. Organ pencernaan tidak tentu bisa mencerna makanan yang terlalu banyak masuk.
Ini merupakan salah satu adab makan dan minum sesuai dengan yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW. Ia bersadba:
“Tidaklah anak Adam memenuhi wadah yang lebih buruk dari perut. Cukuplah bagi anak Adam memakan beberapa suapan untuk menegakkan punggungnya. Namun jika ia harus (melebihkannya), hendaknya sepertiga perutnya (diisi) untuk makanan, sepertiga untuk minuman dan sepertiga lagi untuk bernapas”
Berdoa Usai Makan dan Minum
Usai mengawali kegiatan dengan doa, maka perlu ditutup juga dengan doa. Adab makan dan minum sesuai ajaran Rasulullah SAW ini bisa menjadi bentuk syukur pada makanan yang sudah disantap.
“Alhamdulillaahil ladzii ath'amanaa wa saqoonaa wa ja'alnaa muslimiin”
Artinya:
“Segala puji bagi Allah Ta'ala yang telah memberikan makanan dan minuman ini serta jadikan kami sebagai orang-orang islam.”