Cerita Asisten Dokter Asal Indonesia Dilecehkan Pasien di Jerman, Bokongnya Dipukul
Wanita bernama Trisna itu merasa terhina dan dilecehkan oleh pasiennya.
Pelecehan bisa terjadi pada semua orang, baik pria maupun wanita. Namun, pelecehan seringkali terjadi terhadap perempuan. Seperti yang baru saja dialami oleh WNI yang tengah bekerja sebagai asisten dokter di Jerman.
Wanita bernama Trisna itu merasa terhina dan dilecehkan oleh pasiennya. Pelaku tiba-tiba melayangkan tangannya ke pantat secara cepat dan menghindar, seakan tak terjadi apa-apa. Hal itu terjadi lagi, hingga lebih parah dan membuat WNI ini tak bisa tidur dengan beban pikiran.
-
Apa yang terjadi di video yang viral? Video berdurasi 20 detik tersebut memperlihatkan seseorang yang diklaim sebagai Gibran yang sedang menggendong bayi sambil mengumandangkan takbir.
-
Kenapa video tersebut viral? Video yang diunggahnya ini pun viral dan menuai perhatian warganet."YaAllah Kau bangunkan aku tengah malam, aku kira aku mimpi saat ku lihat suamiku sedang sujud," tulisnya di awal video yang diunggahnya.
-
Apa yang terjadi dalam video viral tersebut? Video yang menampilkan seorang sopir truk video call dengan keluarga dan menyatakan tak memperbolehkan anaknya jadi polisi viral di media sosial. Video itu diambil di depan kantor Polsek Tebo Tengah, Kabupaten Tebo, Jambi.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
-
Kenapa video ini menjadi viral? Video ini viral dan sukses bikin warganet ikut sedih.
Simak ulasannya berikut ini.
Pasien Paling Ekstrem dan Sudah Tua
Sekian kali Trisna atau yang akrab disapa kak Ina ini, menerima tindakan senonoh salah seorang pasiennya. Tak ingin menjelakkan klinik tempatnya bekerja, Trisna berusaha mengingatkan dengan kalimat yang baik.
"Kalau jabat tangan, bilang terima kasih oke. Tapi kalau sampai elus tangan begitu, saya bilang mohon jangan dilakukan. Karena saya tidak suka," kata Trisna seperti dikutip dari kanal YouTube Keluarga Bahagia Di Jerman.
Meski begitu, pria itu tetap saja ingin mengambil kesempatan untuk bisa membelai Trisna. Padahal sudah diberi peringatan tegas.
"Berulang, pokoknya beberapa kali dia kalau gak elus tangan ya pegang saya punya ini (lengan bagian atas). Tapi saya selalu kaya apa, bukan marah tapi peringati dia dengan kata-kata yang baik. Saya selalu ulang dan ulangi. Saya pikir mungkin dia sudah tua dan pikun," ungkapnya.
Pilih Selalu Sembunyi di Pojokan
Kanal YouTube Keluarga Bahagia Di Jerman ©2021 Merdeka.com
Karena kebiasaan aneh tersebut, Trisna selalu memilih menjauh dan pergi ke pojok ruangan. Supaya pelaku itu tak bisa ambil kesempatan.
"Tapi hari ini perasaan saya sudah enggak enak. Aduh, saya tidak mau. Karena beberapa kali dia sudah melakukan, dan saya sudah melaporkan ke pimpinan, saya punya dokter tempat bekerja. Saya merasa aneh. Kalau dia mau pulang, selesai ambil darah, tensi, semua, saya langsung berdiri menjauh ke pojokan. Bilang, sampai jumpa, saya selalu mundur," tutur Trisna.
Pukul Pantat Secara Cepat Langsung Menghindar
Kanal YouTube Keluarga Bahagia Di Jerman ©2021 Merdeka.com
Saat Trisna mengetik data di komputer, orang itu seketika melayangkan tangan ke pantat secara cepat. Sontak asisten dokter ini berbalik badan dan memicingkan mata karena terkejut. Sebegitu marahnya, Trisna sampai bingung dan tak bisa berkutik
"Saya di depan komputer dan harus ngetik semua data, saya berdiri posisi begini. Saya lagi mengetik, dia tiba-tiba tangannya itu memukul pantat saya dua kali. Saya speechless, yang membikin saya marah saat itu, sampai tidak bisa tidur. Kenapa saya tadi tidak marah, saya speechless yang kaget. Dia ngapain barusan, cepat kali mukul pantat," ujar Trisna.
Membisikkan Kalimat Senonoh
Bentakan dilontarkan, tapi pelaku berpura-pura hanya ingin menanyakan perihal vaksin Covid-19. Tak disangka, mendadak dengan berbisik, pelaku memuji pantat Trisna. Hal itu tentu saja membuat batinnya kian marah.
"Kamu barusan ngapain? Dia bilang, ah enggak saya tadi cuma mau tanya soal vaksin, sama bla bla bla. Jadi saya, oke saya pura-pura melupakan, padahal ini otak. Saya balik dan ngetik dengan menyamping. Tiba-tiba dia bisikin, bokong kamu bagus sekali. Apa tidak kurang ajar?," tegas Trisna.
Sedang Hamil Malah Dilecehkan
Seakan semakin merasa teraniaya, dengan posisi Trisna saat ini masih hamil buah hati keduanya. Rasa ingin melaporkan ke polisi pun makin memuncak.
"Saya sampai, ya Tuhan tolong. Ini kalau dia pegang lagi ini saya punya bokong, mau saya laporkan ke polisi. Apalagi saya ini sedang mengandung, jadi semakin merasa marah dan terhina. Dikondisi saya sedang bekerja, saya merasa teraniaya," kata Trisna.
Pelaku Mau Pegang Payudara
Kanal YouTube Keluarga Bahagia Di Jerman ©2021 Merdeka.com
Kemudian saat pemeriksaan tahap selanjutnya, Trisna tak sanggup lagi menahan emosi. Suaranya makin lantang dan bergetar. Ketika pelaku hendak melampiaskan nafsu ke bagian dada.
"Saya agak mundur agar bisa ambil dia punya darah, Dia angkat tangan ke dada saya. Tolong tangan Anda taruh bawah, dia angkat lagi ke arah saya punya dada. Saya langsung keras sekali, saya harus bilang berapa kali, tangan Anda harus diletakkan di bawah. Sampai suara saya bergetar," ucap Trisna.
Dokter Mulai Tegas, Pasien Pura-Pura Menyesal
Ketegasan Trisna dan ancaman yang dilontarkan tak membuat pelaku jera. Sebagai asisten dokter, ia masih berusaha bersikap profesional di pekerjaan. Tapi emosinya makin memuncak hingga dokter pun datang.
Kanal YouTube Keluarga Bahagia Di Jerman ©2021 Merdeka.com
"Karena sudah terlalu emosi ya. Ini saya pegang jarum, jangan sampai bikin saya gila naik. Bukan saya tusuk ke vena tapi saya tusuk sampai tulang ke sumsum. Mohon maaf, untung saya masih punya akal sehat," ucapnya menggebu.
Tapi sayang, pelaku malah berpura-pura tak bersalah dan hanya ingin membantu Trisna.
"Akhirnya dokter saya datang karena dengar suara saya. Dia langsung bilang, tolong Anda punya tangan taruh di bawah, hargai asisten saya, jangan macam-macam di sini. Iya maaf ya, tadi saya cuma mau bantu, alasannya," ungkap Trisna.
Pelaku Memasukkan Tangan ke Baju Trisna
Sebelum pasien itu pulang, Trisna menghindar untuk menyibukkan diri. Sayangnya, kondisi klinik sedang sepi pegawai. Sehingga pelaku bisa menyasarkan tanpa saksi mata. Tiba-tiba dia memasukkan tangannya ke baju Trisna dari leher belakang.
"Bisa-bisanya dia elus belakang leher saya, masukkan tangan ke dalam baju. Dengan nada sangat tinggi, tolong jangan sekali-kali jangan sentuh saya lagi. Dia langsung kaget [...] Jangan sentuh di daerah yang tidak seharusnya, saya sangat marah," terang Trisna.
Kanal YouTube Keluarga Bahagia Di Jerman ©2021 Merdeka.com
Semenjak kejadian eksteim tersebut, Trisna diminta dokter untuk tidak lagi menangani pasien pria itu. Begitu jijiknya Trisna, sampai membersihkan seluruh bagian. Seraya untuk menghapus memori kelamnya barusan.
"Saking jijiknya saya, kalian sebagai perempuan pasti tahu. Saya langsung ambil desinfektan, kasih bersih semuanya, sampai meja, lantai, saya enggak mau dia ada jejak kaki dan apa pun di sini. Saya merasa ternoda," pungkasnya.
(mdk/kur)