Cerita Kolonel TNI AL Masuk Akabri Pilih Matra Darat Malah Terpilih Jadi Pelaut, Sosok Ayahnya Anggota Brimob
Seorang prajurit TNI AL sedang berkumpul dan menceritakan kisah masa lalunya saat masih di AKABRI.
Perbincangan yang seru terekam dalam sebuah video di akun Tiktok @pujiprayitno_21 karena mempertemukan teman-teman lama satu angkatan di AKABRI tahun 1999.
Mereka telah berdinas selama puluhan tahun tapi di bidang yang berbeda-beda. Pertemuan itu terjadi di ruangan Dir Reskrimsus Polda Bengkulu, I Wayan Riko Setiawan.
- Mayjen Kunto Arief Terharu Dengar Cerita Ayah Almarhum Serda Rizal yang Gugur di Papua
- Anggota TNI AL Tembak Mati Warga di Makassar, Keluarga Minta Koptu SB Dihukum Berat
- Sujud di kaki sang Ibu, Perwira TNI AU Ini Jadi Sorotan Naik Pangkat Menjadi Kolonel 'Untuk Almarhum Bapak Semoga Engkau Bangga'
- Ayahnya Berpangkat Kopral, Kolonel TNI ini Ceritakan Perjuangan Lolos Akmil Tepis yang Berhasil Cuma Anak Jenderal
Pada momen itu, hadir para perwira TNI yang berpangkat Kolonel dan anggota Polri yang berpangkat Kombes. Salah satunya adalah Kolonel Syamsul Bahari.
Ia adalah seorang anggota TNI AL yang sebenarnya dulu ingin menjadi seorang TNI AD. Bagaimana momennya? Simak ulasannya sebagai berikut.
Kolonel TNI Masuk Akabri AL Pilih Matra Darat
Kumpul-kumpul kawan lama yang terjadi di ruangan Kombes Wayan itu disusul oleh Kolonel Syamsul Bahari. Ia datang dengan menggunakan seragam TNI AL lengkap dengan nama dan pangkat yang ada di pundaknya.
Sesampainya di lokasi, Syamsul Bahari langsung menceritakan kisah keluarganya. Ia ternyata merupakan seorang anak dari anggota Brimob di Bengkulu.
Namun, karena ditugaskan di Bangka, sang ayah pun meninggal di sana. Syamsul Bahri juga mengaku bahwa ia sudah putus hubungan dengan keluarga yang ada di Bangka. Sehingga tidak ada lagi komunikasi sampai sekarang.
“Jadi bapak saya itu dulu Brimob, Brimob zaman dulu. Orang Bengkulu. Cuma karena sudah lama dinas di Palembang, tinggal ke Bangka. Akhirnya sampai meninggal pun di Bangka,” kata Kolonel Syamsul Bahari.
“Jadi akhirnya saya sudah putus hubungan dengan keluarga. Jangankan rumah, saudara saja nggak ngerti saya,” kata Syamsul Bahari.
Dulu Pilih Matra Darat
Sebelum menjadi seorang TNI AL, anak terakhir dari 12 bersaudara itu ternyata dahulu memilih matra darat. Artinya, ia sama sekali tidak berharap untuk ditempatkan di TNI AL. Tapi takdir berkata lain.
“Kalau saya keempat-empatnya karena di Bangka itu nggak ada pangkalan Angkatan Laut, pilihan semuanya itu darat semuanya. Tapi alhamdulillah jadi Angkatan Laut karena laut mantap emang,” jelas Syamsul Bahari.
Meski dulu tidak memilih laut, Syamsul Bahari bersyukur di tempatkan di TNI AL. Pasalnya, sampai sekarang ia sudah pernah berkeliling ke seluruh penjuru negeri bahkan sampai ke luar negeri karena menjalankan tugas.
“Pokoknya kalau ASEAN itu sudah hafal lah, seluk beluknya. Mulai dari Thailand, FIlipina, Brunei, itu sudah bolak-balik. Kalau yang jauh-jauh itu mulai dari San Diego, San Francisco, terus Amerika itu ya sudahlah,” terang Syamsul Bahari.
Kolonel Syamsul Bahari juga pernah datang ke sebuah pangkalan militer Angkatan Laut Amerika yang ada di Samudera Pasifik bernama Kwajalein.
Di pangkalan itu, tidak sembarangan orang bisa datang, dan Syamsul Bahari mengaku pernah berkunjung ke tempat tersebut.
“Jadi di Samudera Pasifik itu ada pangkatan Angkatan Lautnya Amerika, namanya Kwajalein. Itu tidak semua orang bisa ke sana,” jelas Syamsul Bahari.