Cerita Mahfud MD Pernah Diperiksa KPK, Sebut Novel Baswedan Pantas jadi Jaksa Agung
Dalam ceritanya, Mahfud juga menyebut jika Novel Baswedan pantas menjadi Jaksa Agung.
Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Indonesia (Menko Polhukam), Mahfud MD baru-baru ini tampak berkunjung ke Universitas Gadjah Mada (UGM).
Dalam kunjungan tersebut, Mahfud melakukan dialog dengan Rektor UGM dan Pimpinan PTN/PTS se-provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Ia pun membahas tentang 'Perkembangan Situasi Aktual Politik, Hukum, dan Keamanan'.
-
Mengapa Mahfud MD dikabarkan mundur dari Menko Polhukam? Dia menilai, mundurnya Mahfud dari kabinet lantaran ingin fokus berkampanye dan mengikuti kontestasi di Pilpres 2024.
-
Apa yang dilakukan Mahfud Md selama menjadi Menko Polhukam? Selama menjabat sebagai Menko Polhukam, ada sejumlah gebrakan yang pernah dilakukan oleh Mahfud Md. Salah satunya, Menko Polhukam Mahfud Md membentuk tim gabungan pencari fakta (TGPF) untuk mengusut kasus Intan Jaya, Papua yang menewaskan empat orang, yakni warga sipil dan pendeta serta dua anggota TNI.
-
Apa pesan Mahfud MD kepada Pangdam, Bupati, dan Wali Kota? Untuk itu Mahfud berpesan kepada Pangdam, Bupati, Wali Kota agar tidak menjemput dan menjamunya setiap ke daerah.
-
Siapa yang membantah pernyataan Mahfud MD? Hal ini pun dibantah langsung oleh Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto.
-
Apa yang dilakukan Mahfud MD bersama Faisal Basri? Momen terakhirnya bersama almarhum adalah saat dirinya masih menjabat sebagai menko polhukam. Kala itu, Faisal Basri turut terlibat dalam tim ahli dari Satgas Anti Pencucian uang yang dibentuk pemerintah.
-
Siapa yang mengonfirmasi soal kabar pengunduran diri Mahfud MD? Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengaku belum mendapatkan informasi resmi terkait hal tersebut. Namun, dia mengaku mendengar kabar burung soal pengunduran diri Mahfud MD.
Di tengah dialognya, Mahfud MD menceritakan jika saat menjabat sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), dirinya pernah diperiksa oleh KPK. Dalam ceritanya, Mahfud juga menyebut jika Novel Baswedan pantas menjadi Jaksa Agung.
Berikut ulasan lengkapnya.
KPK Mau Dirobohkan
Youtube Universitas Gadjah Mada
Dilansir dari channel Youtube Universitas Gadjah Mada, Mahfud MD mengungkapkan jika Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sempat berkali-kali mau dirobohkan.
"Pak saya tahu soal KPK, tadi yang ditanyakan. Itu hal yang sama. Kalau bapak tanya ke saya, saya sejak dulu pro KPK, sejak dulu," kata Mahfud MD seperti dalam tayangan channel Youtube Universitas Gadjah Mada.
"Saya ketua MK berapa kali, 12 kali itu KPK mau dirobohkan lewat Undang-Undang saya menangkan KPK terus. Tetapi keputusan tentang KPK itu tidak hanya terletak di pemerintah saja, ada di DPR, ada di partai, ada di civil society," sambungnya.
Sebut Novel Pantas jadi Jaksa Agung
Youtube Universitas Gadjah Mada
Dalam tayangan tersebut, Mahfud MD menceritakan jika saat menjabat sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi, ia pernah diperiksa oleh KPK.
Novel Baswedan lah yang memeriksanya kala itu. Saat itu, Mahfud menyebut jika Novel pantas menjadi Jaksa Agung.
"Saya dengan Novel Baswedan baik. Waktu saya Ketua MK, saya datang ke dia ketika katanya ada kasus korupsi, saya datang diperiksa, saya diperiksa hanya enggak lebih dari 15 menit," kata Mahfud MD.
"Pak berdiri, Novel Baswedan. Pak kalau pemimpin negara seperti bapak, beres negara ini. Dia bilang begitu," sambungnya.
"Saya bilang, kalau saya jadi presiden, Anda Jaksa Agung," pungkasnya.
Novel Baswedan Tak Lolos Tes Wawasan Kebangsaan, Dipecat dari KPK
Beberapa waktu lalu, Direktur Sosialisasi dan Kampanye Anti-Korupsi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Giri Suprapdiono mengungkapkan identitas pegawai KPK yang masuk ke dalam 75 orang tak lolos Tes Wawasan Kebangsaan (TWK). Ia mengaku salah satu pegawai yang dinyatakan tidak lolos. Selain itu, ada pula nama penyidik senior KPK Novel Baswedan.
"Kurang lebih sama nama-nama yang beredar di media. Salah satunya Novel Baswedan," ujar Giri dalam diskusi Polemik Trijaya Dramaturgi KPK, di Jakarta, Sabtu (8/5) lalu.
Tak hanya itu, pegawai yang tak lolos terdiri dari pejabat di eselon 1, tiga pejabat di eselon, Kepala Biro SDM Kabag SDM, hingga Kabag Perancangan Perundang-undangan. Termasuk hampir semua Kasatgas serta seluruh pengurus inti dari Wadah Pegawai KPK.
"Menariknya hampir semua kasatgas yang berasal dari KPK, 7 kasatgas penyidikan, dan dua kasatgas penyelidikan juga bagian dari 75 itu tadi. Dan seluruh itu wadah pegawai dan ada beberapa orang sudah kita cukup kenal baik," terangnya.
Giri menjelaskan, Kasatgas yang tidak lolos tersebut saat ini tengah menangani kasus besar. Seperti Novel Baswedan yang tengah menangani terkait kasus korupsi kelautan di KKP, Andri Nainggolan saat ini mengusut kasus bansos.
"Beberapa penyidik yang memang sudah menangani kasus-kasus yang besar dan sebenarnya mereka-mereka sedang menangani kasus yang tidak bisa disampaikan kepada publik saat ini," ujarnya.
Sementara itu, ia menjelaskan pegawai yang melakukan tes yakni pegawai tetap dari kepolisian atau kelembagaan yang sudah mengundurkan diri. Mereka semua kemudian dites kembali.
"Jadi yang dites itu pegawai tidak tetap dan tetap. Pegawai tidak tetap itu misalkan entry LHKP, staff, satpam supporting. PNS yang belum mengundurkan diri tidak dites, kejaksaan tidak dites," jelasnya.
Video Cerita Mahfud Md Pernah Diperiksa KPK, Sebut Novel Pantas jadi Jaksa Agung
Berikut videonya.