Cerita Perwira TNI Ditugaskan di Batalyon 751 yang Hancur Lebur Usai Anggota Ngamuk
Kehadiran Tatang Subarna sebagai Komandan baru membawa perubahan.
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad), Brigjen TNI Tatang Subarna menceritakan kisahnya saat masih menjadi perwira menengah. Dia sempat dipercaya jadi komandan di Batalyon 751.
Kondisi di Batalyon 751 di Sentani, Jayapura, Papua, kala itu tidak kondusif. Anggota baru saja ngamuk sehingga terjadi kerusakan parah.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.
-
Di mana prajurit TNI AD ini berasal? Diungkapkan oleh pria asli Kaimana, Papua Barat ini bahwa sebelum memutuskan menikah, Ia sudah menjalin asmara atau berpacaran selama 3 tahun.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Siapa yang kagum dengan kekuatan TNI? Gamal Abdul Nasser Adalah Sahabat Dekat Presiden Sukarno Keduanya menjadi pelopor gerakan Non Blok. Karena dekat, Nasser bicara terus terang pada Presiden Sukarno.
-
Di mana ledakan gudang amunisi TNI terjadi? Lokasi ledakan Gudang Amunisi Daerah (Gudmurad) Desa Ciangsana, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (30/3) lalu menyisakan pertanyaan.
Hal ini bermula dari rasa tidak puas bawahan kepada atasan. Terkait biaya pengiriman jenazah prajurit.
Kehadiran Tatang sebagai Komandan baru di sana membuat perubahan. Sampai akhirnya Batalyon 751 memperoleh penghargaan di tahun 2011.
Kisah ini membekas indah. Melihat keberhasilan Tatang, para prajurit pun memberi kejutan istimewa sebelum dirinya bertolak ke Jawa.
Simak kisah selengkapnya berikut ini.
Tatang Muda Dilantik jadi Komandan
Melansir dari kanal YouTube TNI AD, mengisahkan sepak terjang Tatang Subarna saat menjadi Danyon.
Kanal YouTube TNI AD ©2021 Merdeka.com
Kala itu ia masih berpangkat Letnan Kolonel (Letkol). Tatang terpilih untuk mengemban amanat di Batalyon 751, Sentani, Papua.
"Kami waktu itu pembekalan Danyon. Kami juga tidak menyangka di luar dugaan, karena kami masih junior. Begitu saya jadi Danyon, penempatan itu mas, jadi Danyon 751," kata Tatang.
Peristiwa Mencekam di Sentani
Kanal YouTube TNI AD ©2021 Merdeka.com
Seorang personel Batalyon 751 tahun 2003-2016, Sertu Abidin pun menceritakan kisah pilu yang sempat terjadi. Demo besar-besaran para prajurit TNI AD membuat Markas Batalyon hancur.
"Waktu itu kami di Batalyon 751 BS, di Kodam Cendrawasih, Papua tahun 2009. Waktu itu 2004 ada keributan, yang intinya kekecewaan anggota terhadap sosok pimpinan. Kejadian anarkis dari anggota menembak, melempar batu. Sehingga Mako yang ada di Batalyon 751 hancur. Bisa dibilang 80 persen hancur. Bahkan ruangan Komandan rusak," cerita Abidin.
Tantangan Besar bagi Tatang untuk Bangkit
Tatang tentu terkejut saat ditunjuk jadi Danyon.
"Wah saya bilang, enggak main-main ini. Yang saya hadapi ini Batalyon yang kurang jelas. Baru selesai demo, banyak kerusakan yang diakibatkan anak buah itu fisik ya, belum yang non-fisik," ujar Tatang.
Kanal YouTube TNI AD ©2021 Merdeka.com
Meski begitu kehadiran Tatang membawa angin segar.
"Ini Batalyon terjelek mas, bukan yang adem ayem gitu, enggak ada. Ini Batalyon yang hancur lebur. Mungkin 751 ranking terbawah dari seluruh Batalyon di Angkatan Darat. Masuklah Tatang Subarna di situ," sambungnya.
Prajurit TNI Disejahterakan
Kanal YouTube TNI AD ©2021 Merdeka.com
Personel Batalyon 751 tahun 2010, Mayor Inf Harry mengungkapkan kehebatan Tatang dalam memimpin. Ia membuat peraturan baru dan mensejahterakan para personelnya.
"Banyak perubahan yang telah dilakukan oleh beliau (Tatang). Mulai dari pangkalan, organisasinya, personelnya, prajuritnya sendiri. Dia menerapkan reward dan punishment. Ada prajurit berprestasi, pasti diupacarakan, diberi penghargaan. Kesejahteraannya begitu diperhatikan," tutur Harry.
Perubahan Besar di Batalyon 751
Batalyon 751, Kanal YouTube TNI AD ©2021 Merdeka.com
Harapan Tatang untuk membuat Batalyon 751 bangkit pun kian menunjukkan hasil.
"Tentara datang dari Jawa, mereka kaget lihat 751. Gila, 751 sudah punya begini. Dulu apa yang ada di Batujajar, saya pikul semua saya buat di sana," papar Tatang.
Seluruh personel diminta terjun ikut membangun. Semua harus bergotong royong, baik dari prajurit muda hingga senior.
"Dulu lapangan, lapangan tembak itu rawa, mungkin orang bilang itu untuk jin buang anak. Tapi masuknya beliau, lapangan tembak diubah. Dari orang-orang kita yang bekerja, beliau (Tatang) mengajak seluruh perwira, tamtama, bintara, semua. Kemudian outbond untuk anak-anak prajurit yang sangat lengkap," ungkap Harry.
Perpisahan Tatang ke Jawa Bikin Terharu
Letkol Tatang Subarna membawa bintang terang di Batalyon 751. Lantas di tahun 2011 menerima penghargaan sebagai Batalyon terbaik kala itu.
"Saya tidak menyangka Batalyon 751 tahun 2011, merinding saya mas. Jadi Batalyon terbaik. Ternyata apa yang sudah kita lakukan, berbuah seperti itu, luar biasa. Saya dinobatkan jadi Batalyon terbaik. Luar biasa mas," ucap Tatang.
Kanal YouTube TNI AD ©2021 Merdeka.com
Bahkan kepulangan Tatang ke Jawa pun ada momen mengharukan. Ia diadang dan disandera para prajurit untuk menerima kejutan. Lantaran keberhasilannya memimpin dan membawa perubahan besar di sana.
"Saya pulang itu disandera sama anak buah, 'Komandan kita kayak preman kan?' Komandan ayo ganti baju dulu. Saya mau dibuat apa ini. Saya disuruh duduk di luar barisan prajurit, keluarga, ibu-ibu pawai. Katanya, ini acara khusus dari anak buah buat Komandan," pungkasnya.
Tatang diarak untuk pawai berkeliling Sentani. Seluruh personel mengenakan seragam terbaik.
(mdk/kur)