Ciri-Ciri dan Penyebab Penyakit Autoimun yang Diderita Ashanty
Dilansir dari Halodoc, penyakit autoimun merupakan penyakit yang terjadi dimana sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel yang sehat dalam tubuh. Padahal, sistem kekebalan tubuh seharusnya berfungsi sebagai pelindung tubuh untuk melawan penyakit dan sel jahat, seperti virus maupun bakteri.
Penyanyi cantik Ashanty tengah menjalani perawatan di rumah sakit kawasan Jakarta Selatan karena penyakit autoimun yang dideritanya. Bagi beberapa orang, penyakit autoimun mungkin jarang didengar.
Dilansir dari Halodoc, penyakit autoimun merupakan penyakit yang terjadi di mana sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel yang sehat dalam tubuh. Padahal, sistem kekebalan tubuh seharusnya berfungsi sebagai pelindung tubuh untuk melawan penyakit dan sel jahat, seperti virus maupun bakteri.
-
Apa itu penyakit autoimun? Penyakit autoimun merupakan keadaan di mana sistem imun tubuh menyerang jaringan dan organ tubuh sendiri.
-
Kenapa penyakit autoimun terjadi? Meskipun penyebab pasti dari penyakit autoimun belum sepenuhnya dipahami, ada beberapa faktor yang diduga berkontribusi pada perkembangan penyakit autoimun.
-
Bagaimana penyakit autoimun menyerang tubuh? Pada pengidap penyakit autoimun, sistem kekebalan tubuhnya justru akan menyerang tubuhnya sendiri. Sistem kekebalan Anda akan melepaskan protein yang disebut autoantibodi untuk menyerang sel-sel yang sehat.
-
Dimana penyakit autoimun menyerang tubuh? Setiap penyakit autoimun memiliki potensi untuk merusak organ-organ tertentu, tergantung pada jenis penyakitnya.
-
Gimana caranya mengurangi risiko penyakit autoimun? Pola makan sehat, olahraga, dan vaksinasi dapat kurangi risiko penyakit autoimun.
-
Apa saja jenis penyakit autoimun yang paling banyak dialami oleh masyarakat? Terdapat banyak jenis penyakit autoimun yang mempengaruhi berbagai bagian tubuh. Berikut adalah 10 jenis penyakit autoimun yang umum dijumpai dalam masyarakat.
Banyak dampak yang ditimbulkan dari penyakit autoimun dan banyak jenis penyakit autoimun, sehingga menimbulkan kesulitan untuk mendiagnosa seseorang mengidap gangguan ini atau tidak, dan pada jenis yang sama.
Ciri-Ciri atau Gejala Autoimun
Dilansir dari laman SiloamHospital ciri-ciri atau gejala yang dirasakan penderita autoimun dapat ringan dapat pula parah, tergantung kondisi tubuh.
Tetapi, terdapat beberapa gejala sama yang dirasakan oleh penderita penyakit autoimun :
1. Badan yang lelah berlebihan dan berkepanjangan (fatigue)
2. Nyeri di sekujur tubuh
3. Sering mengalami sariawan
3. Kesemutan pada tangan dan kaki
4. Rambut rontok parah
5. Brain fog (otak tertutup seperti kabut hingga sulit berkonsentrasi, kehilangan ingatan memory dan fokus ketika sedang beraktivitas)
6. Ruam pada kulit (seperti muncul ruam berbentuk kupu-kupu pada pipi)
Dilansir dari Halodoc dan beberapa sumber, hingga saat ini, penyakit autoimun belum diketahui penyebabnya secara pasti. Tetapi terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan seseorang berisiko mengidap penyakit autoimun, di antaranya :
Faktor Keturunan atau Genetik
Faktor keturunan atau genetik menjadi salah satu faktor yang dapat menyebabkan penyakit autoimun. Seseorang dengan riwayat keluarga yang memiliki penyakit autoimun memiliki kecenderungan lebih tinggi untuk terkena penyakit ini.
Tetapi, tidak semua orang dengan orang tua yang memiliki autoimun pasti terkena penyakit tersebut. Faktor ini bukan menjadi satu-satunya pemicu reaksi kekebalan tubuh.
Faktor Lingkungan
Faktor Lingkungan menjadi salah satu faktor yang dapat memicu penyakit autoimun. Faktor lingkungan meliputi paparan zat tertentu, seperti merkuri, asbes, emas, perak, pola makan yang kurang sehat serta pola hidup yang berantakan.
Faktor Infeksi
Dilansir dari HelloSehat, Infeksi virus dan bakteri diduga dapat memicu penyakit autoimun. Pada umumnya, penyakit autoimun sering dikaitkan dengan adanya gejala infeksi. Hal ini dikarenakan gejala penyakit autoimun sebagian besar diperburuk oleh infeksi tertentu.
Faktor Perubahan Hormon
Perubahan hormon dapat menjadi salah satu penyebab autoimun. Seperti contohnya penyakit autoimun menyerang ibu pasca-melahirkan. Hal tersebut memicu munculnya asumsi bahwa perubahan hormon memiliki korelasi dengan penyakit autoimun. Seperti ketika wanita usai melahirkan anak, atau ketika mengalami menopause.