Cara Mencegah Rematik Sejak Dini, Jadikan Gaya Hidup Sehat
Rematik adalah suatu kondisi autoimun kronis di mana tubuh menyerang sel-selnya sendiri, menyebabkan rasa sakit dan peradangan.
Meskipun tidak ada obat untuk rematik, pencegahan dini dan gaya hidup sehat dapat secara signifikan mengurangi risiko terkena kondisi ini.
Cara Mencegah Rematik Sejak Dini, Jadikan Gaya Hidup Sehat
Artritis reumatoid, atau yang biasa kita kenal dengan rematik, adalah suatu kondisi autoimun kronis di mana tubuh menyerang sel-selnya sendiri, menyebabkan rasa sakit dan peradangan. Meskipun rematik dapat memengaruhi sejumlah jaringan dan organ, termasuk jantung, penyakit ini lebih sering menargetkan persendian. Penyebab spesifik rematik belum teridentifikasi, namun sejumlah faktor risiko dan pilihan gaya hidup mungkin berperan.Artikel ini akan mengajak Anda untuk mengenal bagaimana cara mencegah rematik sejak dini dengan melibatkan keseharian Anda.
Berhenti Merokok
Merokok dan paparan asap rokok merupakan faktor risiko utama rematik. Sebuah penelitian menemukan bahwa risiko terkena rematik kira-kira dua kali lebih tinggi pada perokok dibandingkan mereka yang bukan perokok.
-
Apa itu rematik? Rematik, atau yang dikenal dengan rheumatoid arthritis (RA), adalah penyakit autoimun yang menyerang sendi tubuh.
-
Apa aja penyebab rematik? Orang dapat terkena rematik karena berbagai faktor yang berperan dalam perkembangan penyakit ini. Berikut beberapa penyebab umum rematik: 1. Faktor genetik Faktor keturunan dapat memainkan peran penting dalam risiko seseorang terkena rematik.
-
Kenapa rematik terjadi? Rematik merupakan penyakit yang terjadi akibat peradangan pada sendi, dan faktor-faktor seperti genetik, usia, dan kebiasaan hidup yang tidak sehat cenderung menjadi penyebabnya.
-
Gimana rematik bisa muncul karena faktor lingkungan? Paparan terhadap lingkungan tertentu juga dapat memengaruhi kemungkinan seseorang terkena rematik. Misalnya, paparan terhadap bahan kimia tertentu seperti asap rokok, polusi udara, atau zat kimia berbahaya dapat merangsang sistem kekebalan tubuh dan memicu peradangan pada sendi.
-
Bagaimana rematik bisa menyebabkan kerusakan sendi? Seiring waktu, rematik dapat menyebabkan persendian berubah bentuk dan bergeser dari tempatnya.
-
Siapa yang rentan terkena rematik? Jika ada anggota keluarga dekat yang memiliki riwayat penyakit rematik, risiko seseorang untuk mengembangkan penyakit tersebut lebih tinggi.
Merokok dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh dengan meningkatkan stres oksidatif pada tubuh, memicu peradangan, dan mendorong apoptosis (kematian sel). Berhenti merokok dan menghindari perokok pasif mungkin bisa membantu dalam mencegah perkembangan rematik.
Batasi Alkohol
Alkohol tidak harus sepenuhnya dilarang bagi penderita rematik, tetapi yang terbaik adalah menghindarinya. Jika Anda menderita rematik, kekhawatiran utama terhadap alkohol adalah interaksinya dengan obat-obatan yang mungkin Anda pakai untuk mengobati kondisi tersebut. Beberapa obat yang digunakan untuk mengobati rematik, seperti metotreksat, dapat merusak hati. Penggunaan alkohol, yang juga dapat melukai hati, dapat meningkatkan risiko tersebut.
Meminimalkan Keropos Tulang
Rematik dikaitkan dengan pengeroposan tulang dan osteoporosis. Nyeri dan kekakuan sendi akibat rematik dapat menyebabkan ketidakaktifan, sehingga meningkatkan risiko osteoporosis. Selain itu, obat glukokortikoid yang sering diresepkan untuk pengobatan rematik dapat menyebabkan keropos tulang yang signifikan.
Anda dapat membantu mencegah atau memperlambat pengeroposan tulang terkait rematik dengan:
- Pastikan makanan Anda kaya kalsium atau vitamin D
- Rutin latihan menahan beban
- Menghindari merokok
- Mengonsumsi suplemen untuk kesehatan tulang jika nutrisi ini sulit didapat dari makanan Anda
- Menghindari penggunaan glukokortikoid jangka panjang
Meningkatkan Kesehatan Mulut
Peradangan dapat berkontribusi pada perkembangan rematik. Untuk membantu mencegah peradangan, jagalah kondisi gigi dan gusi Anda, dan temui dokter gigi secara teratur untuk mencegah masalah kesehatan mulut kronis atau infeksi.
Sebuah studi tahun 2017 di Universitas Johns Hopkins menemukan bahwa beberapa jenis bakteri penyebab penyakit gusi, seperti Aggregatibacter actinomycetemcomitans, melepaskan racun yang memicu jenis produksi antibodi tertentu.
Antibodi ini ditemukan pada 62% penderita periodontitis kronis dan 43% penderita rematik, yang juga menunjukkan bahwa kedua kondisi tersebut mungkin dipicu oleh proses bakteri yang sama.
Tingkatkan Asupan Ikan
Ikan kaya akan sejumlah nutrisi, terutama asam lemak omega-3 serta vitamin A dan D. Mengonsumsi ikan secara teratur adalah ide yang baik dan bermanfaat bagi siapa pun. Terlebih, minyak ikan telah terbukti sangat membantu bagi penderita penyakit inflamasi dan berbagai jenis radang sendi, termasuk rematik.
Penelitian menunjukkan bahwa makan ikan beberapa kali seminggu dapat melindungi tubuh terhadap rematik.
Pertahankan Berat Badan yang Sehat
Pola makan yang sehat dapat bermanfaat dalam mencegah rematik. Obesitas telah dikaitkan dengan kondisi ini, dan menjaga berat badan yang sehat dapat mengurangi risiko rematik. Selain itu, sejumlah vitamin dan mineral—seperti vitamin D dan kalsium—dapat membantu mencegah perkembangan rematik dan osteoporosis.
Ada juga beberapa bukti bahwa diet anti inflamasi dapat membantu melawan rematik dan penyakit inflamasi lainnya. Pola makan ini biasanya mengandalkan unsur pola makan vegetarian, bebas gluten, dan Mediterania.
Meskipun pola makan ini tidak berdampak signifikan terhadap perkembangan penyakit, mengonsumsi atau menghindari makanan tertentu tampaknya membantu beberapa pasien rematik bila dikombinasikan dengan terapi lain.
Tetap Aktif
Olahraga teratur dapat membantu mencegah penyakit kronis. Olahraga dapat meningkatkan kesehatan tulang, kesehatan jantung, kesehatan mental, dan masih banyak lagi.
Semua jenis olahraga—aerobik, latihan beban, peregangan, dan yoga—juga dapat melindungi tubuh dari penyakit seperti rematik dan dapat membantu memperlambat perkembangan serta meringankan gejala penyakit.
Yoga, khususnya, dapat mengurangi rasa sakit, peradangan, dan stres, serta meningkatkan kesehatan mental, keseimbangan, dan kekuatan.
Beberapa contoh latihan terbaik untuk penderita rematik meliputi:- Peregangan
- Berjalan
- Yoga dan Tai chi
- Latihan akuatik
- Bersepeda
- Latihan kekuatan
Mengurangi Paparan terhadap Pencemar Lingkungan
Polutan lingkungan seperti bahan kimia yang digunakan dalam pembersihan dan produksi telah terbukti memicu sejumlah masalah kesehatan—terutama pada orang dengan gen tertentu.
Gen HLA telah dikaitkan dengan perkembangan rematik, dan penelitian menemukan bahwa polutan seperti dioksin dan asap rokok berhubungan dengan perkembangan penyakit pada orang dengan gen ini. Obat-obatan baru sedang diselidiki untuk menghalangi tindakan ini, namun menghindari bahan kimia berbahaya adalah yang terbaik jika memungkinkan.
Ambil Tindakan Dini
Rematik adalah penyakit kronis dan progresif yang dapat menyebabkan kerusakan sendi yang melumpuhkan. Gejala awal dapat berupa rasa kaku di pagi hari yang hilang dalam waktu sekitar satu jam.
Jika Anda merasa menderita rematik atau berisiko terkena kondisi tersebut, bicarakan dengan penyedia layanan kesehatan Anda. Perawatan dini dan agresif dengan obat-obatan yang membantu menghentikan peradangan adalah kunci untuk mencegah kerusakan sendi yang parah atau kerusakan pada organ lain.