Detik-Detik Presenter TV Israel Bom Gedung di Lebanon saat Live, Aksi Kejinya Tuai Kecaman Keras
Kritik juga datang dari dalam kalangan masyarakat Israel sendiri.
Seorang presenter televisi dari Israel mendapat kritik tajam setelah terekam melakukan aksi peledakan sebuah gedung di Lebanon saat siaran langsung. Dalam video yang beredar luas, Danny Kushmaro, presenter berita di Channel 12, terlihat mengenakan rompi pelindung dan helm, sementara seorang tentara Israel menunjukkan cara menggunakan alat peledak.
Tentara tersebut memberi tahu Kushmaro gedung yang akan diledakkan telah digunakan sebagai tempat peluncuran roket ke wilayah utara Israel. Setelah menghitung mundur, jurnalis tersebut menekan tombol detonator yang mengakibatkan gedung itu hancur seketika. Namun, tidak ada informasi lebih lanjut mengenai lokasi kejadian tersebut. Insiden ini memicu banyak kecaman di media sosial, di mana banyak netizen menilai tindakan tersebut sebagai pelanggaran serius terhadap etika jurnalistik.
- Ini Sosok Presenter TV Israel yang Bom Gedung di Lebanon saat Live, Orangtuanya Ternyata Imigran dari Rumania
- VIDEO Ikut Operasi Militer, Jurnalis Terkenal Israel Tekan Tombol Ledakkan Gedung di Lebanon
- Detik-Detik Israel Serang Menara Pemantau Pasukan Perdamaian PBB di Lebanon, TNI Terlempar Saat Proyektil Meledak
- Detik-Detik Mengerikan Sebuah Gedung Tinggi di Beirut Hancur Tak Tersisa Usai Dibom Israel, Belasan Warga Wafat Ada Anak Kecil
Etan Nechin, seorang koresponden dari Haaretz yang bertugas di New York, menyebut laporan Kushmaro sebagai "memuakkan". Dia menyoroti peristiwa ini terjadi di saat jurnalis Palestina dan Lebanon menghadapi tingkat pembunuhan dan penangkapan yang sangat tinggi. Ofer Cassif, anggota parlemen Israel dari Partai Hadash yang berhaluan kiri, juga merespons dengan menulis di media sosial X, "Danny Kushmaro, seorang jurnalis senior dan pembawa berita Israel, terlihat di sini mengenakan rompi Pers, meledakkan sebuah gedung di Lebanon dengan tangannya sendiri. Dia kemudian kembali ke studio untuk melaporkan tentang teroris Hamas yang menyamar sebagai jurnalis."
Perang yang terjadi antara Israel dan Lebanon telah menyebabkan lebih dari 2.500 orang tewas di Lebanon sejak dimulainya konflik pada Oktober 2023 lalu. Korban tersebut sebagian besar akibat serangan pengeboman yang intensif oleh Israel. Sebagaimana dilaporkan oleh Middle East Eye pada Senin (28/10), Jumat (25/10) lalu serangan Israel menghantam sebuah kompleks di Kota Hasbaya, yang mengakibatkan kematian tiga pekerja media dan melukai tiga lainnya.
Al Mayadeen melaporkan Ghassan Najjar, salah satu operator kameranya, dan teknisi siaran Mohammad Reda adalah di antara yang tewas dalam serangan tersebut. Selain itu, TV Al Manar yang dikelola oleh Hizbullah juga mengonfirmasi bahwa operator kameranya, Wissam Qassim, tewas dalam insiden yang sama. Para wartawan dilaporkan tengah berkumpul di Hasbaya, menganggap tempat itu relatif aman setelah tentara Israel meningkatkan serangan di wilayah lain di Lebanon selatan.