Doa Ketika Mendengar Anjing Menggonggong Tengah Malam, Umat Islam Harus Tahu
Berikut bacaan doa ketika mendengar anjing menggonggong tengah malam.
Anjing menjadi salah satu hewan peliharaan yang banyak dimiliki oleh manusia. Anjing sendiri merupakan salah satu hewan yang mempunyai kepekaan cukup tinggi. Khususnya terhadap lingkungan. Mereka bisa dengan mudah menangkap hal-hal asing yang ada di sekitarnya.
Biasanya mereka akan menggonggong. Gonggongan anjing sebenarnya disebabkan oleh banyak faktor. Mulai dari ada orang asing, orang berniat jahat hingga adanya jin jahat yang mendekat.
-
Bagaimana cara membaca doa terbangun di malam hari? Bismikallahumma wadla'tu jambi, wa bika arfa'uhu, in amsakata nafsi faghfir laha, wa in radad taha fahfadha bima tahfadhu bihi akhadam minas shalihin.Artinya:"Dengan menyebut nama-Mu ya Allah, aku baringkan tubuhku, dan dengan pertolongan-Mu, aku dapat bangun. Jika Engkau mencabut nyawaku, ampunilah. Namun, jika Engkau masih memberikanku nyawa, jagalah sebagaimana Engkau menjaga setiap orang-orang saleh."
-
Bagaimana caranya membaca doa ketika telinga kanan berdenging dalam Islam? Saat salah satu telinga Anda berdenging, alangkah baiknya bagi Anda untuk membaca doa seperti yang dikutip dari buku 300 Doa dan Dzikir Pilihan oleh Hafiah LC, dkk sebagaimana berikut;"Allâhumma shalli ‘alaa sayyidinaa muhammadin wa ‘alaa aali sayyidinaa muhammadin, dzakarahullaahu man dzakaranii bikhair."Artinya: "Tuhanku, berilah selawat dan sejahtera atas sayyidina Muhammad dan atas keluarga sayyidina muhammad. Semoga Allah menyebut dengan rahmat orang yang menyebutku dengan kebaikan."
-
Kenapa membaca doa saat berwudhu itu penting? Membaca doa sebelum wudhu merupakan bagian dari rangkaian dari proses bersuci ini agar terpenuhi syarat sahnya.
-
Apa isi dari doa yang dibaca di malam hari menjelang Hari Raya Idul Fitri? اللهم صَلِّ عَلَي مُحَمَّدٍ وَآلِهِ مَصَابِيْحِ اْلحِكْمَةِ وَمَوَالِي النِّعْمَةِ ومَعَادِنِ اْلعِصْمَةِ وَاعْصِمْنِيْ بِهِمْ مِنْ كُلِّ سُوْءٍ وَلَاتَأْخُذْنِيْ عَلَي غِرَّةٍ وَلَا عَلَي غَفْلَةٍ وَلَا تَجْعَلْ عَوَاِقبَ اَمْرِيْ حَسْرَةً وَنَدَامَةً وَارْضَ عَنِّيْ فَإِنَّ مَغْفِرَتَكَ لِلظَّالِمِيْنَ وَاَنَا مِنَ الظَّالِمِيْنَ اَللَّهُمَّ اغْفِرْلِيْ مَا لَا يَضُرُّكَ وَاعْطِنِيْ مَالَايَنْفَعُكَ فَإِنَّكَ اْلوَاسِعَةُ رَحْمَتُهُ اْلبَدِيْعَةُ حِكْمَتُهُ فَاعْطِنِيْ السَّعَةَ وَالدَّعَةَ وَاْلاَمْنَ وَالصِّحَّةَ وَالشُّكْرَ وَاْلمُعَافَاةَ وَالتَّقْوَي وَافْرِغِ الصَّبْرَ وَالصِّدْقَ عَلَيَّ وَعَلَي اَوْلِيَائِيْ فِيْكَ وَاعْطِنِيْ اْليُسْرَ وَلَاتَجْعَلْ مَعَهُ الْعُسْرَ وَاَعِمَّ بِذَلِكَ اَهْلِيْ وَوَلَدِيْ وَاِخْوَانِيْ فِيْكَ وَمَنْ وَلَدَنِيْ مِنَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ وَاْلمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ Artinya: "Ya Allah, berikanlah rahmat-Mu kepada Nabi Muhammad dan keluarganya, lampu-lampu hikmah, nikmat, sumber-sumber penjagaan. Jagalah aku dari segala keburukan, janganlah engkau hukum aku atas kelengahan dan kelalaian. Janganlah engkau jadikan urusanku suatu kerugian dan penyesalan. Ridhoilah aku. Sesungguhnya ampunan-Mu untuk orang-orang zalim dan aku termasuk dari mereka. Ya Tuhanku, ampunilah aku, dosa yang tidak merugikan-Mu, berilah aku anugerah yang tidak memberi manfaat kepada-Mu. Sesungguhnya rahmat-Mu teramat luas, hikmah-Mu indah. Berilah aku kelapangan, ketenangan, keamanan, kesehatan, syukur, perlindungan (dari segala penyakit) dan ketakwaan.Limpahkanlah kesabaran dan kejujuran kepadaku, kepada kekasih-kekasihku karena-Mu. Berilah aku kemudahan dan janganlah jadikan bersamanya kesulitan. Liputilah dengan karunia-karunia tersebut kepada keluargaku, anakku, saudara-saudaraku karena-Mu dan para orang tua yang melahirkanku dari kaum muslimin, muslimat serta kaum mukminin dan mukminat."
-
Kapan Rasulullah SAW membaca doa angin kencang? Salah satu hadist Imam Muslim meriwayatkan bahwa, saat hujan disertai angin kencang Rasulullah SAW membaca sebuah doa angina kencang seperti berikut ini:
-
Kenapa bacaan doa qunut subuh penting? Doa qunut subuh memiliki banyak makna dan keutamaan, di antaranya adalah sebagai permohonan petunjuk, kesehatan, perlindungan, dan keberkahan dari Allah SWT.
Tidak heran apabila umat Islam sangat dianjurkan untuk membaca doa ketika mendengar anjing menggonggong tengah malam. Sebab, gonggongan anjing bisa menjadi sebuah pertanda bahwa bahaya sedang mendekat.
Lantas bagaimana bacaan doa ketika mendengar anjing menggonggong tengah malam yang harus diketahui oleh umat Islam? Melansir dari NU Online, Jumat (6/9), simak ulasan informasinya berikut ini.
Bacaan Doa Ketika Mendengar Anjing Menggonggong Tengah Malam
Seperti dijelaskan sebelumnya, umat Islam sangat dianjurkan untuk membaca doa ketika mendengar anjing menggonggong tengah malam. Tidak perlu khawatir apabila Anda belum mengetahui bacaannya. Anda bisa membaca maupun menghafal bacaan doa ketika mendengar anjing menggonggong tengah malam satu ini.
Adapun bacaan doa ketika mendengar anjing menggonggong tengah malam adalah sebagai berikut:
أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ
A‘udzubillahi minas syaithanir rajim.
Artinya:
"Aku berlindung kepada Allah SWT dari penggoda setan yang terlontar (jauh dari rahmat Allah)."
Bacaan Doa Ketika Mendengar Ayam Berkokok di Malam Hari
Kokok ayam dikatakan merupakan suara yang paling disukai oleh Allah SWT. Bagi sebagian besar umat Islam mungkin sudah mengetahui bahwa suara kokok ayam bisa menjadi salah satu pertanda bahwa Malaikat sedang turun ke bumi dan sedang membawa rahmat-Nya.
Karena hal itulah yang membuat Nabi Muhammad SAW mengatakan bahwa bunyi kokok ayam jantan di waktu malam sebagai pertanda kebaikan. Mengingat ayam berkokok di malam hari merupakan tanda datangnya malaikat ke bumi.
Saat mendengar ayam berkokok di malam hari, umat Islam pun sangat disarankan untuk membaca doa. Adapun bacaan doa ketika mendengar ayam berkokok di malam hari adalah sebagai berikut:
لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ
Lâ ilâha illallâh. Allâhumma innî as’aluka min fadhlika.
Artinya:
"Tiada tuhan yang disembah selain Allah. Hai Tuhanku, aku meminta kepada-Mu sebagian dari kemurahan-Mu." (Lihat Sayid Utsman bin Yahya, Maslakul Akhyar, Cetakan Al-‘Aidrus, Jakarta).