Rekaman Video Israel Mengebom Mobil Ambulans Penuh Pasien di Gaza Utara, Sungguh Keji Tak Berprikemanusiaan
Sebuah ambulans yang dipenuhi pasien darurat menjadi target tentara Israel buat diledakan.
Israel terus melancarkan berbagai aksi brutalnya di Gaza. Belakangan, sebuah ambulans pun turut menjadi target operasi tentara negeri zionis yang dipimpin Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk diledakkan.
Padahal, ambulans tersebut tengah membawa para pasien yang membutuhkan pertolongan darurat. Bahkan sebenarnya tercantum dalam aturan perang, ambulans dan tenaga medis tidak boleh menjadi target pengeboman.
Lantaran hal ini, publik pun seketika mengecam aksi brutal tentara Israel yang terus menerus dilakukan di Gaza Palestina. Simak ulasan selengkapnya berikut ini.
Rekaman Video Ambulans Tengah Melintas
Sebuah rekaman video singkat baru-baru ini diunggah Middle East Eye dalam akun Instagram resmi miliknya @middleeasteye.
Rekaman video tersebut menunjukkan aksi brutal pasukan Israel yang menargetkan sejumlah ambulans di Gaza. Dilaporkan, kejadian itu berlangsung pada 19 Oktober 2024 lalu.
Dalam rekaman video, awalnya tiga mobil ambulans tampak melintas di jalanan Gaza Utara di sekitar puing-puing reruntuhan. Ambulans pertama berhasil melewati jalanan.
Namun tak berlangsung lama saat ambulans kedua melintas, bom pasukan Israel justru mengarah dan langsung meledakan ambulans itu. Kejadian tak terduga itu sontak membuat pengemudi ambulans ketiga langsung menghentikan laju kendaraan.
Kepulan asap akibat ledakan tampak membumbung tinggi.
"Rekaman pengawasan yang baru muncul dilaporkan menunjukkan pasukan Israel secara langsung menargetkan ambulans di Gaza utara," demikian dikutip dari keterangan unggahan.
Seluruh Penumpang Tewas Kecuali 1 Balita
Berdasarkan informasi yang dihimpun, serangan brutal Israel itu telah menewaskan seluruh penumpang di dalam ambulans. Meski demikian, terdapat satu gadis cilik yang ditemukan selamat dari maut.
"Menurut laporan, kejadian tersebut terjadi pada 19 Oktober 2024 dan mengakibatkan kematian semua orang di dalam ambulans kecuali seorang gadis kecil, yang kemudian ditemukan," demikian dikutip dari keterangan unggahan.
Selain hal itu, belum diketahui secara pasti mengenai nasib kedua mobil ambulans lainnya di lokasi kejadian.
Banjir Kecaman & Doa
Kolom komentar unggahan Middle East Eye pun seketika banjir beragam tanggapan dari pengguna media sosial.
Banyak di antaranya yang memberi kecaman hingga doa mendalam bagi para korban di lokasi.
"Yaa Rabb yaa Rabb yaa Rabb 💔 Hasbunallah Wanikmal wakil," tulis akun @gustinwidarti
"Terlalu banyak bukti tapi mereka diam seperti batu. Semoga Allah membalas mereka di dunia dan akhirat," tulis akun @ethoybiki
"Hewan pun tidak bertindak seperti ini," tulis akun @kkhou30
"Perbuatan sangat keji. Tidak akan melupakan dan memaafkan," tulis akun @ruidonoclasta
"Dimana keadilan untuk Palestina?" tulis akun @bain85
"Jelas pelanggaran kemanusiaan jika seperti ini," tulis akun dharasgar
Israel Bantai Ribuan Tenaga Medis
Sebelumnya, pasukan militer Israel dilaporkan oleh Kementerian Kesehatan Palestina telah menewaskan lebih dari 1.150 petugas medis. Selain itu, Israel turut menahan 300 orang di Gaza.
Pasukan Israel bahkan telah mencegah masuknya pasokan peralatan medis, obat-obatan bagi warga Palestina, tenaga kesehatan, dan banyak ahli bedah ke lokasi konflik.
Genosida yang dilakukan Israel di Gaza sejak Oktober 2023 hingga kini di bawah pimpinan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah menewaskan lebih dari 45 ribu warga Palestina di Gaza. Menurut laporan dari Kementerian Kesehatan Palestina, lebih dari setengah korban tewas tersebut ialah kaum wanita dan anak-anak.
Namun hingga kini PBB tak bisa berbuat apa-apa untuk menghentikan pembantaian tersebut. Sementara Amerika Serikat dan sekutunya hanya bisa 'lips service' tanpa adanya tindakan nyata menghentikan pembantaian tersebut.
Negeri paman sam dan sekutunya justru terus menyuplai senjata ke negeri zionis. Mahkamah Pidana Internasional (ICC) pada Kamis (21/11) lalu telah mengeluarkan surat perintah untuk menahan Netanyahu hingga eks Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas nama kejahatan perang hingga kemanusiaan di Gaza.