Dua Kampung di Ponorogo Tidak Bisa Bersatu, Gara-garanya Kisah Cinta Beda Agama di Masa Lalu
Ada dua kampung unik di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur yang tidak bersatu, desa tersebut adalah Mirah dan Golan.
Ada dua kampung unik di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Kampung tersebut dikenal karena geger geden atau keributan yang luar biasa disebabkan oleh asmara yang tidak mendapat restu.
Seorang pemuda dari desa Golan Kabupaten Ponorogo jatuh cinta dengan wanita di desa Mirah. Namun, cintanya tidak mendapatkan restu dari calon mertua sehingga menyebabkan perseteruan besar.
- Mengenal Jaranan Dor, Simbol Kekayaan Budaya Lokal Khas Jombang Jawa Timur
- Menelusuri Makam Orang Kayo Hitam, Penyebar Agama Islam Termasyhur di Kota Jambi
- Kisah Kampung Kedung Glatik, Desa Jawa Kuno Berusia Ratusan Tahun yang Akan Ditenggelamkan
- Menistakan Agama dan Hina Ulama, Pria Asal Gowa Ditangkap
Akibat dari perseteruan tersebut, sampai sekarang desa Golan dan desa Mirah tidak pernah bisa bersatu. Tidak hanya masyarakatnya saja tapi juga air dari kedua desa itu yang tidak bisa menyatu meskipun bertemu di sebuah sungai yang sama.
Simak ulasannya sebagai berikut.
Kisah Unik Dusun Mirah dan Golan
Warga desa Mirah dan Golan di Ponorogo masih menjaga erat tradisi dan keunikan antara dua desa tersebut. Hal itu karena masyarakat yakin bahwa kedua desa tersebut benar-benar tidak bisa bersatu.
Salah satu bukti penuturan warga adalah jika ada sebuah acara hajatan yang dihadiri oleh dua warga dari desa tersebut, maka akan ada saja masalah yang datang.
Warga selalu memberi contoh jika nasi yang dimasak untuk hajatan tidak akan bisa matang jika di dalam dapur terdapat dua orang dari dua dusun tersebut. Selain itu, daun dari pohon dari dusun Mirah dan Golan pun tidak pernah bisa bersatu meski disatukan.
“Jadi kalau saya orang Golan, punya hajatan, terus yang datang ada orang Mirah, berkumpul jadi satu itu nasinya tidak matang gitu?” tanya pria yang merekam video.
“Itu dulu, yang penting bagian dapur tidak ada dua orang yang bercampur. Salah satu saja. Tidak bercampur,” ucap salah satu warga.
Kisah Cinta Beda Agama
Salah seorang warga juga menuturkan jika sampai saat ini warga Mirah dan Golan juga tidak saling sapa karena legenda tersebut. Konflik percintaan itu ternyata tidak hanya sekadar konflik cinta biasa, melainkan konflik cinta beda agama.
“Zaman sejarahnya itu, loh. Ceritanya itu mau besanan, orang dulu orang pintar-pintar. Satu Islam satu Hindu. Itu Hindu, Golan. Ki Ageng Mirah Islam, Golan Hindu. Sama-sama pintarnya, adu kesaktian,” ucap salah seorang warga Mirah ketika ditanya perihal legenda kampungnya.