Eks Wapres Try Sutrisno Beli Rumah Nyicil 15 Tahun, Ini Jabatan Pentingnya Dulu
Jabatan Jenderal Try Sutrisno mantan Wapres dan Panglima ABRI.
Sosok eks wakil presiden (wapres) sekaligus mantan Panglima ABRI Jenderal (Purn) Try Sutrisno mendadak ramai jadi sorotan.
Ini terjadi usai ia menceritakan soal asal-usul rumah pribadinya yang disebut dibeli dengan cara nyicil selama 15 tahun. Hal itu diungkapkan langsung oleh Try dalam video yang diunggah di kanal Youtube Irma Hutabarat-HORAS INANG.
-
Apa posisi penting yang pernah dipegang Try Sutrisno dalam TNI? Try kemudian menjadi wakil presiden mendampingi Presiden Soeharto dari tahun 1993 hingga 1998.Karir yang sangat mengesankan bagi seorang perwira militer. Dari Letnan Dua, bisa menjadi RI-2.
-
Apa yang Try Sutrisno jual di stasiun? Anak kecil yang dulu menenteng kendi berjualan air minum di stasiun, di kemudian hari menjadi seorang Panglima.Try bahkan menjabat wakil Presiden RI.
-
Bagaimana Try Sutrisno memulai karir militer? Try menjadi pesuruh di markas militer TNI di Purwoasri, Kediri. Sebutannya tobang, tugasnya bantu-bantu di barak.Mulai dari mencuci piring, mengangkut barang, mengelap senjata hingga menyemir sepatu.
-
Bagaimana Try Sutrisno bisa masuk ke ATEKAD? Meski demikian, Mayor Jenderal GPH Djatikusumo tertarik dengan Try dan memanggilnya kembali. Try berpartisipasi dalam pemeriksaan psikologis di Bandung, Jawa Barat, dan dinyatakan diterima di ATEKAD.
-
Kapan Try Sutrisno menjadi ajudan Presiden Soeharto? Berkat rekam jejaknya di bidang militer, pada tahun 1974 Try terpilih menjadi ajudan Presiden Soeharto.
-
Mengapa Try Sutrisno terpilih menjadi Wakil Presiden? MPR memilih Try menjadi Wakil Presiden RI mendampingi Soeharto, presiden terpilih saat itu.
Meski pernah menduduki berbagai jabatan penting di militer dan pemerintahan, Try mengaku dulu tak pernah memiliki banyak uang.
Lantas, jabatan apa saja yang pernah diduduki oleh mantan Wapres RI ke-6 itu? Simak ulasan selengkapnya:
Karir Try Sutrisno
Instagram @tni_angkatan_darat ©2021 Merdeka.com
Jenderal Try Sutrisno adalah sosok yang tidak asing lagi di dunia kemiliteran Indonesia. Ia merupakan Mantan Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI). Karir militer Try sendiri dimulai setelah ia lulus dari Akademi Teknik Angkatan Darat (Atekad).
Pengalaman militer pertamanya adalah pada tahun 1957, ketika ia berperang melawan Pemberontakan PRRI. Dari pengalamannya di lapangan sebagai prajurit itulah ia kemudian mengenal sosok Mayor Jenderal Soeharto yang pada saat itu juga masih aktif sebagai prajurit TNI.
Setelah Soeharto menjadi presiden, Try kemudian diminta untuk menjadi ajudannya. Dari situlah karir Try Sutrisno langsung meroket. Pada tahun 1978, Try kemudian diangkat menjadi Kepala Komando Daerah Staf di KODAM XVI / Udayana.
Setahun kemudian, ia menjadi Panglima Daerah KODAM IV / Sriwijaya. Dan empat tahun kemudian, ia diangkat ke Panglima Daerah KODAM V / Jaya dan ditempatkan di Jakarta.
Karirnya Terus Meningkat
Pada Agustus tahun 1985, Try mendapatkan kenaikan pangkat menjadi Letjen TNI dan diangkat menjadi Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (wakasad). Sepuluh bulan setelahnya, Try kemudian diangkat menjadi Kasad menggantikan Jenderal TNI Rudhini.
Try menjabat sebagai kasad hanya sekitar satu setengah tahun. Pada awal tahun 1988 ia dipromosikan menjadi Pangab menggantikan Jenderal TNI LB. Moerdani.
Jenderal Try kemudian resmi menjadi Panglima ABRI sejak tahun 1988 sampai 1993. Ketika itu ABRI masih terdiri dari institusi TNI AD, TNI AL, TNI AU, dan POLRI.
Dicalonkan Jadi Wapres
Selama Try menjabat sebagai Panglima ABRI, sejumlah peristiwa penting terjadi. Seperti meletusnya kembali pemberontakan GPK (Gerakan Pengacau Keamanan) di Aceh pada pertengahan tahun 1989.
Setelah pensiun dari militer, Try kemudian dicalonkan untuk menjadi wakil presiden ke-6. Majelis Permusyawaratan Rakyat melalui sidang umumnya pada tahun 1993, akhirnya resmi memilih Try menjadi Wakil Presiden RI mendampingi Soeharto.
Pada tahun 1998 tugasnya sebagai Wapres berakhir, dan kemudian digantikan oleh BJ. Habibie pada Sidang Umum MPR 1998.
Cerita Try Sutrisno Soal Rumah
Meski sempat menduduki banyak jabatan penting, Try Sutrisno mengaku tak pernah memiliki banyak uang. Melalui unggahan video di kanal Youtube Irma Hutabarat-HORAS INANG, Try bahkan mengaku sampai harus mencicil rumah yang ia tempati selama 15 tahun lamanya.
Ia menyebut, jika rumah tersebut ialah rumah dinas yang pernah ia tempati saat menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (kasad).
Youtube/Irma Hutabarat-HORAS INANG ©2022 Merdeka.com
Setelah tak lagi menjabat, ia kemudian ditawari untuk membeli rumah dinas tersebut agar bisa ditempati menjadi kediaman pribadi.
Saat ditawari, Try mengaku bahwa ia tidak memiliki uang tunai yang cukup untuk membeli rumah tersebut. Karena tak memiliki uang, kala itu ia kemudian diperbolehkan untuk mencicil rumah tersebut selama 15 tahun.
"Waktu saya pindah (usai jadi kasad) saya dipersilahkan boleh beli rumah dinas, tapi saya bilang saya enggak punya duit. Ini harganya (dulu) Rp85 juta tahun sekitar 86 lebih. Tapi harga itu bisa dicicil 15 tahun," ungkapnya.