Gadis Berusia 15 Tahun Ini Pernah Buat Hoax Paling Fenomenal, Sebabkan AS Terlibat dalam Perang Teluk
Kisah gadis berusia 15 tahun yang pernah berikan kesaksian palsu saat konflik Perang Teluk.
Kisah gadis berusia 15 tahun yang pernah berikan kesaksian palsu saat konflik Perang Teluk.
Gadis Berusia 15 Tahun Ini Pernah Buat Hoax Paling Fenomenal, Sebabkan AS Terlibat dalam Perang Teluk
Seorang gadis bernama Nayirah sempat menggegerkan dunia dengan cerita palsunya.
Gadis berusia 15 tahun itu pernah menyampaikan cerita bohong di hadapan Kongres AS pada 10 Oktober 1990.
Akibatnya, tiga negara pun terlibat dalam perang Teluk yang menyebabkan ribuan tentara Irak tewas. Simak ulasan selengkapnya:
- 2 Gadis Kembar di Banyuasin Diperkosa Ayah Kandung sejak Tahun 2012, Terbongkar Setelah Ibu Dipukuli Pelaku
- Kini Berusia 666 Tahun, Ini 6 Fakta Kabupaten Ngawi yang Jarang Tersorot
- Cerita di Balik Unggahan Viral Bayi Usia 2 Hari di Klaten Meninggal Usai Dipijit Neneknya
- Geram dengan Balapan Liar, Aksi Pria Blokade Jalan dan Gertak Remaja dengan Sebilah Kayu Ini Viral
Konflik Irak-Kuwait
Perang Teluk Persia alias Perang Irak-Kuwait adalah salah satu konflik internasional yang terjadi pada tahun 1990 sampai 1991.
Pertama, yaitu merebut dan menguasai cadangan minyak luar biasa yang dimiliki Kuwait.
Sehingga bisa menghapuskan utang yang dimiliki Irak terhadap negara tersebut.
Dalam perang tersebut ribuan tentara Irak dilaporkan tewas setelah adanya campur tangan dari negara lain.
Perang Teluk Persia berakhir setelah pasukan gabungan yang terdiri dari Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Mesir dan sejumlah negara memukul mundur Irak dari wilayah Kuwait.
Alasan Keterlibatan AS karena Kesaksian Nayirah
Pasukan tentara Irak pimpinan Saddam Hussein diklaim sebagai kekuatan tempur terbesar kelima di dunia pada masa itu.
Jelas saja Kuwait tidak sanggup melawan Irak. Maka dari itu, mereka mencoba menarik simpati internasional terutama AS dan sekutunya.
Hal tersebut dilakukan lewat kesaksian seorang gadis berusia 15 tahun bernama Nayirah itu.
Pada 10 Oktober 1990, Nayirah bersaksi di hadapan Kongres AS mengenai kekejaman tentara Irak ketika menginvasi Kuwait.
Nayirah yang bekerja sebagai perawat sukarela kemudian mulai bercerita tentang kekejaman pasukan Irak.
Sambil berlinang air mata, Nayirah memohon kepada para anggota kongres untuk membantu membebaskan Kuwait.
Mendengar kesaksian gadis itu, Amerika yang semula ragu langsung mendukung pengerahan pasukan untuk menghentikan kekejaman Irak.
Kesaksian Bohong Nariyah Terungkap
Setelah perang Teluk berakhir pada 12 Januari 1991, terungkap fakta membuktikan jika keterangan Nayirah ternyata palsu.
Setelah dua tahun berlalu, disebutkan jika kesaksiannya ternyata sebuah cerita yang sengaja disusun untuk menarik simpati publik Amerika.
Siapa yang Menyruuh Nayirah?
Upaya menarik simpati publik itu disebut merupakan ide dari Citizens for a Free Kuwait.
Ini adalah organisasi yang berada di pengasingan yang didanai oleh pemerintah Kuwait resmi.
Citizens for a Free Kuwait menandatangani kontrak senilai 10 juta dollar AS dengan perusahaan public relation terkemuka Amerika, Hill & Knowlton.
Nayirah ternyata merupakan putri dari duta besar Kuwait untuk Amerika Serikat, yakni Saud Nasir al-Sabah.
Nayirah secara khusus dilatih oleh Hill & Knowlton untuk menyampaikan cerita palsu tersebut dengan meyakinkan.
Setelah identitas Nayirah terungkap, masyarakat protes karena informasi tersebut ditutup-tutupi.