Hanya Jual Kangkung dan Bayam, Pria Ini Raup Omzet Rp30 Juta Perbulan Bikin Geleng-geleng Kepala
Pria asal Desa Cihoe menjadi petani sayur dan berhasil mendapatkan keuntungan Rp1 juta perhari.
Penghasilan seorang petani memang tidak bisa dianggap sepele. Seorang petani bisa mendapatkan keuntungan hingga puluhan juta dari menjual sayur yaitu kangkung dan bayam. Hal itulah yang dirasakan oleh petani asal Desa Cihoe bernama Salman.
Salman memiliki lahan yang cukup luas dengan ditanami sayur bayam dan kangkung. Saat panen, ia bisa mendapatkan penghasilan hingga Rp30 juta dalam satu bulan. Hal itu dilakukan karena ia konsisten dan tidak takut kotor saat bekerja.
- Pria di Cirebon Nekat Keluar dari Gaji Tinggi dan Pilih Jualan Onde-Onde, Kini Raup Untung hingga Rp2 Juta Sehari
- Harga Bahan Pokok Naik, Pria Ini Hanya Sanggup Beli Seikat Kangkung dan Dua Telur untuk Sahur 9 Anggota Keluarga
- Demi Bisa Pulang Kampung, Seorang Ibu Tega Jual Bayinya Seharga Rp4 Juta
- Iseng Beli Dua Kambing, Pria Ini Kantongi Penghasilan hingga Rp40 Juta per Bulan
Salman juga memberdayakan masyarakat sekitar yang membantunya dalam mengolah hasil panen dan penanaman benih. Bagaimana kisah lengkapnya? Simak ulasannya sebagai berikut.
Petani Sayur Berbagi Pengalaman Bertani
Dalam video yang diunggah oleh channel Youtube INANEWSTV memperlihatkan Salman, seorang petani asal Desa Cihoe yang menceritakan pengalamannya dan keuntungannya menjadi seorang petani di kampung.
Salman menanam dua jenis sayur yaitu bayam dan kangkung. Saat itu, ia sedang mendampingi ibu-ibu yang memanen dan mengikat sayur di lahan miliknya untuk dijual ke pasar.
“Ini proses lagi pasca panen di bayam. Ini umurnya 21 hari. 21 sudah siap panen. Ini luas lahannya 500 meter minimal dapat 2.500 ikat kayak gini. Nah kalau ini kangkungnya. Karena kalau bayam itu harus ada timpalannya kangkung,” kata Salman.
Raup Omzet Rp30 Juta Perbulan
Total tanah yang dikelola oleh Salman pun sangat luas yaitu 3 hektare. Ia merotasi tanahnya setiap hari agar menghasilkan sekitar 3.000 ikat sayur. Ia juga memberdayakan masyarakat lokal untuk membantunya mengolah kebun miliknya.
“Setiap hari 3.000 ikat, tenaga kerja 11 orang, pengolahan lahan yang macul dan pasca panen itu 8 orang. Itu per hari biaya Rp1.300.000 dari pengolahan lahan pasca panen pupuk, bibit, Rp1.300.000,” kata Salman.
Dari semua hasil 3.000 ikat sayur setiap hari yang didapatkan oleh Salman, ia menjual satu ikatnya adalah Rp800 sampai Rp1.000, maka ia bisa mendapatkan uang sekitar Rp2.400.000 sampai Rp3.000.000.
Dari penghasilan tersebut, Salman setiap harinya mengeluarkan uang untuk biaya pekerja dan operasional kira-kira sebanyak Rp1.300.000.
“Dihitung perhari itu saya minimal bersihnya satu juta. Kalau harga lagi delapan ratus atau apalagi seribu. Satu juta perhari. Itu masih kotor lah, belum risiko keluarga belum risiko saya. Perbulan itu minimal tiga puluh juta,” jelas Salman.