Ini Potret Letkol Laut Heri Oktavian, Komandan Kapal Selam yang Hilang Kontak
Kapal Selam KRI Nanggala-402 dikabarkan hilang di perairan utara Pulau Dewata, pada Rabu (21/4).
Kapal Selam KRI Nanggala-402 dikabarkan hilang di perairan Bali, pada Rabu (21/4). Kapal diduga hilang sekitar 60 mil atau 95 kilometer sekitar pukul 03.00 waktu setempat.
Kala itu kapal dari jajaran Armada II Surabaya hendak melaksanakan latihan penembakan senjata strategis di perairan Selat Bali. Kini TNI Angkatan Laut (AL) masih melakukan pencarian.
-
Kapan kapal-kapal itu tenggelam? Kapal ini berasal dari pertengahan Dinasti Ming (1368-1644).
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Kapan bangkai kapal tersebut tenggelam? Para arkeolog mengatakan, temuan unik ini berasal dari periode Romawi dan Mamluk sekitar 1.700 dan 600 tahun lalu.
-
Kapan bangkai kapal itu diperkirakan tenggelam? Kapal berusia 3.300 tahun dan muatannya yang terdiri dari ratusan amphorae (bejana penyimpanan) yang masih utuh itu ditemukan di dasar laut Mediterania, seperti yang dilaporkan dalam siaran pers bersama hari ini dari Otoritas Purbakala Israel (IAA) dan Energean.
-
Kapan kapal Uluburun tenggelam? Dengan usia sekitar 3.300 tahun, Uluburun tidak hanya menjadi contoh keterampilan teknik pembangunan kapal pada zamannya, tetapi juga menyimpan rahasia jaringan perdagangan global yang mengagumkan.
-
Kenapa kapal terlihat melayang? Sering kali, ilusi Fatamorgana menghasilkan gambar yang terbalik yang menampilkan penampakan aneh saat berada di laut.
Ada sekitar 53 orang di dalam kapal selam tersebut yang dilaporkan ikut hilang. Salah satunya ialah komandan kapal selam, Letkol Laut Heri Oktavian. Letkol Heri dikenal sebagai prajurit yang berprestasi. Berikut potret Letkol Laut Heri Oktavian.
Karier Sang Komandan Kapal
Dilansir dari laman resmi TNI, Letkol Laut (P) Heri Oktavian mendapatkan amanat menjadi Komandan KRI Nanggala sejak 3 April 2020 lalu. Sebelumnya, Letkol Heri pernah menjabat sebagai Komandan Sekolah Awak Kapal Selam (Dansekasel) Pusat Pendidikan Khusus (Pusdiksus).
Hingga ia menyerahkan tongkat komando pada Mayor Laut (P) Fufuk Ariek Akhiranto untuk memimpin sekolah bagi para calon awak kapal selam itu.
Letkol Heri bertolak ke Satuan Kapal Selam (Satsel) Koarmada II sebagai Komandan KRI Nanggala-402. Acara serah terima jabatan itu dipimpin langsung oleh Danpusdiksus Kolonel Laut (P) Bayu Alisyahbana di Ujung, Surabaya (03/4/2020).
Tak lupa Kolonel Bayu mengucapkan terima kasih atas pencapaian kerja keras, keberhasilan, sumbangan pikiran dan kreatifitas yang selama ini ditorehkan oleh Letkol Heri.
"Jabatan tersebut merupakan amanah sekaligus penghargaan yang diberikan TNI AL atas prestasi, dedikasi dan loyalitas yang telah ditunjukkan selama ini," papar Danpusdiksus Kolonel Bayu.
Potret Letkol Heri
Berikut potret dari Komandan Kapal Selam KRI Nanggala-402 yang dikabarkan masih hilang kontak. Sosok Letkol Heri di posisi paling kiri. Ini merupakan momen saat serah terima jabatan dari Dansekasel menjadi Komandan Kapal di Satsel Koarmada II.
Letkol Laut (P) Heri Oktavian, tni.mil.id ©2021 Merdeka.com
Letkol Heri merupakan prajurit TNI yang cukup berprestasi. Sebelumnya ia pernah mengenyam pendidikan Sesko di Jerman. Sampai di November 2019, menerima mandat untuk menjadi Komandan Sekolah Awak Kapal Selam (Dansekasel).
Kronologi Kapal Selam Hilang Kontak
Berdasarkan keterangan tertulis Biro Humas Kementerian Pertahanan KRI Nanggala-402 akan melakukan penembakan Torpedo SUT. Atas dasar itu, tim meminta izin menyelam sekitar pukul 03.00 waktu setempat.
Liputan6 ©2021 Merdeka.com
Setelah mendapatkan izin, kapal menyelam sesuai prosedur. Lantas kapal hilang kontak dan tidak bisa dihubungi. Segenap jajaran TNI AL segera bertindak cepat. Diberangkatkan Satgas KRI REM, KRI GNR, dan KRI DPN dengan mengandalkan sonar aktif tapi hasilnya nihil.
Pukul 07.00 WIB melalui pengamatan udara di helikopter, tampak ada tumpahan minyak di sekitar posisi awal kapal menyelam.
Kemudian pukul 14.00 WIB, KRI Rigel dari Dishidros Jakarta dan KRI Rengat dari Satuan Ranjau dikirimkan untuk membantu pencarian. Menggunakan side scan sonar.
Dalam latihan penembakan senjata strategis itu, KRI Nanggala membawa 53 awak dengan 49 ABK, 1 komandan kapal, dan 3 orang Arsenal. TNI AL juga telah mengirimkan distres International Submarine Escape and Rescue Liaison Officer (ISMERLO).
Ditambah lagi, dari beberapa negara merespons baik, di antaranya ialah AL Singapura, AL Australia, dan AL India. Mereka siap untuk memberikan bantuan.
(mdk/kur)