Ini Rekaman Video Yahya Sinwar Dibombardir Tank Israel Sebelum Wafat, Sempat Duduk di Kursi & Terluka
Berikut rekaman video Yahya Sinwar dibombardir tentara Israel sebelum wafat.
Pemimpin Hamas, Yahya Sinwar wafat dibunuh oleh tentara Israel di Tel Sultan, Rafah, pada Rabu (16/10). Sinwar dikatakan wafat dalam operasi yang tidak direncanakan.
Pemimpin Hamas ini wafat dibombardir oleh tentara Israel saat berada di dalam sebuah bangunan. Sebelum wafat, Sinwar diketahui sempat duduk di kursi dan terluka.
- Tak Cuma Sekali, ini Rekaman Video Pejuang Hamas dengan Beraninya Berkali-kali Pasang Bom Langsung di Tank Israel lalu Meledakannya
- Jurnalis Israel Akui Video Momen Terakhir Yahya Sinwar Tunjukkan Spirit Kepahlawanan, Bukan Pengecut Seperti Keinginan Israel
- VIDEO Hanya Butuh 13 Detik Pejuang Hamas Muncul dari Bawah Tanah Lalu Pasang Bom di Tank Israel Sampai Meledak
- Ketahuan Ngumpet di Belakang Tank, 10 Tentara Israel Dibazooka Pejuang Al Qassam
Hal itu juga terlihat dalam rekaman video terakhir Sinwar sebelum wafat dibombardir oleh tentara Israel. Lantas bagaimana rekaman video Yahya Sinwar dibombardir tentara Israel sebelum wafat tersebut?
Melansir dari berbagai sumber, Jumat (18/10), simak ulasan informasinya berikut ini.
Rekaman Video Yahya Sinwar Dibombardir Tank Israel Sebelum Wafat
Pemilik akun X @LTC_Shoshani membagikan rekaman video Yahya Sinwar sebelum wafat dibombardir oleh tentara Israel. Terlihat dalam video yang beredar, Sinwar berada di dalam sebuah gedung yang sudah rusak akibat serangan Israel.
Ia pun tampak sedang duduk di sebuah sofa dalam bangunan yang bagian depannya sudah hancur. Drone Tentara Israel pun dengan begitu mudahnya masuk dan menemukan Sinwar yang sedang terduduk.
Dijelaskan, Sinwar saat itu sudah terluka. Sebab, bangunan tersebut dibombardir oleh tentara Israel dengan tank.
Melihat kedatangan drone milik tentara Israel, Sinwar sempat memperlihatkan senjata yang dipegangnya. Tak lama kemudian, Ia pun melempar senjata tersebut ke arah drone Israel. Sayang, senjata tajam Sinwar tidak mengenai drone tentara zionis ini.
Bombardir Yahya Sinwar
Melansir dari The Jerusalem Post, tentara Israel yang membombardir Sinwar merupakan Divisi 162, termasuk Brigade Bislach 828, termasuk tank dari Batalyon 195 dan infanteri dari Batalyon 450.
Lebih lanjut, dijelaskan bagaimana kronologi Sinwar dibombardir oleh pasukan zionis.
Pada Rabu (16/10) pukul 10 pagi waktu setempat, Brigade Bislach melihat sosok-sosok mencurigakan masuk dan keluar dari bangunan tersebut. Pasukan IDF ini menduga ada Hamas di area bangunan itu. Mereka pun langsung memborbardir bangunan yang dimaksud dengan tembakan demi tembakan tankj.
Pukul 15.00 waktu setempat, drone milik tentara Israel memperhatikan ada tiga sosok bergerak dari rumah ke rumah. Termasuk dua orang yang memeriksa area di depan rumah ketiga.
Tentara Israel ini lantas menembaki mereka dan melukai beberapa dari mereka. Dua orang masuk ke dalam satu bangunan dan satu orang lainnya (yang kemudian diketahui bahwa ini adalah Sinwar) masuk ke dalam bangunan lainnya.
Sinwar naik ke lantai dua bangunan. Sebuah tank IDF menembaki bangunan tersebut. Mereka kemudian menggunakan drone untuk meninjau status sosok yang mereka tembak. Wajahnya ditutupi, seperti yang terlihat pula dalam video yang beredar.
Setelah mencoba menyerang drone, tank IDF kembali menembaki Sinwar hingga tewas.
Sempat Tak Mengenali Yahya Sinwar
IDF dan Shin Bet (ISA) mengeluarkan pernyataan pada Kamis (17/10) pagi bahwa laporan awal selama operasi IDF di Jalur Gaza, ada tiga sosok yang dibunuh. Pihaknya pun lantas memeriksa kemungkinan salah satu yang dibunuh adalah Yahya Sinwar. Pada saat itu, mereka memang masih belum mendapatkan konfirmasi identitas dari para korban yang dibunuh.
"Di gedung tempat para teroris dibasmi, tidak ada tanda-tanda adanya sandera di daerah tersebut. Pasukan yang beroperasi di daerah tersebut terus beroperasi dengan kewaspadaan yang diperlukan," ujarnya.
IDF pun menunggu pemeriksaan wajah, gigi, sidik jari dan DNA pada ketiga korban. Ada laporan bahwa salah satu jarinya dipotong dan dibawa ke Israel untuk identifikasi lebih cepat.
Sekitar pukul 19.45 waktu setempat di hari yang sama, IDF, Shin Bet, Menteri Luar Negeri Yisrael Katz, dan lainnya mengonfirmasi bahwa salah satu korban terbunuh adalah Yahya Sinwar.
Bukti bahwa Sinwar telah meninggal termasuk mencocokkan catatan gigi dan sidik jarinya yang dimiliki Israel sejak dia berada di penjara Israel hingga tahun 2011.
Patroli Rutin
Melansir dari BBC, pasukan dari Brigade Bislamach ke-828 ini pada awalnya hanya sedang berpatroli di Tal al-Sultan, sebuah wilayah di Rafah, pada hari Rabu. Saat berpatroli, mereka mengidentifikasi adanya tiga militan yang berakhir dibunuh.
Pada saat itu, tidak ada yang tampak luar biasa dalam baku tembak tersebut. Bahkan, para tentara baru kembali ke lokasi kejadian pada hari Kamis pagi, keesokan harinya.
Pada saat jenazah diperiksa inilah, pada salah satu jenazah ditemukan sangat mirip dengan pemimpin Hamas. Meski ditemukan adanya kemiripan, jenazah tersebut masih tetap berada di tempatnya.
Hal itu dilakukan karena dicurigai adanya jebakan. Sebagai gantinya, sebagian jarinya diambil dan dikirim ke Israel untuk diuji. Jenazahnya akhirnya dievakuasi dan dibawa ke Israel pada hari itu juga karena kawasan itu sudah aman.