Ingat Kursi yang Diduduki Yahya Sinwar saat Terluka Sebelum Wafat Dibunuh Israel? Begini Nasibnya Kini
Warga Gaza mengevakuasi kursi terakhir Yahya Sinwar sebagai monumen peringatan.
Pemimpin Hamas, Yahya Sinwar wafat dibunuh oleh tentara Israel di Tel Sultan, Rafah, pada Rabu (16/10).
Pemimpin Hamas ini wafat usai dibombardir oleh tentara Israel saat berada di dalam sebuah bangunan. Sebelum wafat, Sinwar diketahui sempat duduk di kursi dan terluka.
Video detik-detik terakhir kematiannya pun viral di media sosial. Dalam sebuah unggahan akun X @LTC_Shoshani, tampak Yahya Sinwar berada di dalam sebuah gedung yang sudah rusak akibat serangan Israel.
Ia pun terlihat sedang duduk di sebuah sofa dalam bangunan yang bagian depannya sudah hancur. Drone Tentara Israel dengan mudahnya masuk dan menemukan Sinwar yang sedang duduk.
Dijelaskan, Sinwar saat itu sudah terluka. Sebab, bangunan tersebut dibombardir oleh tentara Israel dengan tank.
Melihat kedatangan drone milik tentara Israel, Sinwar sempat memperlihatkan senjata yang dipegangnya.
Tak lama kemudian, Ia pun melempar senjata tersebut ke arah drone Israel. Sayang, senjata tajam Sinwar tidak mengenai drone tentara zionis ini.
Video tersebut sengaja disebar Israel di media sosial untuk menyebarkan propaganda dan bukti terbunuhnya sosok vital dari Hamas.
Warga Gaza Evakuasi Kursi Terakhir Yahya Sinwar
Keberadaan kursi yang diduduki terakhir kali oleh Yahya Sinwar menjadi saksi bisu perlawanan seorang pahlawan Palestina terhadap pasukan zionisme.
Kursi tersebut menjadi satu-satunya tempat yang bisa dipakai Yahya Sinwar untuk menahan sakit, akibat luka yang dialaminya saat berada di sebuah bangunan.
Di kursi itu pula Yahya Sinwar tewas tak lama setelah drone Israel masuk ke dalam bangunan untuk merekam kematiannya.
Usai beberapa waktu berlalu, sejumlah warga Gaza berinisiatif untuk mengambil kursi tersebut dari dalam bangunan.
Dalam video yang diunggah akun X @TehranTimes79, terlihat beberapa pemuda saling membantu menurunkan kursi dari atas bangunan dengan sebuah tali.
Menurut informasi, mereka akan mengabadikan kursi itu sebagai monumen peringatan kematian sosok pejuang kemerdekaan Palestina.
Yahya Sinwar Dicap Martir Palestina
Kematian Yahya Sinwar dalam pertempuran saat mencoba memukul mundur drone dengan tongkat disebut sebagai sikap kepahlawanan.
Dikutip dari Reuters, beberapa yang lain mengatakan bahwa ini menjadi contoh bagi generasi mendatang meskipun beberapa orang menyesali dampak buruk dari perang yang ia lakukan.
Alih-alih menimbulkan ketakutan warga Gaza, sikap Yahya Sinwar saat terluka parah dan mencoba melemparkan tongkat ke drone yang merekamnya menginspirasi kebanggaan di kalangan warga Palestina.
“Dia meninggal dengan mengenakan rompi militer, bertempur dengan senapan dan granat, dan ketika dia terluka dan berdarah dia bertarung dengan tongkat. Beginilah cara para pahlawan mati,” kata Adel Rajab, 60, ayah dua anak di Gaza.
“Saya sudah menonton videonya 30 kali sejak tadi malam, tidak ada cara yang lebih baik untuk mati,” kata Ali, seorang sopir taksi berusia 30 tahun di Gaza.
“Video ini akan saya jadikan tontonan sehari-hari demi anak-anak saya, dan cucu-cucu saya kelak,” kata ayah dua anak ini.