Jurnalis Israel Akui Video Momen Terakhir Yahya Sinwar Tunjukkan Spirit Kepahlawanan, Bukan Pengecut Seperti Keinginan Israel
Yahya Sinwar syahid setelah bertempur langsung melawan pasukan penjajah Israel.
Militer Israel pekan lalu merilis video rekaman drone pemimpin Hamas Yahya Sinwar sebelum gugur. Video itu menggambarkan Sinwar sedang duduk di sebuah sofa, dengan sebelah tangan putus, namun tetap berusaha melawan dengan melempar drone Israel menggunakan sebuah kayu.
Dalam video itu, Sinwar menutup wajahnya dengan keffiyeh. Sinwar gugur setelah bertempur di garda terdepan melawan pasukan penjajah Israel. Video kemudian menyebar luas di media sosial, mendapat pujian karena Sinwar teguh melawan penjajahan dan kebrutalan Israel sampai titik darah penghabisan.
Pemerintah Israel pun berusaha mengubah narasi heroisme Sinwar dengan menyebarkan berbagai propaganda baru. Salah satunya merilis video yang diklaim Sinwar sedang berada di dalam sebuah terowongan bersama istri dan anaknya.
Namun publik tetap memuji Sinwar sebagai simbol perlawanan. Hal ini pun diakui oleh jurnalis Israel dari saluran Kan 11, Elior Levy.
Levy mengatakan, rekaman drone saat-saat terakhir Sinwar dianggap sebagai “gambaran seorang pria yang berjuang sampai titik darah penghabisan,” bukan sebagai seseorang yang dipermalukan atau dikalahkan.
Kekeliruan Besar
"Gambar tentara yang berdiri di atas tubuhnya sudah cukup, dia seharusnya berhenti di situ dan tidak memperlihatkan gambar seorang pria yang berjuang sampai titik darah penghabisan," cetusnya dalam sebuah video yang diunggah Middle East Eye di X.
Gambar yang dimaksud itu diterbitkan di koran Israel, Yedioth Ahronoth.
Levy mengatakan, keliru jika orang-orang Israel beranggapan dengan merilis video tersebut, Sinwar akan dipermalukan."Mereka sangat keliru," cetusnya.
Sosok Sinwar, lanjutnya, jauh lebih besar dari sekadar gambar yang dipertontokan dalam video tersebut.
"Dia (Sinwar) jauh lebih legendaris dari itu dan gambar ini atau umumnya karakter dan segala sesuatu yang dia lakukan akan terus dikenang selama bertahun-tahun yang akan datang, oleh generasi-generasi mendatang. Tidak ada yang dapat mengubah itu dan penting untuk mengingat hal ini," jelasnya.
Ingin Permalukan Yahya Sinwar
Levy mengatakan militer Israel sengaja merilis video tersebut bukan untuk dilihat orang-orang Israel, tapi untuk mempermalukan Sinwar di kalangan rakyat Palestina di Gaza.
"IDF (pasukan penjajah Israel) berpikir orang-orang Gaza akan melihatnya dan mengatakan, 'Oh, mereka sangat mempermalukan dia,' Anda salah, Anda tidak paham apa itu Hamas," ujarnya kepada rekannya dalam wawancara tersebut.
Alih-alih, lanjutnya, orang-orang justru mengatakan Sinwar seorang pahlawan setelah melihat video tersebut.
"Dia mengambil sebuah tongkat dan melawan mereka (tentara Israel) sampai titik darah penghabisannya. Kalian harus pahami itu," tegasnya.